Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 81
Pasangan Ibu dan anak itu akhirnya pergi. Su Jinbei menggelengkan kepalanya dalam diam dan berjalan menuju kamarnya.
Keesokan harinya, Zhou Shiyun bangun sesuai jam biologisnya. Dia turun ke bawah, dan pelayan keluarga Su segera mengantarnya untuk pergi sarapan.
“Dimana Su Jinbei?”
Pelayan itu segera berkata, “Nona Muda Pertama masih tidur.”
“Masih tidur?”
Pelayan itu mengangguk, “Nona Muda Pertama biasanya tidak sarapan, dan dia tidak suka kami membangunkannya.”
Zhou Shiyun mengernyit, pada awalnya dia berpikir Su Jinbei telah mengubah kebiasaan buruknya bangun siang. Ternyata, dia kembali ke kebiasaan buruknya setibanya dia pulang.
“Shiyun, kau sudah bangun.” Pada saat ini, Tuan Besar Su datang menghampiri. Zhou Shiyun berdiri, “Kakek.”
“Duduklah.” Tuan Besar Su berkata, “Jarang ada orang yang sarapan bersama denganku. Anak – anak di keluarga ini semuanya pemalas dibandingkan dengan anak yang lain.”
Zhou Shiyun tersenyum dan tidak berbicara.
Tuan Besar Su, “Bagus sekali keluarga Zhou-mu begitu disiplin.”
Zhou Shiyun berkata, “Hanya kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi di keluarga Zhou. Sebenarnya, akan lebih baik untuk rileks.”
Tuan Besar Su berkata dengan tidak berdaya, “Mereka memang santai. Mereka menjadi begitu manja karena kami terlalu memanjakan mereka. Misalnya Jinbei, dia begitu bersikeras untuk masuk ke dalam dunia hiburan, dia membuat seluruh keluarganya marah.”
Zhou Shiyun sedikit tersenyum, “Kakek, dia tidak masalah seperti ini.”
Tuan Besar Su mengangkat alisnya, “Apa kau berpikir begitu? Jinbei, anak ini, tidak mau disiplin. Untungnya, kau akan bersamanya di masa depan.”
“Kakek, kau berkata buruk tentangku pagi – pagi.” Su Jinbei datang sambil menguap. Para pelayan yang ada di samping terkejut ketika melihatnya, “Nona Muda, kau sudah bangun?”
Su Jinbei duduk di sampingnya, “Ambilkan aku alat makan.”
“Baik, baik.”
Su Jinbei meraih lengan Tuan Besar Su, “Kakek, jangan membuatku malu.”
Tuan Besar Su meliriknya, “Di antara kalian semua tidak ada yang bisa membuat pikiranku tenang, mengapa aku harus membuatmu tampak baik.”
“Kau melibatkan orang tidak bersalah.” Su Jinbei mengerucut. “Aku sudah berperilaku baik belakangan ini, tidak terpisahkan dengan Tuan Muda Ipar. Aku tidak membuat masalah sama sekali.”
Tuan Besar Su mendengus dingin, “Kakakmu dan adikmu sudah seperti ini. Jika kau membuat kekacauan juga, aku akan pingsan karena amarah.”
Su Jinbei tersenyum, “Itu tidak akan terjadi.”
Setelah sarapan, Zhou Shiyun dan Su Jinbei akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Su Jianan lagi.
Mereka parkir di tempat parkir rumah sakit. Su Jinbei mengenakan masker dan topi, dan berjalan menuju rumah sakit dengan tidak mencolok.
“Kakak.” Senyum mengembang dari wajah pucat Jianan ketika melihatnya masuk. Su Jinbei menyentuh kepalanya dengan sedih, “Bagaimana kabarmu hari ini?”
Su Jianan mengangguk, “Aku baik – baik saja.” setelah melihat ada orang lain di belakang Su Jinbei, dia segera berkata, “Kakak ipar juga disini?”
Kemarin, Su Jianan melihat Zhou Shiyun untuk pertama kali. Pada saat itu, Zhou Shiyun berbicara banyak dengan dokter yang menanganinya tentang kondisinya. Dia mendengarkan dengan seksama di sampingnya, jadi dia sangat menyukainya.
“En.”
“Kakak, apa kau akan segera pergi juga, apa kau sibuk dengan pekerjaan?”
“Aku tidak akan pergi dalam waktu ini. Pekerjaan yang aku terima kali ini berlokasi disini. Aku akan pergi setelah kau pulih.”
Su Jianan berkata, “Bagaimana dengan kakak ipar? Jika kau tinggal disini, bukankah kakak ipar akan sendirian di rumah?”
Su Jinbei berdecak dan menatap Zhou Shiyun, “Hei, adikku benar, kau akan sendirian di rumah.”
Su Jianan dengan cepat berkata, “Lalu, kakak ipar, kau bisa tinggal di rumah kami beberapa hari lagi.”
Zhou Shiyun tersenyum tipis, “Ada urusan di rumah sakit, aku harus pulang lusa.”
Su Jianan merasa sedikit kecewa, “Oh.”
Su Jinbei, “Lusa? Aku pikir kau akan pergi besok.”
Zhou Shiyun meliriknya, “Apa kamu ingin aku pergi?”
Su Jinbei segera menggelengkan kepalanya, menyeringai padanya. “Bagaimana bisa, kau adalah Zhou-ku tersayang, bagaimana bisa aku bersedia untuk melepasmu pergi lebih cepat?”
Mereka bertiga mengobrol untuk beberapa lama di bangsal. Kemudian, Su Jianan tidur, dan Su Jinbei mengambil tas dan bersiap untuk pergi dengan Zhou Shiyun.
Saat itu, langkah kaki terdengar dari pintu bangsal. Su Jinbei menoleh dan melihat Su Xianyan masuk dari pintu. Terlihat jelas Su Xianyan tidak menyangka ada orang lain di bangsal.
“Kakak.” Su Jinbei tersenyum.
Su Xianyan mengangguk padanya, “Kau disini.”
“Yah, aku sudah disini cukup lama. Jianan sedang tidur, kami akan pergi.” Saat dia berbicara, dia melihat Su Xianyan menatap Zhou Shiyun, Su Jinbei batuk, “Uh, dia Zhou Shiyun.”
Su Xianyan menyungging bibirnya sedikit, tapi matanya tidak hangat. Dia mengulurkan tangan pada Zhou Shiyun, “Tuan Muda Kedua Zhou, aku mendengar banyak tentangmu.”
Zhou Shiyun berjabat tangan dengannya, suaranya ringan seperti sebelumnya, “Demikian juga.”
Su Jinbei yang berada di samping, merasakan udaranya sedikit dingin. Apakah ini karena dua kutub yang sedang bertubrukan?
Dia dengan pelan menarik Zhou Shiyun, “Uh, Kakak, karena kau datang untuk menjenguk Jianan, kami akan pergi duluan.”
Su Xianyan menganggukan kepalanya sedikit, “Ada banyak orang di rumah sakit, jaga dirimu.”
Su Jinbei mengucapkan terima kasih dan menarik tangan Zhou Shiyun, tapi setelah beberapa langkah dia berbalik lagi, “Kakak.”
Su Xianyan menoleh kepadanya.
Mata Su Jinben tampak sedikit licik, “Gadi kecil itu, Cheng Sinian sangat menggemaskan. Semoga beruntung untukmu.”
Su Xianyan tertegun sejenak, matanya tampak bersinar lembut saat nama perempuan itu disebutkan.
“Namun, Jianan tampak jelas menyukai gadis itu juga. Kak, kau harus bersikap santai dan jangan menindas adikmu.”
Su Xianyan berkata, “… Jangan khawatir.”
Su Jinbei mengangguk, “Baguslah jika begitu, aku tidak bisa melihat Jianan menyedihkan.” Akhirnya tenang, Su Jinbei akan pergi.”
“Tunggu.”
“Ada apa?” Su Jinbei berhenti.
Su Xianyan berkata dengan ringan, “Panggil namanya, tidak pantas bagimu untuk memanggilnya dengan gadis kecil.”
Su Jinbei, “…”
Apa? Tidak pantas, jadi harus memanggilnya dengan apa? Kakak ipar?
Apa dia bercanda?! Cheng Simian yang dibawah umur itu mungkin lima atau enam tahun lebih muda darinya!
Donasi pada kami dengan Gojek!
