Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 74
Su Jinbei datang untuk syuting acaranya dan membawa Wutong. Karena Zhou Shiyun di rumah sakit dan tidak ada siapapun di rumah, dia khawatir Wutong akan sendirian di rumah.
Tamu yang diundang ke acara hari ini adalah Han Wenbin dan aktor yang lain yaitu Jiang Zhao. keduanya memiliki produksi yang baru keluar, jadi mereka datang untuk promosi bersama. Saat ini, Su Jinbei datang ke ruang ganti dan bertemu dengan dua sosok setingkat dewa pria.
“Jinbei, sudah lama tak bertemu.” Jiang Zhao dan dia pernah bekerja bersama, tapi hanya satu kali. Setelahnya, mereka tidak bertemu satu sama lain kecuali pada acara penghargaan.
“Jiang ge, kami jarang bisa mengundangmu datang ke program kami, kau harus menjawab pertanyaannya nanti.”
Jiang Zhao tersenyum, “Kenapa begitu, apakah aku berani tidak menjawab jika kau yang bertanya?”
Su Jinbei berseloroh, “Oh, jadi aku juga bisa menanyakan skandalmu yang terbaru.”
Jiang Zhao mendesah, “Hei, jika aku bisa membuat si cantik senang, biarkan beritanya menyebar!”
Su JInbei memberinya jempol, kemudian mengangguk pada Han Wenbin, “Han laoshi.”
Keduanya baru menyelesaikan, “Crisis City”, dan ada perasaan akrab di antara mereka. Han Wenbin berdiri untuk berkata halo dan melihat kucing yang ada di pelukannya. Kucing ini seperti kucing yang ada di pelukan pria pada hari saat perayaan berakhirnya syuting film.
Jiang Zhao, “Jinbei, aku tidak tahu kau punya kucing.”
Su JInbei mengelus Wutong yang berbaring di pelukannya dengan nyaman, “Dia milik orang di rumah, aku hanya merawatnya sementara.”
Jiang Zhao, “Dia sungguh menggemaskan, sini, sini, aku akan menggendongnya.”
Selesai berbicara, Jiang Zhao mengulurkan tangannya dan menyentuh Wutong.
“Meong!!”
Cakar Wutong ‘menyapa’ punggung tangannya, jengkel. Su Jinbei kaget dan segera mundur beberapa langkah, “Wutong!”
Taring Wutong menghilang dalam sejekap.
Su Jinbei menatap Jiang Zhao, “Maaf, Jiang ge, apa kau baik – baik saja?”
Jiang Zhao juga kaget, “Aku baik – baik saja, kucing ini cukup galak, heh.”
Su Jinbei, “Wutong tidak terbiasa digendong oleh orang asing, dan dia dimanjakan di rumah, jadi sedikit nakal.” Saat dia bicara, Su Jinbei menatap Wutong, “Jika kau melakukannya sekali lagi, aku akan meninggalkanmu di rumah dan tidak akan mengajakmu keluar!”
Wutong sepertinya merasa bahwa Su Jinbei marah, dia merengek, dan bersandar di pelukannya tanpa bergerak.
Melihatnya begitu menurut, kemarahan Su Jinbei segera lenyap, “Aku tahu kau akan berakting menyedihkan.”
“Meong~”
Su Jinbei mendengus dan menunduk menatap Wutong.
Dia hanya berdiri santai, tapi dia mata orang lain itu menjadi pemandangan. Karena dia akan naik panggung, Su Jinbei mengenakan gaun merah terang hari ini. Roknya selutut, dan di bawah kaki putih yang jenjang adalah sepasang sepatu hak dengan tali hitam. Tali hitam itu dilingkarkan dua kali di sekitar pergelangan kaki untuk memaksimalkan keindahan kakinya. Kecantikannya indah, sungguh mempesona dan diam – diam merayu.
Mata Jiang Zhao tertuju padanya dan dia tidak bisa menahan untuk berpikir, jika dia adalah kucing di dalam pelukannya, itu bukan hal yang buruk juga.
“Jiang Zhao.” Han Wenbin tiba – tiba memanggilnya. Jiang Zhao seperti terbangun dari lamunannya, menoleh untuk melihatnya, “Kenapa?”
Han Wenbin tidak berbicara, namun matanya penuh peringatan. Jiang Zhao tidak mengerti apa maksudnya, dan menggedik dengan ganjil.
“Jinbei jie, sutradara memanggilmu.”
“Oke, aku datang.” Su Jinbei berbicara pada keduanya, “Jiang ge, Han laoshi, aku duluan.”
“Oke, silahkan.”
Su Jinbei berjalan pergi dengan memeluk Wutong. Mata Jiang Zhao melekat ke punggungnya, tidak lepas.
“Lupakan.” Suara dingin Han Wenbin terdengar dari belakangnya.
Jiang Zhao kebingungan, “Apa?”
Han Wenbin mengambil air di sampingnya dan meneguk satu tegukan, “Dia punya pacar, kau seharusnya tidak menatapnya seperti itu.”
Jiang Zhao, “Dia punya pacar? Oh, maksudmu yang di internet itu. Huft, memangnya yang ada di internet perlu diambil serius? Selain itu, aku tidak pernah mendengar Jinbei menyebutkan pacarnya.”
Han Wenbin tersenyum, “Jiang Zhao, jika kau menyulut seseorang yang seharusnya tidak kau sulut, kau harus menanggung konsekuensinya sendiri.”
Dia tidak tahu siapa dua pria yang ditemuinya saat makan malam berakhirnya syuting, jadi dia sangat kebingungan mengapa sutradara Zhang akan begitu hormat. Kemudian, dia sengaja menyelidikinya, akhirnya mengetahui siapa itu Mr. Zhou yang dibicarakan sutradara Zhang.
Jiang Zhao mendengarkan apa yang dikatakan Han Wenbin dan sedikit menahan dirinya, “Apa maksudmu, katakan dengan jelas.”
Han Wenbin berkata, “Orang yang ada di belakang Su Jinbei adalah seseorang yang tidak bisa kau sentuh. Kau harus berhenti berpikir untuk mengejarnya.”
Jiang Zhao, “…”
Selesai syuting acara, langitnya sudah menggelap. Su Jinbei memanggil Zhou Shiyun sembari menggendong Wutong.
“Ah? Kau dimana? Di pintu, tunggu sebentar, aku akan keluar sebentar lagi.”
“Apakah Wutong bersikap baik?”
Su Jinbei, “Ya, aku meminta He Di untuk menenangkannya dengan makanan. Dia tidak menimbulkan masalah sepanjang hari ini.”
Zhou Shiyun berdecak ringan, “Dia tidak bisa makan banyak belakangan ini, dia mungkin sangat rakus.”
“Ya, tapi makan seperti itu hari ini, rencana mengurangi berat badannya akan rusak.”
Wutong, “…Meong?”
“Jinbei.” Seseorang memanggilnya dari belakang, Su Jinbei berbalik, “Jiang ge.”
“Kau mau pulang?”
“Ehn, aku sudah selesai kerja hari ini.” Su Jinbei tersenyum padanya, kemudian berkata pada orang yang ada di ujung telepon, “Aku akan segera keluar, aku tutup dulu.”
Jiang Zhao melangkah maju, dia menatapnya, tampak jelas menyesal, “Bagaimana jika aku mengantarmu pulang?”
“Tidak perlu, aku dijemput.”
Sambil berbicara, keduanya sudah sampai di pintu. Su Jinbei langsung mengenali mobilnya. Pada saat itu, seseorang bersandar di samping mobil, sangat tampan, menarik pandangan pegawai yang lewat.
Jiang Zhao juga melihat Zhou Shiyun, lalu melihat Su Jinbei yang senang, mengonfirmasi pikirannya, ini mungkin orang yang dikatakan Han Wenbin yang tidak bisa di singgungnya.
Donasi pada kami dengan Gojek!
