Intense Love [Bahasa Indonesia] - Chapter 12
Pria itu memakai jubah dokter, wajahnya dingin dan halus, dan temperamennya luar biasa terlihat. Zhao Xueyan yakin akan kecurigaannya.
Cucu laki – laki kedua Mrs. Huo tidak pernah menghadiri acara keluarga, jadi hampir tidak ada yang tahu dia terlihat seperti apa. Tapi dia pernah melihat foto yang diberikan oleh Mrs. Huo. meski anak di foto mungkin berusia 12 atau 13 tahun, dia bisa melihat anak itu pastinya tidak akan tumbuh biasa saja.
(T/N: Btw, mulai saat ini aku akan tetap menggunakan istilah Mrs, dan Mr. Karena setelah membaca Harry Potter, disana istilah tersebut tidak diganti. HAHAHAHA)
Sekarang saat Zhao Xueyan melihat orang ini, dia merasa wajah ini sama dengan wajah anak 12 atau 13 tahun yang ada di foto.
Dia melangkah maju, wajahnya penuh sukacita, “Shiyun, jadi kau adalah dokter yang menangani Su Jinbei, ini bagus, ini bagus.”
Perilaku Zhao Xueyan, dan salam hangatnya, tidak hanya membuat perawat di sekitar tertegun, tapi menakutkan Lin Qingwei juga, dan bahkan Zhou Shiyun, yang selalu tenang, tidak bisa bereaksi.
“Anda……”
“Shiyun, aku lega kau ada disini, Jinbei anak nakal itu tidak akan menimbulkan masalah lagi.” Zho Xueyan melihatnya penuh kasih, “Beritahu Bibi, apakah Jinbei baik – baik saja?”
Zhou Shiyun menyipitkan matanya sedikit, melihat perempuan tidak familier yang berbicara di depannya, dan sikap terhadapnya jelas memberitahu dia bahwa perempuan ini mengenai hubungan Jinbei dengan dirinya.
Zhou Shiyun menjadi tenang. Orang ini adalah ibu dari Su Jinbei atau salah satu kerabat Su Jinbei.
“Nyonya, mari bicara di tempat lain.”
Zhao Xueyan melihat ke kerumunan di sekitarnya, dan mengangguk, “Baiklah, Yudong, kau ikut juga.”
……
Setelah Lin Qingwei melihat ketiga orang itu pergi, dia benar – benar bingung. Dia berjalan ke tempat perawat dan berkata, “Siapa orang ini?”
Perawat kecil berkata, “Mereka bilang mereka adalah keluarga Nona Su.”
“Keluarga Su Jinbei.” Raut wajahnya Lin Qingwei kebingungan, “Lalu mengapa mereka terlihat akrab dengan Kakak Senior?”
Perawat kecil itu memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak, “Bisa jadi Nona Su menyebutkan bahwa Dokter Zhou yang merawatnya, jadi keluarganya berterima kasih.”
Lin Qingwei menyentuh belakang kepalanya, “Sungguh?”
Lebih dari sepuluh menit kemudian, Zhao Xueyan dan Su Yundong keluar dari ruang tamu yang ada di sebelah mereka.
“Shiyun, karena kau bilang bahwa dia baik – baik saja, maka aku lega, sekarang kalian sudah bertemu, maka aku akan menyerahkan Jinbei padamu, aku tidak akan mengganggunya lagi.” Zhao Xueyan berkata dengan senang.
Di dalam benaknya, Su Jinbei dan Zhou Shiyun sudah bersama.
Zhou Shiyun tersenyum sopan, tanpa membantahnya, hanya berkata, “Hati – hati di jalan.”
“Ok.”
Su Yundong menatap Zhou Shiyun dengan curiga, “Hei, Kakakku membencimu sebelumnya, sekarang dia sudah setuju denganmu?”
Zhao Xueyan memelototi Su Yundong, “Apa maksudmu, benci.”
Su Yundong mendengus dingin, “Memang, kakakku sangat dangkal. Tidak mengejutkan jika dia menyukaimu, tinggal menunggu waktu berapa lama ini akan bertahan.”
“Su Yundong!”
Su Yundong tidak peduli pada mata melotot ibunya, dia mengerucutkan bibirnya dalam cibiran dan berbalik.
Zhao Xueyan mengatur raut wajahnya dan melihat Zhou Shiyun dengan penuh kasih. “Jangan dengarkan omongan tidak masuk akal Yundong, Bibi akan pergi dulu.”
Zhou Shiyun mengangguk.
Zhao Xueyan mengikuti arah Su Yundong. Lin Qingwei melihat mereka pergi dan segera mendekati Zhou Shiyun, “Kakak Senior, apa yang terjadi.”
“Tidak ada yang terjadi.” Ujar Zhou Shiyun dan menutup pintu.
“Eh, Kakak Senior!” Lin Qingwei ditinggalkan dengan menyedihkan di luar pintu. Dia melihat pintu kantor yang tertutup, wajahnya putus asa, apakah benar tidak ada yang terjadi?! Tapi keluarga Su terlihat begitu dekat dengan Kakak Senior.
Zhou Shiyun kembali ke ruangan dan melepaskan jubahnya dan memakai pakaiannya. Dia tidak mengatakan banyak hal tadi. Dia hanya menjelaskan kondisi Su Jinbei sebenarnya, seperti dia akan lakukan pada keluarga pasien biasa lainnya.
Dan mengapa dia tidak memberitahu Zhao Xueyan bahwa Su Jinbei tidak tahu siapa dia, itu karena dia tidak peduli… Dia tidak banyak bicara terkait hal – hal di luar medis, dia tidak peduli sama sekali.
Di sisi lain, Su Jinbei sedang makan salad buah di kamar hotel, entah mengapa tidak senang.
“Hey, He Di, apakah Ibuku sudah menelepon?”
He Di masuk dari pintu, “Dia baru saja melepon. Aku yang mengangkatnya.”
“Apa! Kau mengangkatnya, bukankah aku bilang untuk tidak mengangkatnya!”
“Jangan khawatir, ibumu tidak berkata banyak.”
Su Jinbei membeku sesaat. “Dia tidak mengatakan apapun? Apa kau yakin?”
“Aku pikir ini juga aneh, dia bilang agar kau berhenti kabur, dan kembali ke rumah sakit untuk pemulihan, dia tidak akan mengganggumu.”
Sepotong buah kiwi tersangkut di kerongkongan Su Jinbei, “Uhuk, apakah itu benar?”
“Benar, ibumu dan adikmu sudah pulang.”
Su Jinbei mengangkat alisnya, “Sebuah keberuntungan, sepertinya sesuatu terjadi di kantor, atau sesuatu terjadi di rumah, membuat ibuku tidak memperhatikanku lagi.”
He Di berkata, “Tidak masalah, Jinbei, apa kau ingin kembali ke rumah sakit atau tinggal di hotel?”
Su Jinbei menopang dagunya, mengingat Dokter Zhou yang tidak tersenyum, “Aku akan bosan di hotel. Tentu saja, aku ingin kembali, dengan begitu setidaknya aku bisa bermain dengan Xiaowei di rumah sakit.”
Donasi pada kami dengan Gojek!
