Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 69
Air mata Su Jinbei akhirnya jatuh ke lantai saat dia tidak bisa lagi melihat sosok Xia Lu.
Zhou Shiyun mendukungnya seperti ini, tanpa berbicara. Dia melihat keadaan sedihnya, tidak disangka ikut merasa sedih dengannya. Dia pikir menjadi ceria dan energik paling cocok dengannya, air mata sama sekali tidak cocok dengannya.
Zhou Shiyun mengulurkan tangan untuk menyeka air mata dari wajahnya.
Su Jinbei menatapnya, tidak bisa mencegah matanya dari kebingungan.
Zhou Shiyun menelan kata – katanya dan hanya mendengar suara Su Jinbei berkata dengan dingin, “Aku seharusnya lebih peduli padanya.”
“Ini bukan salahmu.”
“Aku pikir aku adalah temannya, tapi aku bahkan tidak tahu apa yang dia mau atau betapa banyak dia menderita.” Su Jinbei dengan pelan bersandar pada bahunya, “Zhou Shiyun, dia bilang dia butuh waktu. Apakah ini artinya dia tidak mau berhubungan denganku lagi?”
Zhou Shiyun mengangkat tangannya dan ragu selama sesaat sebelum menaruhnya pada pundak Su Jinbei dengan lembut, “Tidak, dia akan kembali.”
Su Jinbei meremas kain di dada Zhou Shiyun.
Zhou Shiyun tidak tahu bagaimana menghibur orang, tapi dia melakukan yang terbaik pada saat itu. Karena Su Jinbei menahan air matanya, dia dengan pelan membelai punggungnya, “Jangan menangis.”
Su Jinbei menyeka air mata di bahunya, dan berkata dengan suara serak, “Hei, aku beritahu padamu, biasanya aku tidak menangis.”
“Oh.”
Su Jinbei menatapnya, “Aku serius.”
“En.” Zhou Shiyun mengangguk.
Setelah Su Jinbei selesai menjelaskan, dia menyeka air matanya dengan tenang.
Untuk waktu yang lama, dia diam. Su Jinbei mendongak, melihat Zhou Shiyun dengan mata yang rumit. Melihatnya, Zhou Shiyun berpikir bahwa sesuatu sudah terjadi.
“Apa?”
Su Jinbei mendenguskan hidungnya dan bertanya dengan sangat serius, “Apakah riasanku rusak?”
“… Tidak masalah.”
Su Jinbei berbalik untuk mengambil tasnya lalu mengeluarkan tas kosmetik kecil untuk memperbaiki riasannya. Menangis cukup untuk melampiaskan, tapi menangis saja tidak akan menyelesaikan masalah.
“Zhou sayang.” Su Jinbei tiba – tiba berbalik untuk melihatnya.
Zhou Shiyun tertegun sejenak. Sedetik lalu dia menangis seperti air hujan di bunga persik dan dia langsung menenangkan dirinya pada detik berikutnya. Apa yang sedang perempuan ini lakukan?
“Aku dulu pernah bersumpah di depan ibuku, aku tidak akan pernah bergantung padanya bahkan jika dia mati. Sekarang, ini saatnya untuk mengingkari janji itu.” Su Jinbei melihat ponselnya, hatinya bertentangan.
“Apa yang kamu ingin lakukan?”
“Akting Xia Lu sebenarnya sangat bagus, tapi dia kurang kesempatan, dan tidak ada perusahaan hiburan bagus yang bersedia untuk merekrutnya. Aku dulu mengabaikannya. Aku pikir selama orang bekerja keras, siapapun bisa melakukannya…” Ujar Su Jinbei, “Dia membutuhkan orang untuk mengenalinya, benar. Aku ingin ibuku untuk membantu Xia Lu.”
Su Jinbei berkata sambil menelepon. Tiba – tiba ponselnya diambil oleh Zhou Shiyun.
Su Jinbei melihatnya dengan curiga, “Ada apa?”
Mata Zhou Shiyun dalam dan tenang, dia berkata dengan pelan, “Kau punya aku, kenapa kau harus mencari ibumu?”
Ketika mereka sampai di rumah, Zhou Shiyun langsung membawa Su Jinbei kembali ke kamarnya, “Berbaringlah, aku akan pergi mengambil obat.”
Su Jinbei mengangguk, kembang api masih menyala di kepalanya. Selesai sudah, dia merasa ketika dia mendengar Zhou sayang, “Kau punya aku”, dia sangat jantan! Dia hampir pingsan!
“Hei, apa yang sedang kau lakukan, kau terlihat bodoh tertawa seperti itu.”
Su Jinbei tiba – tiba tersadar, dia melihat ke samping tempat tidur. Shao Suying berdiri disana.
“Kenapa kau ada disini?”
Shao Suying mendengus dingin, “Kau pikir aku mau datang kesini? Aku dipaksa datang oleh Kakak Pertama. Kami akan kembali ke Beijing kemarin, dia tidak mengizinkan aku bermain di luar.”
“Su Jinbei berbaring di tempat tidur, tersenyum, “Aku tidak menyangka Nona Shao akan sangat mendengarkan kakaknya. Dia tidak mengizinkanmu bermain di luar jadi kau tidak akan bermain di luar.”
“Diam! Apa aku akan melakukan ini jika bukan karena dirimu?” Shao Suying cemberut dan menggembungkan pipi dengan marah. “Aku bahkan tidak melakukan apapun. Gao Zitong yang ada di balik semua ini. Kenapa aku dihukum juga.”
Su Jinbei menjadi tertarik, “Oh? Kau dihukum seperti apa?”
“Aku tidak boleh keluar! Aku tidak akan bisa keluar jika aku belum minta maaf padamu kali ini.” Shao Suying merasa dia sangat teraniaya, “Kartuku dibekukan, Ayahku bahkan tidak mau peduli lagi denganku…”
“Minta maaf?” Su Jinbei mengangkat alisnya. “Kapan kau minta maaf?”
Shao Suying menatapnya, “Aku tidak peduli kau mabuk dan tidak mendengar, aku tidak mau minta maaf lagi.”
Su Jinbei memikirkan hal itu dengan baik – baik. Sepertinya memang terjadi hal itu, tapi dia tidak bisa mengingat banyak.
“Kau terluka di bagian mana?” Shao Suying tiba – tiba bertanya.
Su Jinbei menatapnya curiga, “Pinggang, ada apa?”
“Saatnya untuk diobati.” Shao Suying mengangkat tangannya. “Jika tidak, apa yang sedang aku lakukan di kamarmu.”
“Kau? Kau yang mengobatiku?”
Shao Suying mengabaikannya, “Jika bukan karena Kakak Kedua aku pasti tidak mau, terima kasih!”
Su Jinbei memelototinya, “Aku juga tidak akan membiarkanmu, oke? Siapa yang tahu apakah kau akan mengambil kesempatan untuk membunuhku! Shao Suying, sudah kubilang, pinggangku sangat sakit!”
Shao Suying berkata dengan senyum jahat, “Aku tahu kau sangat kesakitan.”
Sambil bicara, dia datang untuk mengangkat baju Su Jinbei.
Su Jinbei segera berteriak, “Ah! Zhou Shiyun! Zhou Shiyun, cepat kemari!!”
Shao Suying dengan pelan mengoleskan sedikit salep, “Sana teriak, aku tidak peduli jika kau mati kesakitan.”
“Jangan terlalu keras. Jika aku mati kesakitan, kau tidak akan punya kakak ipar perempuan.”
Shao Suying berdecak, “Siapa yang peduli.”
“Suying.” Tiba – tiba, suara dingin Zhou Shiyun datang dari pintu. Shao Suying menolehkan kepalanya, “Ah?”
Zhou Shiyun berkata, “Dengan lembut.”
Shao Suying, “…”
Donasi pada kami dengan Gojek!
