I Studied Mainly Textbooks! [Bahasa Indonesia] - Chapter 15
“Demi apapun!”
Reina dan Abel bertemu di kelas pelajaran umum dan Abel mulai berteriak.
“Ada apa?”
Reina tahu bahwa Abel adalah seseorang yang aneh, namun hari ini dia terlihat lebih aneh dari biasanya.
“Aku berada di peringkat pertama dalam pelajaran perapalan… Tapi pelajaran Teori Mana sialan itu sangatlah sulit…. Bagaimana dengan Beasiswaku? Apakah disini ada les privat?”
“….. Cobalah meminta bantuan dari Duke Tardema.”
Aabel memiliki jawaban yang jelas di depannya, namun dia tidak mengerti kenapa Abel tidak melakukannya.
“Setelah apa yang kukatakan padanya…… Apakah tidak ad acara lain?”
“Hmm, bagaimana kalau kamu bergabung dengan Grup belajar? Aku yakin ada Grup Belajar Teori Mana.”
“Grup belajar? Hm.. biarkan aku berpikir terlebih dahulu.”
Tetapi, setelah mengalami Grup belajar di korea yang tidak efisien, Abel merasa skeptikal. Di Korea, walaupun tujuan mereka adalah untuk belajar, mereka selalu pergi ke tempat yang menyajikan makanan yang enak.
Terlebih lagi, tempat mereka belajar selalu saja di sebuah kafe di daehak-ro (Sebuah tempat yang terkenal di kalangan anak muda). Tidak mungkin mereka dapat belajar dengan baik di tempat seperti itu. Dan yang lebih parahnya lagi, selalu saja ada seorang laki – laki dan perempuan yang akhirnya menjadi pasangan…. Mereka tidak mungkin belajar!
‘Aku harus mencobanya dengan kemampuanku terlebih dulu, jika aku benar – benar sudah tidak mampu, barulah aku akan meminta tolok kakek ataupun bergabung dengan grup belajar.’
Hwa di dalam Gedung sekolah ini masih terasa dingin dikarenakan mereka masih berada di minggu pertama dari bulan Maret. Tapi, di karenakan semangat dari para siswa yang baru saja menyelesaikan iburan musin dingin, hanya ada hawa hangat yang terasa di sekitar sekolah.
Hari ini murid – murid berkumpul di sebuah ruangan yang berisikan 300 orang. Mereka berkumpul disini untuk mendengarkan pelajaran tentang ‘Ilmu Kemonsteran.’ Di pojok ruangan itu, Abel dan Reina duduk berdampingan.
“OH! Abel, kamu ada di kelas ini juga?”
Saat Abel melihat kea rah datangnya suara yang familiar itu, dia melihat Ian dan Loki.
“Ini kan pelajaran umum…” Abel menngatakan fakta tersebut.
“Aku bisa duduk disini, bukan? Dan, siapakah itu disebelahmu? Pacarmu?” Tanya Ian setelah ia melihat Reina.
“Bukan pacar.. Perkenalkan namanya Reina, dia berasal dari Sellion sama sepertiku. Dia murid dari departemen ilmu pedang sama sepertimu… Apakah kamu belum pernah bertemu? …. Dan Reina, Perkenalkan mereka adalah teman sekamarku Ian dan Loki.”
Abel memperkenalkan Loki dan Ian kepada Reina.
“Halo, namaku Reina.”
“Wah, kemana saja aku sampai – sampai tidak melihat seseorang yang cantik seperti ini… Jika kamu menemui kesulitan, bilang saja kepadaku, aku akan mengajarkanmu tentang ilmu pedang.”
Ian mengatakan hal itu untuk membangun perasaan baik diantara mereka, namun kata – kata itu menyinggung harga diri Reina.
“Aku tidak bertarung melawan orang yang lebih lemah dariku.”
“Whoa!” Ian terkaget mendengar perkataan Reina.
“Aahahahaha.” Begitu juga dengan loki yang biasaya pendiam.
Beginilah bagaimana grup spesial di dalam akademi ini terbentuk.
*** indo.centinni.com ***
‘Aku butuh sebuah cara yang drastis.’
Abel mengakui bahwa dirinya tidak memiliki bakat dalam Teori Mana… Dia menghabiskan 70% waktunya untuk belajar tentang Teori Mana selama 3 minggu terakhir. Namun hasilnya adalah Nol besar! Teori Mana memiliki Konsep dan Mekanisme yang benar – benar baru untuk Abel. Walaupun Matematika tidak berkembang dengan baik karena sihir, sihir itu sendiri adalah sebuah subjek yang sangat sulit.
Sihir adalah sebuah subjek yang sepertinya percampuran antara ilmu filosofi, fisika dan biologi. Setelah memahami Ke-3nya-lah seseorang akan mendapatkan pencerahan….. Mungkin. Dan penyihir hanya dapat menambah jumlah lingkaran di jantung mereka setelah mereka mendapatkan pencerahan.
‘Aku tidak butuh hal – hal itu karena Mana putih menghapus lingkaranku.’
Dia tidak butuh pencerahan… Hanya saja, Ulangan tengah semester tinggal 2 minggu lagi… Dia hanya berharap paling tidak dia dapat mendapatkan nilai B+.
‘Walaupun jika terus begini, Huruf C-lah yang akan tertulis di Raporku.’ Sistem penilaian di sekolah ini sama saja dengan sistem penilaian di bumi.
Dimana ada keinginan disitu ada jalan….
Abel mengingat lagi tentang apa yang tertulis di halam terakhir dari Buku Thrandiel volume pertama yang baru selesai ia baca kemarin.
Hal yang dia butuhkan ada di halaman itu, tetapi…. Buku itu bersambung sebelum menerangkan semuanya.
“Argghhhh…. Apa yang aku butuhkan ada di Volume kedua.”
Volume pertama dari buku itu berisikan tentang dasar – dasar dari Mana putih. Seperti, cara untuk mengumpulkan Mana putih, dan Mantra kuno yang bisa di ibaratkan sebagai Mantra tingkat Ke-3.
Buku itu memiliki total 3 volume, sehingga buku ke-2 harusnya berisi Mantra kuno sampai dengan tingkat-6. Abel tidak terlalu membutuhkan Mntra tersebut, karena dia belum selesai mempelajari Mantra di buku pertama.
Yang dia butuhkan adalah pengetahuan tentang Mana dari elf abadi.
‘Baiklah! Mari ambil buku itu.’ Dia sudah memutuskan.
Boom!
Abel membanting pintu kamarnya dan keluar menuju ruang keluarga.
“Teman – teman! Keluar sebentar.”
Creak.
Ian dan Loki sepertinya sedang mengerjakan sesuatu bersama karena mereka keluar dari dalam kamar yang sama.
“Ada apa?” Tanya Ian.
“Sahabatku! Aku yakin bahwa dengan persahabatan yang telah kita bangun selama 3 bulan terakhir, kita dapat membelah lautan. Jadi! Aku ingin meminta tolong.” Kata Abel.
“Haha, baiklah. Apa itu?” Ian tertawa karena dia merasa perkataan Abel sangatlah menarik.
“Aku butuh sebuah buku dari dalam perpustakaan Paraminu. Tolong aku.”
“Paraminu? Bukankah kita tidak diperbolehkan masuk kesana? Terlebih lagi, ini sudah lewat jam malam. Pintu asrama pasti sudah terkunci.”
FYI, Kamar mereka berada di lantai ke-3.
“Haha, kamu ingin melanggar 3 peraturan sekolah sekaligus? Kita akan dikeluarkan jika ketahuan.”
Ian tertawa mendengar ide gila dari Abel. Hal yang di sarankan Abel adalah sesuatu yang akan dia tolak walaupun dia sudah berteman dengan Abel selama 3 tahun.
“Kita hanya perlu tidak ketahuan! Dan, aku hanya meminjam bukunya sebentar. Setelah itu, aku akan memasak Daging perut babi untuk kalian. Bagaimana?”
Glek.
Mendengar kata – kata ‘daging perut babi’, Ian dan Loki menelan ludah mereka. Sebelum mereka mendengar BBQ ala Korea mereka marasa ragu – ragu, tapi setelah mendengar kata – kata ajaib itu, ragu – ragu mereka hilang.
“Bagaimana rencananya?” Paling tidak mereka akan mendengarkan rencana Abel terlebih dahulu.
“Loki akan menjaga daerah sekitar dan aku dan kamu akan masuk kedalam perpustakaan dan mengambil buku itu.”
“Sempurna, Ayo pergi!”
Ian sepertinya telah di butakan denga daging perut babi. Loki hanya melihat kearah Ian dengan ekspresi tercengang.
Saat mereka membuka jendela kamar mereka, angin malam yang bertiup menyapa mereka.
“Loki, pegangan yang kuat.” Abel memeluk loki dengan satu tangannya.
“…. Gravitasi rendah.”
Mantra mengurangi gravitasi. Gravitasi diantara Abel dan Loki berkurang 1/8 dari standar.
Walaupun pada zaman sekarang, Sihir tentang gravitasi dinyatakan sebagai sihir yang telah hilang, Di buku Thrandiel, sihir ini adalah Mantra paling dasar di Volume pertama.
Abel langsung lompat keluar jendela. Dan dia dapat mendarat dengan aman karena Mantra penurunan Gravitasi.
“Hey Ian! Cepat turun.”
“…. Semoga bekerja dengan benar.”
Ian memfokuskan Mana miliknya di kakinya. Walaupun mana yang digunakan Ian adalah Mana yang sama seperti yang digunakan oleh para penyihir, tehnik penggunaanya sangatlah berbeda.
Dia pun melompat keluar jendela juga. Walaupun dia melompat dari lantai 3 dia memperkuat akinya dengan Mana dan berguling ke depan saat dia mendarat untuk meringankan benturannya.
Prok prok prok.
Abel yang melihat pendaratan Ian berkata sembari bertepuk tangan. “Seperti yang dapat diharapkan dari seorang pendekar. Kamu dangatlah lincah! Sepertinya kita dapatkan mendapatkan buku itu dengan mudah.”
“Sheesh. Ayo cepat pergi mengambil buku itu sebelum ada yang tahu kita tidak didalam asrama.” Ian berkata kepada Abel.
***
Mereka bergerak dengan hati – hati agar tidak ketahuan oleh siapapun. Sesampainya mereka di belakang Gedung perpustakaan, mereka sekali lagi berbicara tentang rencana mereka.
“Buku itu adalah sebuah buku tua, sehingga kemungkinan besar, buku itu berada di tempat teks – teks kuno yang berada di lantai 2 dan 3. Aku akan mencari di lantai 2 dan Ian kamu akan mencari di lantai 3! Dan Loki, kamu tetap disini dan peringatkan kami jika ada orang yang masuk kedalam perpustakaan.”
Setelah itu, Abel mengeluarkan buku Thrandiel dari dalam kantung ajaibnya dan memperlihatkannya kepada Ian.
“Kamu hanya perlu mencari buku seperti ini, Oke?”
“Oke. Tapi bagaimana kita naik keatas?” Dia meneria misi yang diberikan oleh Abel, tapi dia tidak tahu bagaimana cara naik ke lantai atas.
Abel mencari sesuatu lagi didalamm kantung ajaibnya. Ia mengambil sepasang sarung tangan dan melemparkannya kearah Ian.
“Ambil ini! Sarung tangan Spiderman! Sarung tangan itu dilengkapi dengan Mantra perekat jadi kamu bisa menggunakannya untuk memanjat tembok.”
Abel tidak mengerti kenapa kakek Kyle menaruh sesuatu seperti sarung tangan itu di dalam kantung ajaibnya, tapi karena sarung tangan itu sangatlah berguna sekarang ini….
‘Terimakasih Kyle.’
“Mari kita mulai.” Teriak Abe dalam suara yang sangat pelan.
***
Donasi pada kami dengan Gojek!
