Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 24
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 24 - Kekecewaan (II)
“Itu…”Wajah Gu Jing Xu kembali jelek selama beberapa detik, kemudian dia mengatur kembali ekspresi wajahnya, “Jiao Jiao kenapa kau tidak menurut pada perkataaan orang tuamu?”
“Ayahlah yang mengatakan akan membelikannya untukku? Ayah sama sekali tidak baik kepadaku. Ayah hanya membelikan barang-barang yang akan mempengaruhi studiku. Dibandingkan denganku, Gu Shi Yun diperlakukan jauh lebih baik! Aku hanya ingin diperlakukan sama dengan Gu Shi Yun. Jika Ayah tidak mau, jangan pernah datang dan mencariku lagi!”
Xue Jiao menyelesaikan perkataannya dengan menyakitkan, kemudian dia segera berbalik dan melarikan diri.
“Jiao Jiao——”Ketika Gu Jing Xu hendak menyusulnya, Wu Wan Jun segera menariknya.
“Jing Xu, Jiao Jiao sedang marah sekarang. Jika kau tidak bisa memenuhi keinginannya, kau hanya akan bertengkar dengannya.”
Kemudian Gu Jing Xu berhenti mengejarnya, dia merenung sejenak perkataan istrinya dan berkata, “Jiao Jioa berkata bahwa kita hanya membelikan barang-barang yang mempengaruhi studinya…”
Ada keraguan di mata Gu Jing Xu. Wu Wan Jun segera meraih tangannya dan berkata dengan wajah kecut, “Tidak mudah menjadi Ibu tiri, terutama bagi Xue Jiao, yang mengikuti ibu dan ayah tirinya. Aku tidak bisa mendidiknya, aku hanya bisa memberinya hadiah yang dia sukai…”
Melihat ekspresi wajah Gu Jing Xu yang sedikit melunak, Wu Wan Jun melanjutkan, “Bagaimana kalau aku pergi untuk mencari rumah ataupun penyewa di sekitar komunitas…”
“Tidak, dia hanya menggunakan rumah itu untuk tidur siang. Tidak perlu membelikannya rumah!”
Setelah mendengar perkataan itu, Wu Wan Jun terlihat senang.
Gu Jing Xu melihat ke arah kepergian Gu Xue Jiao dan tiba-tiba berkata, “Lebih baik memberikan Xue Jiao kunci rumah Shi Yun. Dia hanya akan datang pada siang hari. Shi Yun, kau hanya perlu menutup pintu kamarmu, sehingga kedatangannya tidak akan mempengaruhi dirimu.”
Jejak kemarahan melintas di wajah Gu Shi Yun, namun, dia akhirnya menjawab dengan senyuman, “Baik. Nilai pelajaran Jiao Jiao tidak bagus dan dia bertaruh dengan Cheng Ming Jiao. Ini sempurna. Aku bisa mengajarinya pada siang hari.”
Gu Shi Yun tertawa dan menyentuh kepala Gu Shi Yun, “Kau benar-benar putri Ayah yang baik. Jika dia mempengaruhimu, kau bisa memberitahu Ayah!”
“Baik!”
Pertemuan itu diakhiri dengan wajah gelap Wu Wan Jun dan Gu Shi Yun.
Tinggal bersama Gu Xue Jiao? Bagaimana jika jati dirinya terungkap?
Gu Shi Yun menyesal telah menghubungi Gu Jing Xu. Dia tidak bisa mencuri ayam tanpa kehilangan nasinya [1]!
Xue Jiao juga tidak ingin tinggal dengan Gu Shi Yun. Dia hanya tidak ingin melihat orang-orang yang selalu mengganggunya dan itu bisa memberikannya alasan untuk menolak pertemuan mereka di masa mendatang.
Saat ini, suasana hati Xue Jiao sangat baik karena dia tidak perlu makan bersama ketiga orang yang tidak menyenangkan itu.
Sekarang dia tidak ingin kembali ke rumah yang terasa asing. Dia berjalan dengan ringan dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya.
“Ah?”Mata Xue Jiao terbuka lebar dan melihat ke arah mesin capit.
Mesin capit itu disusun berjajar. Mesin kedua yang terdapat di sisi kanan mempunyai boneka panda yang lucu. Salah satunya memegang bambu dan menghadap ke arah Xue Jiao.
Setelah ragu selama beberapa detik, Xue Jiao berlari masuk dan menukarkan uangnya dengan sepuluh koin mainan.
Orang yang pernah bermain mesin capit tahu bahwa mesin capit yang terdapat di pusat perbelanjaan tidak mudah untuk dimainkan, apalagi jika itu dimainkan pada malam hari.
Pada percobaan pertama, Xue Jiao tidak berhasil mendapatkannya dan mencoba kembali untuk kedua kalinya.
“Ah——”Dia melihat capit itu berhasil menangkap kepala panda, namun ketika boneka itu hampir mendekati lubang, boneka itu jatuh. Wajah bersemangat Xue Jiao tiba-tiba suram.
“Capit pada mesin itu longgar. Tempat yang kau tuju juga tidak pas. Seratus persen adalah probabilitas ketidakberhasilanmu untuk mendapatkan boneka itu.” Terdengar suara pria yang datang dari arah belakang Xue Jiao.
Catatan:
[1] Mencuri ayam tanpa kehilangan nasinya berarti dia mencoba untuk mendapatkan keuntungan, namun dia hanya mendapatkan kerugian.
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 24 - Kekecewaan (II)
Donasi pada kami dengan Gojek!
