Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 50
Memanjakan mata? Zhou Shiyun tiba – tiba mengangkat bibirnya. Inilah Su Jinbei yang dia tahu, menggoda orang tanpa peduli. Dia dari tadi diam, tidak seperti dirinya.
“Apa yang kau tertawakan?” Su Jinbei ingin tahu.
Zhou Shiyun sedikit menenangkan diri, “Oh, aku takut kau akan menderita koma makanan.”
Su Jinbei, “?”
Zhou Shiyun mengatakan lelucon barusan? Tidak, itu lebih seperti Zhou Shiyun sekarang mampu memuji dirinya sendiri?
Setelah makan, Su Jinbei duduk di ruang tamu dan menyalakan TV dengan santai.
“Kau… tidak kembali?” Zhou Shiyun menunduk melihatnya.
Su Jinbei kebingungan, “Kau belum merawat lukaku, mengapa aku harus pergi?”
Zhou Shiyun bahkan lebih bingung, “Mengapa aku yang merawat lukamu?”
Su Jinbei cemberut, tiba – tiba berakting menyedihkan, “Kau seorang dokter, tentu saja, kau harus merawat luka orang.”
Zhou Shiyun terdiam, “Itu sangat tidak pantas, kau harus…”
“Apa yang tidak pantas.” Su Jinbei meliriknya dan membuka kotak obat sendiri, “Dan kau belum memberitahuku bagaimana cara menggunakan ini, aku tidak tahu apa yang pertama kali harus digunakan.”
Mungkin perkataan Su Jinbei masuk akal, Zhou Shiyun terdiam sesaat, dan duduk di sampingnya. “Lalu lihat baik – baik, ini untuk desinfektan, ini anti – inflamasi, ini untuk memar, ini…”
“Bantu aku memakainya.” Segera setelah kata – kata itu keluar, Su Jinbei tanpa terduga mengangkat kakinya dan mengangkat roknya di depan mata Zhou Shiyun…
Rok hitam yang tadinya mencapai pergelangan kakinya, tapi setelah menariknya ke atas, berhenti tepat di atas lututnya. Sebagai hasilnya, kedua kaki Su Jinbei yang putih, jenjang, dan halus terekspos ke udara.
Zhou Shiyun terkejut dan hampir tiba – tiba memalingkan wajah.
Su Jinbei meliriknya, dan matanya berkedip licik, “Lihat, semuanya bengkak, ini sungguh perih. Cepat rawat lukanya, aku mohon.” Setelah mengatakan itu, dia melihat mata pihak yang lain melekat pada meja kopi. Dia berkata padanya, “Ada apa? Oh~ tidak mungkin, kau malu? Oh Tuhan, Zhou Shiyun, kau telah menyentuh dadaku berkali – kali sebelumnya, tapi kau masih takut melihat kakiku.”
Mulut Zhou Shiyun berkedut, perempuan ini sangat nakal!
Su Jinbei tersenyum senang. Kau akhirnya tidak bisa menahannya, kan? Aku sungguh tidak bisa percaya, jie jie ini, tidak bisa menggodamu!
“Lupakan, aku tidak akan mempersulitmu karena kau sangat pemalu.” Su Jinbei menaruh kakinya di atas meja kopi dan mengatur dirinya dalam postur yang sangat indah, “Aku akan melakukannya sendiri.”
Perempuan nakal itu diam – diam memakai obatnya sendiri. Zhou Shiyun meliriknya, melihatnya dengan hati – hati mengoleskan salep di kakinya.
Dilihat dari dekat, luka di kaki Su Jinbei terlihat lebih parah daripada di foto yang dikirimkannya. Dia mengoleskannya terlalu hati – hati, pergerakannya sangat canggung dan kikuk.
“Hiss…”
“Ah!”
“Arg…”
Dengan cara pakainya, mendesinfeksi kakinya butuh waktu setengah hari,
“Berikan padaku.” Zhou Shiyun akhirnya tidak bisa menahannya, dia mengambil desinfektan dari tangannya, mengulurkan tangan untuk mengaitkannya pada pergelangan kaki Su Jinbei dan memutar kakinya agar menghadapnya.
Pada awalnya Su Jinbei terkejut, kemudian terkikik dengan senang, “Aku tahu kau tidak akan mengabaikanku.”
Zhou Shiyun meliriknya, “Dengan kecepatanmu, aku tidak bisa tidur malam ini.”
“Oh, kalau begitu kau yang lakukan karena kau begitu profesional.”
Zhou Shiyun mendengus dingin dan memakaikan obat dengan seksama.
“Mengapa kau tidak mengobatinya kemarin, apa kau pikir peradangan adalah hal sepele?” Ada banyak debu pada luka di lututnya, dan tidak mungkin untuk mengeluarkan semuanya dengan pembersihan sederhana.
Master Hebat Su Jinbei bersandar pada sofa, “Aku sudah bilang padamu, aku tidak tahu cara mengobatinya.”
“Ada apotek di dekat hotel.” Zhou Shiyun berkata terus terang dan menusuknya dengan kata – kata.
Su Jinbei berkedip dan berkata dengan acuh tak acuh, “Sungguh, aku tidak tahu. Ah! Itu sakit…”
Zhou Shiyun berhenti, alisnya mengerut, “Aku akan melembut, tahan sebentar.”
Su Jinbei mengatupkan bibirnya dan bergumam pada diri sendiri.
Mungkin Zhou Shiyun tidak sadar bahwa dia sangat lembut ketika mengatakan kalimat ini. Su Jinbei sudah terbiasa dengan diam dan acuh tak acuhnya, melihat sedikit kelembutan darinya membuat dirinya semakin menarik.
Su Jinbei menatap samping wajahnya dan dengan perlahan lupa untuk membuat suara meski dia kesakitan.
“Selesai.” Zhou Shiyun selesai mengoleskan salep pada memar terakhir dan menoleh untuk melihat Su Jinbei.
Tapi dia tidak menyangka Su Jinbei tanpa sadar sudah bergerak mendekatinya karena ingin melihat wajahnya lebih dekat. Saat dia menolehkan kepala, mata mereka bertemu, dan jika mereka sedikit lebih dekat, pipi mereka pasti akan menyentuh.
Karena jarak ini, Zhou Shiyun bisa dengan jelas mencium aroma samar dari tubuh Su Jinbei, bunga, tapi tidak menyengat, tidak seperti dirinya, yang diam – diam menyihir…
Pemanas di kamar dinyalakan terlalu tinggi. Zhou Shiyun mundur, entah mengapa hatinya merasa gelisah.
“Jangan gunakan celana ketat selama beberapa hari ke depan, rawat lukamu setiap hari seperti yang aku tunjukkan barusan.” Dia berbalik dan mengatakannya sambil mengemas kotak obat.
Su Jinbei tersenyum dan menurunkan roknya.
“Aku pergi dulu.”
Hahahaha, adegan yang ini guys! Lucu gak sih, fufufufu~~
Donasi pada kami dengan Gojek!
