Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 3
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 3 - Transmigrasi (III)
Ketika Xue Jiao memasuki kediaman keluarga Cheng, pengasuh keluarga Cheng telah menyajikan makanan dan para anggota keluarga Cheng yang lainnya masih duduk di sofa.
Keluarga Cheng bukanlah keluarga yang besar. Kedua penatua keluarga Cheng hanya mempunyai dua orang putra. Cheng Shuo, putra pertamanya mempunyai seorang putra bernama Cheng Ming Ze. Putra keduanya, Cheng Kai, mempunyai seorang putri bernama Cheng Ming Jiao dan seorang putra bernama Cheng Ming Yu dari pernikahannya dengan Liu Ya Zhen.
Hal pertama yang diperhatikan Xue Jiao adalah Cheng Ming Ze, pemeran utama pria dalam novel.
Pada saat itu, makan malam tidak berlangsung secara formal. Cheng Ming Ze, anak laki-laki berusia 17 tahun, mengenakan kemeja dengan kancing putih dan celana jeans. Tinggi badannya sekitar 1,8 meter. Ia mempunyai sikap yang elegan dan penampilan yang rupawan. Hanya dengan duduk saja, dia membawa suasana yang berbeda.
Xue Jiao tertegun dan kemudian berjalan pelan, “Halo Kakek, Nenek, Paman Cheng, Ibu, Paman Kedua, Bibi Kedua, Ge [1], Ming Jiao, Ming Yu.”
Saat itu, semua anggota keluarga Cheng terpana. Gadis di depan mereka mempunyai wajah yang bersih dan halus. Dia mengenakan kaos dan celana jeans. Kepalanya sedikit tertunduk. Dia menyapa mereka dengan manis dan menawan. Jika bukan karena gelungan rambut merahnya, mereka tidak akan menyadari bahwa gadis itu adalah Gu Xue Jiao.
Namun, gadis itu tidak pernah bertingkah seperti itu di depan mereka dan mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi saat itu.
“Keke—”Penatua Cheng terbatuk dan berdiri, “Karena semuanya sudah hadir, mari kita makan malam.”
“Ya, ya, mari kita makan malam!”Cheng Shuo dan putra kedua dari keluarga Cheng itu membantu kedua penatua menuju meja makan.
Li Si Tong mendekati Gu Xue Jiao. Dia merasa lega, ketika dia melihat penampilannya yang bersih. Li Si Tong membuka mulutnya dan berkata dengan kaku, “Jangan membuat masalah malam ini!”
Setelah berbicara, dia berjalan menuju meja makan.
Tidak mengherankan apabila hubungan antara ibu dan anak begitu kaku, sepertinya Li Si Tong juga berperan besar di dalam hubungan mereka.
Xue Jiao sedikit mengangkat bahu dan tidak terlalu peduli. Dia mengikuti di belakang mereka.
Pengasuh keluarga Cheng mempunyai keterampilan memasak yang baik. Xue Jiao tidak makan siang dan menikmati makanannya. Sementara itu, seluruh anggota keluarga Cheng terlihat bingung pada saat makan malam.
Pandangan mereka selalu tertuju pada Xue Jiao dari waktu ke waktu. Keluarga Cheng tidak mempunyai kebiasaan makan sambil berbicara. Namun, karena Liu Ya Zhen tidak bisa menahan dirinya sendiri, dia berkata, “Hari ini Xue Jiao tampak normal dan tidak berpakaian aneh, tampak tidak menyerupai hantu.”
Xue Jiao menghentikan gerakan makannya, sedikit menengadah, dan tersenyum. Wajah kecil dan bulat, yang dipadukan dengan mata yang membentuk, seperti bulan sabit saat tersenyum, terlihat sangat cantik.
“En, sebelumnya aku tidak bersikap dewasa, di masa mendatang aku tidak akan melakukannya lagi.”
Cheng Ming Jiao memegang sumpitnya dengan erat. Dia tidak menyangka wajah Gu Xue Jiao yang besih terlihat begitu bagus!
Jika itu orang lain, dia akan mengabaikannya, hanya saja Gu Xue Jiao adalah anak dari pernikahan sebelumnya yang dia benci!
Tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia mengungkapkan dengan ekspresi khawatir, “Sepupu, meskipun ada beberapa perbedaan antara nilaimu dan kelas eksperimen, kau juga tidak boleh menyerah, apakah kau yakin kau tidak ingin pergi ke kelas eksperimen?”
Beberapa perbedaan ya…
Benar-benar pantas untuk Gu Xue Jiao!
Di seluruh kelas, ada lebih dari seribu siswa, namun hanya ada dua kelas eksperimen. Nilainya, jika dihitung dari satu tahun kebelakang, jarak antara dia dan kelas eksperimen adalah satu kelas [2].
Jika Gu Xue Jiao yang asli mendengar pernyataan yang keras ini, dia pasti akan meledak, tetapi sekarang dia adalah Xue Jiao, seorang kutu buku yang suka belajar.
Matanya yang cerah menatap Cheng Ming Jiao dengan bersinar, seolah-olah Cheng Ming Jiao adalah orang kesayangannya.
“Ya! Ming Jiao benar!”Dia menganggukkan kepalanya dan berkata dengan tulus, serius, dan tegas, “Aku tidak bisa menyerah pada diriku sendiri. Itu adalah kehormatan bagiku untuk berada di kelas eksperimen!”
Gu Xue Jiao, Cheng Ming Jiao, dan Cheng Ming Ze bersekolah di SMA 7. Itu adalah sekolah menengah yang terkenal di Tiongkok. Guru-guru di kelas eksperimen mereka jauh lebih baik dibandingkan guru-guru di kehidupan Gu Xue Jiao sebenlumnya!
Pada kehidupan sebelumnya, dia tidak mempunyai banyak keberuntungan, jika keberuntungannya bagus, mungkin dia akan bersekolah di salah satu dari 10 sekolah terbaik, namun, dalam kehidupan ini, dia adalah Gu Xue Jiao. Situasi keluarganya cukup baik, dia tidak harus bekerja dan dia juga mempunyai waktu selama dua tahun untuk belajar.
Bukankah itu berarti dia juga bisa memilih universitas mana yang ingin dia masuki?
Berpikir pada bagian itu, sinar di matanya hampir membutakannya, “Ming Jiao! Kata-katamu sangat bagus!”
“…”
Sejenak keheningan terjadi di meja makan. Hampir semua orang membuka mulut mereka dan menatap Xue Jiao dengan bingung.
Setelah beberapa saat, Cheng Shuo terbatuk, “Ahem, ya, Jiao Jiao, kau harus belajar dengan giat. Jangan khawatir, semuanya sudah diatur.”
Cheng Ming Yu, seorang anak yang berusia sepuluh tahun, mengambil sesuap nasi dan berkata dengan dingin, “Kelas eksperimen selalu menendang siswa setiap semester. Lagipula, kau akan dikeluarkan setelah satu semester.”
“Ming Yu!”Cheng Kai memelototinya, Cheng Ming Yu mengerucutkan bibirnya dan memandang rendah Xue Jiao. Generasi muda keluarga Cheng tidak menyukai dirinya.
Wanita tua itu juga mengerutkan keningnya. Awalnya dia tidak menyukai anak yang tidak mempunyai ikatan darah dengan keluarga Cheng, namun Cheng Shuo melindunginya. Hanya saja, Gu Xue Jiao sangat tidak selaras, sehingga keluarga Cheng merasa sangat kecewa.
Dia melihat orang tuanya dan meletakkan sumpitnya, “Xue Jiao, kami mengirimmu ke kelas eksperimen. Tentu, kami berharap kau akan rajin belajar. Jika kau tidak berhasil dalam ujian akhir semester dan dikeluarkan, kami tidak akan peduli lagi.”
Begitu kata-katanya terucap, Cheng Ming Jiao menaikkan alisnya dan menatapnya dengan senyuman angkuh.
Xue Jiao mengangguk dan berkata dengan serius, “Ya, tentu saja.”
Suasana di meja makan kembali sunyi. Semua orang kembali linglung, kecuali Xue Jiao.
Catatan:
[1] Ge Ge atau Ge merupakan bentuk panggilan kepada kakak laki-laki.
[2] Pernyataan tersebut merupakan sindiran yang menegaskan bahwa dia mendapatkan peringkat terakhir di sekolahnya.
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 3 - Transmigrasi (III)
Donasi pada kami dengan Gojek!
