Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 20
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 20 - Hadiah (I)
Bab ini disponsori oleh Alexia E.P. Terima kasih atas dukungannya ya!
Ini adalah bagian pertama dari bab sponsor hari ini. Selamat membaca~
Bola Basket Yi Tian Yu disita oleh ayahnya. Sekolah dimulai secara resmi pada tanggal 1 September dan kelas mandiri dimulai pada pukul 7:00 pagi. Bahkan jika rumahnya pindah tepat di sebelah sekolah, dia harus bangun tidur pada pukul 6:30 pagi.
Saat itu dia mempunyai kantong mata dan matanya berwarna merah.
Dia bermain game sampai pagi hari. Saat kepalanya menyentuh bantal, dia diharuskan untuk bangun. Dia baru masuk kelas saat bel berbunyi.
“Apa-apaan ini. Sudah berapa lama biarawati tua [1] ini berdiri di sini?”Saat itu, dia melihat pintu kelasnya yang diblokir oleh Yin Fang, dia pun tidak bisa berkata-kata.
Anak laki-laki yang duduk di depannya berbalik dan berkata, “Dia telah berdiri dan menunggu di sana sejak jam 6:50 pagi!”
Mulut Yi Tian Yu sedikit terbuka dan berbisik, “Orang abnormal macam apa itu, ah?”
Pandangannya beralih ke gadis yang duduk di sampingnya. Wajahnya penuh semangat juang, punggungnya tegak, dan matanya tertuju pada buku bahasa Inggris yang berada di atas meja. Halaman definisi ditutupi dengan kata-kata dan ketika dia mendekat, dia menyadari bahwa halaman itu tertulis frasa-frasa yang berhubungan.
Saat pandangannya mengamati kata-kata itu, terdapat sebuah jadwal pelajaran di sudut kanan atas.
Yi Tian Yu menyenggol lengan Xue Jiao dengan ekpresi kaku. Xue Jiao mengerutkan alisnya dan mengalihkan tatapannya.
“Hei, kutu buku, kau mengingatkanku pada sebuah lagu.”
“?”
“Saat matahari bersinar di langit, bung-bunga tersenyum padaku. Burung itu berkata, pagi pagi pagi, kenapa kau membawa tas sekolah kecilmu…”
“?”
Yi Tian Yu menunjuk ke arah jadwal pelajarannya, “Kau benar-benar seperti anak SD…”
“?”
Kali ini, tidak ada tekanan pada hidup gadis itu. Xue Jiao dengan ketat mengikuti setiap langkah-langkah persiapan ujian perguruan tinggi, belajar, dan mengulas materi. Sehubungan dengan ilmu pengetahuan yang sudah dia ketahui sebelumnya, mengulas materi bukanlah hal yang sulit baginya, jadi dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperdalam setiap mata pelajaran.
SMA 7 adalah sekolah yang sangat terkenal dan kualitas pengajaran mereka sangat layak untuk dipuji. Misalnya Yin Fang, meskipun semua orang di kelas memanggilnya biarawati tua, pelafalan Bahasa Inggris-nya sangat tepat. Kelasnya juga sangat menarik dan dia berusaha semaksimal mungkin saat dia mulai mengajar di kelas.
Meskipun dia pernah mengalaminya, Xue Jiao masih merasa sangat tertekan.
Hal ini membuat Xue Jiao merasakan perasaan urgensi. Untungnya, ini baru tahun keduanya di SMA dan dia masih mempunyai banyak waktu untuk bekerja lebih keras lagi.
“Sepupu!”Cheng Ming Jiao datang sambil tersenyum dan duduk di depan Xue Jiao.
Xue Jiao memejam matanya dan mengerutkan keningnya dengan lelah.
Gadis yang ada di depannya mempunyai lesung pipit yang terlihat seperti bunga dan rambutnya dikepang dengan gaya yang menggemaskan. Jika kau melihat dengan cukup cermat, kau juga bisa melihat bahwa dia mengenakan lip gloss dan juga alisnya dicabut untuk memberikan bentuk yang sangat indah.
Dia terlihat sangat imut, seperti peri kecil. Namun, niat buruk yang tersembunyi di dasar matanya mencegah Xue Jiao mengembangkan niat baik kepadanya.”Sepupu, jika kau tidak mengerti, tolong beri tahu aku. Paman memintaku untuk lebih membantumu!”
Dia telah mengatakannya untuk beberapa kali.
“Tidak perlu.”
“Sepupu, apakah kau masih marah?”Cheng Ming Jiao segera memasang wajah yang menyedihan dan menatapnya dengan cemas.
Xue Jiao tidak mengasihaninya, tapi beberapa orang melakukan hal yang sebaliknya.
“Ming Jiao, apakah dia sepupumu?”
“Ya, Ibu sepupuku menikah dengan Pamanku beberapa tahun yang lalu. Sekarang sepupuku adalah bagian dari keluarga Cheng! Kalian tidak boleh menggertak sepupuku. Jika kalian menindasnya, itu sama dengan kalian menindasku!”Cheng Ming Jiao menjelaskan kepada mereka, lalu dia langsung menutup mulutnya, seolah-olah dia mengatakan sesuatu hal yang salah dan menatapnya dengan penuh rasa permintaan maaf.
Xue Jiao menarik napas dalam-dalam.
“Ah, bukan itu…” Seseorang hanya mengatakan setengah dari apa yang ingin mereka katakan dan kemudian menghentikannya.
“Apakah kau sudah selesai berbicara?”Ekspresi Xue Jiao membeku.
“Untuk apa kau galak? Ming Jiao baik kepadamu, tapi kau bersikap seperti ini!”
“Benar, bukankah kau hanya bergantung pada wajah cantikmu saja. Untuk apa kau bersikap angkuh padanya?”Orang-orang yang berteman dengan Cheng Ming Jiao dengan cepat mengambil sikap dan membela Cheng Ming Jiao.
Senyuman di wajah Cheng Ming Jiao membeku dan dia berkata dengan cepat, “Sepupu, ayahku menyuruh kita untuk hidup rukun, ketika Ayah mengantarku sekolah hari ini. Kau tidak perlu marah padaku untuk hal kecil seperti ini. Kakek juga telah memasukkanmu ke kelas eksperimen!”
Catatan:
[1] Biarawati tua yang terdapat pada kalimat di atas digunakan sebagai suatu bentuk penghinaan kepada seseorang yang mempunyai karakter yang sangat disiplin dan hanya mengerjakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 20 - Hadiah (I)
Donasi pada kami dengan Gojek!
