Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 34

Pada saat itu, seseorang menyerbu masuk melalui pintu depan dan memekik, “Apa yang kalian lakukan?! Semuanya duduk di kursi kalian masing-masing!”

Orang itu adalah Yin Fang, seorang wanita yang saat ini terlihat tidak senang. Rasa ketidaksenangan terukir dengan jelas di wajahnya.

Yi Tian Yu sedikit memiringkan kepalanya, “Kutu buku, apakah kau takut?”

“Apakah kau takut?”

“Apa yang bisa membuat Ge Ge ini takut? Apa yang bisa dia lakukan padaku?”Yi Tian Yu menjawab dengan tidak peduli.

“Yi Tian Yu!”Yin Fang tiba-tiba membentak.

“Ya!”Yi Tian Yu mengangkat alisnya.

“Berdiri di belakang kelas selama kelas berlangsung.”

“Kenapa?”Yi Tian Yu menghentikan pekerjaannya.

“Karena kamu hanya lulus dua mata pelajaran! Pertanyaan ujian ini sangat sederhana! Dan bisa-bisanya kamu berada di peringkat terakhir! Sekarang kamu berdiri dan pergi ke belakang kelas!”pekik Yin Fang.

Yi Tian Yu: “…”

Bahu Xue Jiao sedikit bergetar, Yi Tian Yu menyadari bahwa gadis itu sedang menertawakannya, dia menyentuh ujung hidungnya dengan canggung.

Dia baru saja berkata bahwa Yin Fang tidak akan berbuat apa-apa padanya. Namun, tidak lama kemudian, wajahnya seakan ditampar secara tidak langsung.

“Selain itu, kalian! Lihatlah betapa buruknya nilai kalian. Kali ini pertanyaannya sangat sederhana. Semuanya telah dijelaskan di kelas. Hanya ada empat orang dari kelas kita yang memperoleh nilai lebih dari 700 poin. Sementara, ada sembilan orang yang memperoleh nilai lebih dari 700 di kelas sebelah! Sembilan! Dua kali lipat dibandingkan kelas kita!”Yin Fang memukul meja dengan cukup keras hingga terdengar suara BRAK! BRAK!.

“Saya berharap kalian bisa mengulang semua pelajaran dari saya pada pelajaran mandiri pagi ini. Saya ingin tahu, apa yang sudah kalian lakukan selama satu bulan ini?! Tingkat kesulitan pada ujian ini kurang dari setengah dari tingkat kesulitan ujian masuk perguruan tinggi. Namun, kelas kita hanya mempunyai empat orang yang memperoleh nilai 700 poin?! Dan kalian adalah murid dari kelas eksperimen! Saya telah lama menjadi wali kelas, namun kelas kalian adalah kelas yang paling tercela! Mereka yang menerima nilai di bawah 600 , jika kalian mengambil ujian masuk perguruan tinggi, kalian tidak bisa mengerjakan buku kedua!”

Tatapannya yang tajam menyapu kerumunan dan membuat semua siswa menundukkan kepala mereka.

Kemudian dia menghembuskan napas berat, “Kelas sebelah telah menyumbangkan tujuh orang ke dalam peringkat sepuluh besar, sementara kelas kita hanya tiga orang!”

Dia membentak, “Apa yang kalian lakukan selama ini, apakah kalian bisa makan dalam keadaan seperti ini? “

“Saya tidak akan berbicara tentang pelajaran lain, mari kita bicarakan tentang Bahasa Inggris. Yi Tian Yu! Kamu gagal dalam pelajaran Bahasa Inggris yang sederhana ini?! Dan juga Gu Xue Jiao?! Nilaimu 90 untuk mata pelajaran ini. Kamu sebenarnya bisa melakukannya. Apakah kamu sengaja untuk mendapatkan nilai standar KKM saja agar bisa lulus?”

Xue Jiao: “…” Dia memang berniat untuk mendapatkan nilai standar KKM.

“Untuk ujian kali ini, bagi kalian yang tidak berhasil melewati nilai standar KKM, kalian harus menyalin semua pertanyaan dan jawaban sebanyak lima kali per masing-masing mata pelajaran. Kemudian, kalian juga harus menyalinnya sebanyak tiga kali, jika nilai kalian kurang dari 100 poin dan menyalinnya sebanyak satu kali, jika nilai kalian kurang dari 120 poin!” Dia melemparkan kertas-kertas itu ke atas meja dan terus menegur mereka. Sebagian besar siswa segera dipanggil ke depan.

Pada akhir kelas, ujian Bahasa Inggris baru dibagikan. Setelah itu, ujian dari berbagai mata pelajaran lainnya dibagikan secara terus-menerus.

 

Saat pergantian kelas, total nilai keseluruhan telah terpasang di papan pengumuman. Xue Jiao melihat nilai di depannya dan pergi dalam diam.

Pertanyaan-pertanyaan pada ulangan harian sangat sederhana. Peringkat sepuluh teratas mempunyai nilai di atas 700 poin. Peringkpat pertama, Chu Sheng, mempunyai total nilai sebesar 729 poin, peringkat kedua, Gu Shi Yun, mempunyai total nilai sebesar 721 poin dan tempat ketiga, teman sekelas mereka, Shang Zhi Yuan. mempunyai total nilai sebesar 718 poin.

Xue Jiao yang lulus semua mata pelajaran berada di peringkat tengah.

Dia juga tidak terlalu mempedulikannya. Dia berjalan perlahan menuju ruang kelasnya.

Sekolah yang bagus memang tidak biasa. Jika kau memperoleh nilai di atas 700 poin, itu berarti hanya ada beberapa pengurangan dari mata pelajaran yang berbeda. Kali ini, ada dua soal matematika yang luar biasa sulit, namun peringkat pertama di angkatannya berhasil memperoleh nilai penuh.

Hati Xue Jiao penuh dengan semangat juang dan dia mempercepat langkahnya.

Dia bukan siswa yang jenius, jadi dia hanya bisa mengandalkan kerja kerasnya.

 

“Sial——”Yi Tian Yu memegang lembar ujiannya dan menghela napas. Begitu Xue Jiao duduk, dia berbalik karena terkejut.

“Ada apa?”

Yi Tian Yu mengerjapkan matanya, seperti dia sedang melihat monster. Gu Xue Jiao memberi tahu Xi Jun Yang pada hari Jumat lalu bahwa dia pasti lulus pada semua mata pelajaran.

Saat itu, Yi Tian Yu berpikir bahwa gadis ini terlalu percaya diri. Dengan keyakinannya, dia bisa mengatakan apa pun yang dia inginkan, bahkan dia sangat yakin bahwa dia pasti lulus.

Namun sekarang, Yi Tian Yu melihat mejanya dan sangat meragukan hidupanya.

Lulus…

Itu benar-benar nilai sekadar “lulus”, ba!

Bahasa Mandarin 91, Matematika 90, Bahasa Inggris 90, Sains 180, dengan menambahkan keempat nilai itu, maka total nilai keseluruhannya adalah 451 poin.

Itu adalah nilai yang diperoleh Gu Xue Jiao.

Yi Tian Yu melihat kertas ujian itu, lalu dia melihat Gu Xue Jiao, dan kemudian melihat ke kertas itu lagi. Dia benar-benar bingung.

 

---

Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.

Terima kasih~