Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 82
Su Jinbei tidak mau pulang ke rumah keluarga Su tanpa alasan. Sebenarnya, dia ada pemotretan majalah yang dijadwalkan di kota ini, jadi bahkan jika keluarganya tidak memintanya untuk pulang, dia sebenarnya akan tetap pulang.
Hari ini adalah hari pemotretan majalah. He Di menyetir ke rumah keluarga Su untuk menjemputnya. Karena kerahasiaan identitas Su Jinbei, He Di selalu datang sendirian.
Ketika Su Jinbei akan berangkat, Zhou Shiyun dan Tuan Besar Su sedang bermain Go di di ruang keluarga.
“Aku akan selesai sekitar pukul 06.00 sore~” Su Jinbei menghampiri keduanya untuk mengatakan ini.
Tuan Besar Su menatap papan catur dengan seksama. “Oke, pergi awal dan pulang lebih awal.”
“Aku ulangi sekali lagi, pukul 06.00 sore.”
Zhou Shiyun menanggapi dengan asal dan menatap Tuan Besar Su, “Kakek, kau harus hati – hati.”
Tuan Besar Su mengernyit dan mendesah, “Aku tidak bisa menang ketika Kakekmu masih hidup. Aku tidak menyangka kau lebih baik bermain catur dari kakekmu.”
Su Jinbei melirik kedua orang tersebut dan mengetuk jarinya dari papan catur. “Apakah kalian mendengar aku?”
“Ck, anak nakal ini, jangan ganggu kami.” Ujar Mr. Su, “Cepat pergi kerja, aku akan menyuruh Shiyun untuk menjemputmu ketika kau sudah selesai kerja.”
Su Jinbei mengangkat alisnya, “Yo~ Kakek, memang benar, kau yang paling tahu aku.”
“Wajahmu mengatakan itu semua.” Tuan Besar Su menggelengkan kepalanya tak berdaya, “Shiyun, abaikan dia. Ayo lanjutkan.”
“Ya, Kakek.” Zhou Shiyun berdecak.
Su Jinbei, “Zhou sayang, dengarkan Kakek dan jemput aku.”
Zhou mendongak dan menatapnya, tapi bidak catur hitam yang dipegang di antara jari telunjuk dan jari tengahnya diletakkan secara akurat di papan catur, “Oke.”
Su Jinbei akhirnya berjalan menuju tempat He Di menunggu setelah mendengar persetujuannya, “Ayo pergi, He Di.”
Di mobil
“Jinbei, kau harus melakukan siaran langsung setelah pemotretan majalah hari ini, aku lupa memberitahumu. Tapi itu tidak makan waktu lama, hanya 40 menit.”
“Siaran langsung? Siaran langsung apa?
“Siaran langsung lewat ponsel. Kau telah melakukannya saat di acara amal kemarin kan, apa kau ingat?”
“Oh, jadi temanya apa kali ini?”
“Tema amal dari majalah adalah ‘Donasi Pakaian untuk Cinta’. Saat waktunya tiba, kau hanya perlu membagikan cintamu untuk pakaian.”
“En, baiklah.” Su Jinbei berkata, “Lalu aku harus memberitahu Zhou Shiyun jadi dia tidak perlu datang lebih awal.”
He Di meliriknya dari samping, “Jinbei, hubunganmu dengan Dr. Zhou tidak buruk, huh.”
“Yep, kau ada masalah?”
He Di terbatuk kecil, “Ini sudah beberapa bulan dan kau masih tergila – gila dengannya. Para pria tampan di masa lalu, butuh waktu kurang dari satu bulan bagimu untuk tidak menyukai mereka lagi.”
Su Jinbei kaget.
He Di berkata, “Aku pikir kau sebenarnya sudah jatuh cinta dengannya.”
Su Jinbei duduk tanpa berkata – kata untuk sesaat.
Cinta? Dia tidak yakin. Dia hanya tahu bahwa dia sangat menyukai Zhou Shiyun. Dia menyukainya lebih dari dia menyukai orang lain di masa lalu. Dia ingin tinggal bersamanya. Dia mencintai perasaan jantungnya yang berdegup untuknya.
Su Jinbei menenangkan diri dengan sekuat tenaga dan merenungkan keadaannya saat ini. He Di berkata bahwa rasa penasarannya seharusnya sudah menghilang sekarang. Su Yundong juga bertanya mengapa dia belum jenuh… Ya, pada awalnya dia adalah tipe orang dengan rentang perhatian yang pendek. Tapi ketika itu mengenai Zhou Shiyun, rasa penasaran dan ketertarikan padanya tidak menurun. Sebaliknya, dia merasa semakin penasaran dan tertarik padanya setiap harinya.
Dia ternyata jatuh cinta dengan Zhou Shiyun.
“Tak bisa berkata – berkata?” He Di merasa di atas bulan, “Sepertinya benar, eh? Hoo, Dewi kita yang selalu terobsesi dengan wajah tampan akhirnya menetap.”
Su Jinbei menopang kepalanya, “Bukankah itu bagus? Bagaimanapun, kami akan bersama entah cepat atau lambat.”
“Itu benar, yah, tapi Jinbei, apakah Dr. Zhou juga mencintaimu?”
Mata Su Jinbei sedikit meredup.
“Tentu saja, bukannya aku tidak percaya pada kemampuanmu. Hanya saja aku penasaran bagaimana seseorang dengan sifat seperti Dr. Zhou akan seperti apa saat jatuh cinta. Hei, kalian sudah di tahap apa? Apa kalian sudah berciuman? A-apa kalian sudah… melakukannya?”
“Kami sudah berciuman, tapi yang itu… belum.”
“Oof, Miss Su tersayang bahkan menahan di depan orang tampan sepertinya.” Goda He Di.
Su Jinbei mengerutkan bibirnya, tidak ikut tertawa seperti biasanya dan sebaliknya hanya menatap jendela dalam diam. Dia sedang merenungkan pertanyaan He Di sebelumnya.
Apakah Zhou Shiyun juga mencintainya?
Sejujurnya, dia tidak tahu.
Dia memiliki watak yang tenang, tampaknya tidak ada yang bisa membuatnya tertarik. Dia tidak banyak bicara, bahkan ekspresinya tidak banyak berubah. Tidak mungkin seseorang sepertinya akan menunjukkan perasaannya. Dari permukaan, sia – sia untuk mengharapkan sesuatu.
Tapi Su Jinbei berpikir lagi. Mungkin dia memang mencintainya, karena tidak ada perempuan lain di sampingnya yang bisa melakukan hal yang bisa dia lakukan. Dia mengizinkannya untuk tinggal bersama dengannya dan menurut dalam godaannya yang dramatisnya, atau, seperti kemarin, balas menciumnya dengan hangat dan penuh gairah…
Dia menghembuskan napas, sedikit kusut, karena dia menemukan bahwa dia menurutinya karena statusnya sebagai tunangan.
Dia mengizinkannya untuk mendekatinya karena sudah mengetahui identitasnya sejak awal. Bagaimana jika adalah seseorang yang tidak memiliki hubungan dengannya? Akankah dia bahkan tidak bisa mengambil satu langkah pun menuju dirinya?
Su Jinbei sedikit bingung dengan dilema ini. Dia tidak tahu apa yang lebih dulu, apakah Zhou Shiyun mencintainya sebagai seseorang, atau dia beradaptasi dengannya sebagai tunangan?
Dia memikirkannya sepanjang perjalanan di dalam mobil. He Di akhirnya sampai di gedung perusahaan majalah. Dia memarkirkan mobil dan berkata, “Kita sudah sampai, ayo pergi ke ruang ganti dulu. Studionya sudah siap.”
Su Jinbei tenang kembali. Lupakan, tidak ada gunanya memikirkan semua ini. Bahkan jika dia tidak mencintainya sekarang, apakah ada jalan dia tidak bisa membuatnya jatuh cinta dengannya di masa depan?
Donasi pada kami dengan Gojek!
