Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 33
Su Jinbei menyelimuti dirinya rapat – rapat dan kembali tidur. Dering ponselnya yang kemudian membangunkannya.
“Halo…”
“Apa yang terjadi, mengapa kau masih tidur pada pukul 10.”
“Xia Lu?” Su Jinbei membuka matanya, “Bagaimana kau bisa punya waktu untuk meneleponku?”
Orang yang ada di ujung sana tertawa, “Aku baru selesai syuting. Bagaimana kabarmu? Apakah tubuhmu sudah lebih baik sekarang?”
“Sudah lebih baik untuk sekarang. Jangan khawatir.”
“Oh , kau, kau tidak memberitahuku jika kecelakaan mobil. Ketika aku kembali dari gunung, kau sudah keluar dari rumah sakit.” Ujar Xia Lu, tidak senang. “Serius, kau tidak boleh menyembunyikannya dariku lain kali.”
“Aku bersikap pengertian karena kau begitu sibuk. Di samping itu, itu bukan masalah besar. Aku tidak mau membuatmu kelelahan karena harus terbang bolak balik.”
“Aku tidak peduli, kau tidak bisa melakukan ini lain kali. Memberitahu Ah Yin tapi tidak memberitahuku, kau sungguh bias.”
Su Jinbei menguap dan duduk di atas tempat tidur, “Itu berbeda, Ah Ying ada di kota pada saat itu.”
“Hmph, kau tidak perlu menjelaskannya.” Ujar Xia Lu, “Dimana kau sekarang?”
“Di Beijing.”
“Apa!” Xia Lu terkejut, “Kau di Beijing? Aku juga ada di Beijing.”
Su Jinbei tersenyum, “Yo, sungguh kebetulan, sayang, ayo bertemu.”
“Baiklah, dimana kau, aku akan menjemputmu.”
“Aku…” Su Jinbei terdiam, mengingat bahwa dia ada rumah keluarga Zhou yang tidak cocok untuk bertemu dengan teman, jadi dia berkata, “Biarkan aku yang datang padamu.”
“Baiklah, aku belum makan, ayo makan bersama, ehm… makanan Barat?”
“Hotpot, hotpot adalah suatu keharusan saat cuaca dingin seperti ini.” Su JInbei bangkit dan pergi ke lemari untuk mengambil baju. “Ayo pergi ke tempat kita makan terakhir kali saat ada di Beijing.”
Su Jinbei berganti pakaian, berkemas dan pergi ke luar.
“Nona Su, mau pergi kemana, aku akan meminta sopir untuk mengantarmu.”
“Baiklah, maaf merepotkanmu.”
Kepala pelayan mengirimkan mobil dan menugaskan dua pengawal untuk Su Jinbei.
Su Jinbei masuk ke dalam mobil dan berkata pada kepala pelayan, “Temanku terkena masalah. Apakah kau bisa memberitahu nenek jika aku tidak bisa kembali untuk makan siang.”
“Baik.”
Mobil itu melaju pergi dari kediaman Zhou, dan sopir mengantar ke tempat yang Su Jinbei beritahu. Su Jinbei duduk di dalam mobil dan memakai masker, menunggu pegawai Xia Lu untuk menjemputnya.
“Tok, tok, tok.” Jendelanya diketuk.
Su Jinbei menurunkan kaca jendela, “Xiao Zi.”
Asisten Xia Lu, Xiao Zi berada di luar mobil.
“Jinbei jie, Xia Lu jie telah memesan ruang pribadi, aku akan memandumu masuk lewat jalan pegawai.”
“Baiklah.” Ujar Su Jinbei dan berbalik, berkata pada dua pengawal. “Kalian berdua tunggu aku disini.”
“Nona Su, izinkan kami untuk mengikutimu.”
“Tidak, aku bertemu temanku, tidak akan baik jika kalian ikut, aku akan memanggil kalian jika terjadi sesuatu.”
“Baiklah.”
Su Jinbei memakai kacamatanya dan mengikuti Xiao Zi.
“Xia Lu, sayang.” Su Jinbei segera memeluk Xia Lu begitu dia masuk ke dalam ruangan. Keduanya sudah lama tidak bertemu karena mereka sibuk.
“Aku sudah lama tidak bertemu denganmu, kemari, kemari, aku sudah memesan makanan kesukaanmu.” Xia Lu menarik kursi dan dengan sayang mendudukkan Su Jinbei.
Su Jinbei menatap hidangannya, “Hufth, berat badanku akan bertambah lagi. Aku makan banyak di rumah sakit dan bertambah beberapa kilo.”
Xia Lu menjulingkan matanya, “Jangan bilang begitu, jika kau gemuk, lalu orang seperti kami apa.”
Su Jinbei meliriknya, “Apa maksudmu orang sepertimu. Lihat dirimu. Kau kehilangan banyak berat badan hanya dengan syuting satu film.”
Xia Lu bergedik, “Ini… aku tidak bisa menghindarinya. Disana sungguh keras dan aku tinggal disana begitu lama.”
“Kau harus membalasnya dengan makan yang banyak.” Su Jinbei melemparkan banyak daging ke dalam panci, “Karena He Di tidak ada disini, mari berpesta.”
Keduanya duduk di meja lebar yang penuh dengan hidangan dan mengobrol dengan gembira sambil makan.
Setelah makan, kebiasaan jelek Su Jinbei muncul kembali. Cukup benar bahwa “ketika perempuan bersama, mereka akan makan atau belanja”. Ngomong – ngomong, Su Jinbei belum berbelanja dalam waktu yang lama.
Karena tempat keduanya makan dekat dengan pusat perbelanjaan yang memiliki beberapa merk terkenal, pada saat itu mereka merasa harus pergi kesana untuk berbelanja.
Meski Xia Lu adalah aktor, dia tidak begitu terkenal. Orang – orang di jalan akan berpikir dia terlihat familier jika mereka berpapasan dengannya. Su Jinbei berbeda. “Delicious Sunday” belakangan ini viral dan ditambah dengan skandalnya yang banyak dengan beberapa selebriti pria, tidak mungkin bagi orang – orang di jalan untuk tidak mengenalinya.
Untungnya, dia memakai pakaian sederhana hari ini, dan dia tidak memakai riasan. Akan lebih sulit untuk mengenalinya karena dia juga memakai masker. Terlebih, karena pusat perbelanjaannya cukup mahal, tidak banyak orang yang berbelanja disana.
Tiba di pusat perbelanjaan, Su Jinbei dan Xia Lu berjalan ke toko tas, Xiao Zi menemani mereka, dan dua pengawal keluarga Zhou menunggu di luar toko.
“Jinbei, karena He Di tidak ada disini, apakah kau menyewa kedua orang itu?”
Su Jinbei dengan gembira mencoba tas selempang, “Ah, He Di, aku bilang padanya untuk beristirahat karena ini akhir tahun. Sedangkan kedua orang itu… akan lebih aman untuk keluar dengan pengawal.”
Su Jinbei tahu dia seharusnya tidak berkata terlalu banyak tentang keluarga Zhou pada orang lain. Bukannya dia tidak mempercayai Xia Lu, tapi memang tidak perlu menyebutkan tempat dengan banyak aturan dan tradisi itu.
“Drrtt.” Saat itu, ponsel Su Jinbei berdering.
“Halo.”
“Dimana kamu?” Di ujung telepon sana adalah suara Zhou Shiyun.
Su Jinbei tersenyum, “Ada apa, apa kau merindukanku?”
“…Jangan berkeliaran sendirian.”
“Aku tidak sendiri, aku membawa orang, aku sedang belanja dengan temanku.”
Zhou Shiyun, “Belanja, kau?”
Su Jinbei mengangkat alisnya, “Ya, aku.”
Zhou Shiyun terdiam sesaat, dan akhirnya berkata hmm, lalu berkata lagi “Hati – hati.”
Zhou Shiyun segera menutup sambungan telepon. Su Jinbei menatap layarnya yang gelap, hanya itu? Dia mendengus dan melemparkan ponselnya ke dalam tas.
Donasi pada kami dengan Gojek!
