Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 32
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 32 - Nilai Ujian (I)
Komentar pria itu sebagai berikut——
[Lin: Manusia adalah hewan tingkat tinggi yang mencari keuntungan dan menghindari hal yang dapat merugikan mereka. Bahkan lebih mudah untuk mengingat keburukan seseorang daripada kebaikannya. Daripada berpikir tentang bagaimana memberikan kesan yang baik pada orang lain, lebih baik menjadi diri sendiri. Kekhawatiran tidak akan pernah berkurang. Nyatanya, semakin kau peduli, semakin buruk jadinya. Sebaliknya, jika kau tidak peduli, maka tidak akan ada lagi kekhawatiran.]
Xue Jiao menarik napas dalam-dalam, lalu dia menghembuskannya kembali dan suasana hatinya berubah menjadi lebih tenang.
Kemudian sudut bibirnya sedikit terangkat dan membentuk senyuman, “Tidak mengira bahwa kau adalah tipe orang yang membaca buku Chicken Soup for The Soul [1].”
Xue Jiao meletakkan ponselnya. Dalam beberapa menit, dia segera terbang ke alam mimpi.
Pada hari Senin, Paman Xing mengantarkan mereka ke sekolah.
Xue Jiao duduk di sebelah kiri kursi belakang dan Cheng Ming Ze duduk di sebelah kanannya. Yang satu melihat keluar jendela yang ada di sebelah kirinya dan yang lain melihat keluar jendela yang ada di sebelah kanannya. Keduanya sama-sama diam.
“Hari ini adalah hari dimana hasil ulangan harian kalian keluar, kan?”Paman Xing tiba-tiba bersuara.
“Hm——”
“Hm——”
Xue Jiao dan Cheng Ming Ze sama-sama menjawab, mereka tercengang beberapa saat, lalu mereka terdiam lagi.
Cheng Ming Ze melihat pemandangan di luar. Dia merasa sedikit terganggu. Dia tidak bisa memahaminya dengan baik. Di masa lalu, Gu Xue Jiao tidak suka belajar. Buku pelajaran yang diberikan oleh sekolah masih terlihat baru dan tidak pernah disentuh.
Setiap hari, gadis itu selalu berpenampilan berantakan dan mengerikan. Dia akan keluar rumah untuk bermain atau bertengkar dengan Li Si Tong di rumah.
Saat itu, Cheng Ming Ze hanya berpikir bagaimana mungkin ada orang yang penuh dengan kebencian di dunia ini? Bahkan dia tidak merasa nyaman, ketika dia melihatnya.
Sejak dia mengatakan akan mengubah sikapnya di rumah tua, dia berubah menjadi orang asing. Dia tampak lebih serius untuk terus berangkat ke sekolah dan meninggalkan sekolah sesuai dengan jam pulang sekolah. Bahkan di rumah, dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar di mejanya.
Semakin dia memikirkan hal tersebut, semakin dia tersesat dalam pikirannya dan tanpa sadar matanya beralih ke Gu Xue Jiao.
Dia tidak tahu alasan tepatnya, namun ketika dia melihat penampilannya yang pintar dan patuh, dia tiba-tiba mempunyai perasaan yang tidak bisa dijelaskan di dalam hatinya.
Diperhatikan oleh orang lain adalah hal yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, apalagi jika tatapan orang itu penuh dengan kecurigaan dan keraguan.
“Apa?”Xue Jiao memiringkan kepalanya ke satu sisi. Dia melepaskan salah satu earphone-nya dan membiarkan earphone yang lainnya tetap terpasang agar dia bisa terus belajar.
Mendengar suara gadis itu yang terkesan dingin, Cheng Ming Ze merasa sedikit kesal dan hampir tidak sadar berkata, “Gu Xue Jiao, apakah kau tidak lelah berpura-pura selama ini? Apa yang sebenarnya kau rencanakan?”
Xue Jiao tercengang dan melihat ke arah lawan bicaranya, “Apa?”
Cheng Ming Ze menjadi semakin tidak sabar, terutama karena dia sedang ditatap oleh matanya yang besar dan cerah. Perasaan yang tidak bisa dijelaskan itu kembali muncul di hatinya dan membuat suaranya terdengar lebih marah dan tidak sabar.
“Aku bilang, apa alasannya kau berpura-pura menjadi lebih patuh dan pintar selama ini? Apa yang kau coba raih?”
Xue Jiao tertawa dengan marah, “Menurutmu untuk apa aku berpura-pura?”
“Akan lebih baik jika kau tidak mempunyai ide-ide konyol!”
Mobil perlahan melaju ke gerbang sekolah. Xue Jiao membuka pintu dan turun. Cheng Ming Jiao terkejut dan kemudian dia juga membuka pintu dan turun.
Dia ingin menarik Xue Jiao, tetapi sebuah suara datang dari arah samping.
“Jie Jie, Ming Ze-Ge!“
Catatan:
[1] Chicken Soup for The Soul adalah suatu buku yang berisikan tentang motiviasi dari cerita kehidupan. Chicken Soup mempunyai arti memberikan kenyamanan bagi jiwa. Biasanya kata ini digunakan dalam beberapa cerita kefilsafatan atau idiom.
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 32 - Nilai Ujian (I)
Donasi pada kami dengan Gojek!
