Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 22
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 22 - Hadiah (III)
Tahun kedua di SMA bukanlah tahun yang paling menakutkan, jadi meskipun SMA 7 belajar dengan keras, jadwal belajar dan mengajarr masih diatur sesuai dengan standar nasional untuk hari liburnya.
Setiap hari Jumat, setelah kelas berakhir pada pukul tiga sore, siswa dapat pulang ke rumah dengan tas yang berisikan sejumlah pekerjaan rumah untuk dikerjakan di akhir pekan.
Xue Jiao mengemasi barang-barangnya. Dia melakukannya dengan cepat Jumat lalu, namun sekarang, dia melakukannya dengan sangat lamban.
Karena telepon dari Gu Jing Xu tadi malam, sopir keluarga Cheng tidak akan menjemputnya. Sebagai gantinya, sopir akan menjemput Cheng Ming Ze yang masih mengikuti kelas persiapan.
Ya, Gu Jing Xu menghubungi Li SI Tong tadi malam dan berkata bahwa dia akan mengajak Xue Jiao makan malam hari ini.
Li Si Tong mengira bahwa Xue Jiao masih peduli pada Gu Jing Xu seperti sebelumnya dan merindukan kasih sayang seorang ayah, sehingga dia menyetujui permintaannya dengan enggan.
“Hei, kutu buku. Pinjamkan aku pekerjaan rumahmu selama akhir pekan agar aku bisa menyalinnya.”Yi Tian Yu mengedipkan matanya.
Xue Jiao membawa tasnya, kemudian dia berdiri, menoleh ke arahnya, dan mengedipkan matanya——
“Bermimpilah!”
Setelah dia menjawabnya, dia segera pergi. Yi Tian Yu tertegun di tempatnya dan menyentuh dadanya.
“Jika kau tidak berkenan untuk meminjamkannya, maka… kenapa kau mengedipkan matamu? Itu membuat jantungku berdegup kencang!”
Xue Jiao berjalan dengan pelan menuju gerbang sekolah dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya. Kecuali para siswa tahun ketiga yang masih belajar di kelas, para siswa di tahun pertama dan kedua sudah meninggalkan sekolah. Mereka yang tinggal di sekolah juga sudah kembali ke asrama masing-masing.
Ketika dia tiba di gerbang sekolah, dia melihat Audi A8L yang dikenalnya.
“Jiao Jiao!”Seorang wanita intelektual yang berdiri di tengah itu melambai padanya dan tersenyum senang.
Xue Jiao tidak mengerti. Mengapa Gu Xue Jiao berpikir bahwa dia telah menerima kasih sayang seorang ibu dari wanita ini? Hanya karena dia tidak bersikap keras kepadanya dan juga dia lebih memanjakannya?
Namun, sikap memanjakan wanita ini dilandaskan pada kenyataan bahwa kau bukan putrinya. Sikap memanjakan wanita ini tentu sangat berbahaya. Jika tidak, mengapa dia bersikap begitu keras kepada putrinya sendiri?
Meskipun dia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, Xue Jiao tetap tidak menyukai kedua orang yang berdiri di depannya.
Orang pertama adalah seorang pria yang menceraikan istrinya saat dia hamil. Begitu ayah mertuanya meninggal dan istrinya kehilangan dukungan di keluarganya, sehingga pria itu memutuskan untuk menceraikannya.
Sementara pihak yang lainnya adalah seorang wanita yang telah menjadi simpanan sang pria selama sepuluh tahun dan merupakan sebuah momok yang digunakan untuk menyakiti istri aslinya.
Xue Jiao mendekati mereka dengan pelan. Kemudian dia memperhatikan Gu Shi Yun, pemeran utama wanita dalam novel, sedang duduk di belakang mereka dan tersenyum lembut.
Gu Shi Yun benar-benar mempunyai kapasitas untuk menjadi pemeran utama wanita.
“Kau, gadis ini, kenapa kau tidak menghubungi kami? Bibimu, Wan Jun, membawakanmu hadiah!”Gu Jing Xu tersenyum, dia mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut putrinya dan itu berhasil dihidari oleh Xue Jiao. Senyum yang terlukis di wajahnya langsung menghilang.
“Oh? Apa hadiahnya?”Xue Jiao bertanya sambil tersenyum simpul dengan alisnya yang sedikit terangkat.
Wu Wan Jun buru-buru mengeluarkan dua buah kotak dari dalam tasnya. Xue Jiao membuka kotak pertama. Kotak itu berisikan sebuah kalung mutiara. Kado itu terlihat sangat mewah. Jika dia mengenakan ini untuk pergi, maka…tut tut.
Dia menutup kotak pertama dan segera membuka kotak kedua.
Ketika dia melihat hadiah di kotak kedua, dia tertawa karena marah.
***
Penulis mengatakan sesuatu:
Yi Tian Yu: Teman sebangku-ku adalah seorang kutu buku O_O
Xue Jiao: Teman sebangku-ku… Aku takut bahwa dia bodoh O_OIII.
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 22 - Hadiah (III)
Donasi pada kami dengan Gojek!
