General's Lady [Bahasa Indonesia] - Chapter 5
Karena hari ini ia akan pergi keluar bersama Tuan Putri, Shen Jin mengenakan pakaiannya yang paling baru. Pergelangan bajunya dan sudut-sudut roknya disulam menjadi kupu-kupu berwarna-warni. Saat ia berjalan, kupu-kupu itu akan tampak seolah terbang di udara dengan bebas.
Di atas lehernya, ia mengenakan kalung kupu-kupu emas. Di atas sayap kupu-kupu kalung itu, terdapat taburan potongan batu permata dengan warna yang berbeda-beda.
Di atas rambutnya, ia mengenakan jepit ramput kupu-kupu dari batu permata yang baru diberikan oleh Pangeran Rui. Sayap kupu-kupu di jepitan itu sangat indah. Dengan sekali lihat saja, jepitan itu benar-benar tampak seperti kupu-kupu hidup yang hinggap di atas kepalanya.
Awalnya, Shen Zi tidak memperhatikan penampilan Shen Jin sama sekali. Tetapi, Shen Jing yang ada di sampingnya menendang kakinya, dan ia akhirnya melihat Shen Jin. Ia langsung mengernyitkan dahinya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi Shen Jing diam-diam menahannya.
Putri Rui meminta para pelayan untuk menyajikan sarapan. Shen Zi merasa tidak rela, tetapi karena perintah yang diberikan ibunya kemarin dan peringatan Shen Jing barusan, tidak baik jika ia mengatakan sesuatu. Ia hanya mengalihkan pandangannya, dan sebuah rencana muncul di dalam benaknya.
Shen Jin selalu merasa bahwa Shen Zi dan yang lainnya akan datang hari ini. Tetapi ada yang aneh, apa yang terjadi pada Selir Xu? Mungkinkah… Shen Jin mendongak dan menatap Putri Rui.
Putri Rui saat ini sedang menarik tangan Shen Rong dan menanyakan apa yang gadis itu biasanya lakukan. Setelah ia mendengar Shen Rong menjawab ia berlatih partitur dan bermain qin, ia meminta Shen Rong untuk menjaga kesehatannya. Ia juga bahkan secara khusus memerintahkan para pelayan Shen Rong dengan tatapan seperti seorang ibu.
Saat waktu makan, Putri Rui duduk di samping Pangeran Rui. Shen Qi tentu saja duduk di sisi lain Pangeran Rui. Shen Jin seperti biasanya duduk di samping Putri Rui. Shen Zi, Shen Jing, dan Shen Rong secara berurutan duduk di samping Shen Qi.
Sebenarnya, berdasarkan peraturan, tempat duduk Shen Jin seharusnya berada di samping Shen Zi. Tetapi mereka sudah terbiasa makan dengan duduk seperti ini.
Pangeran Rui pun sudah terbiasa sejak lama dan tak merasa ada yang aneh. Sebaliknya, Putri Rui merasa puas. Ia bahkan secara khusus memberikan tiga buah pao lezat untuk Shen Jin.
Shen Qi juga memiliki sikap seorang kakak tertua. Ia selalu memberi perhatian pada Shen Zi dan yang lainnya saat makan. Melihat hal ini, Pangeran Rui merasa sangat puas.
Setelah mereka makan, Putri Rui menatap pakaian Shen Jin dan berkata, “Saat kita pergi nanti, angin dingin di pagi dan malam hari tidak baik. Cui Xi, pergilah cari Selir Chen dan ambilkan mantel untuk Jin’er.”
Shen Jin yang duduk di samping Putri Rui berkata dengan manja, “Aku lupa. Terima kasih Ibunda Putri.” Pantas saja hari ini ibunya tidak meminta pelayan untuk mengantarkan mantel. Sebelumnya, ia merasa sangat aneh, tetapi sekarang ia sudah mengerti.
Karena Putri Rui ingin memberikannya kasih sayang seorang ibu, maka ia juga tidak boleh bertindak begitu sempurna. Bagaimana pun, ia harus memberikan Tuan Putri kesempatan untuk menunjukkan kasih sayangnya.
Di dalam hatinya, Shen Jin samar-samar memahami hal ini, tetapi ia tak benar-benar memahaminya. Ia memutuskan untuk menanyakan hal ini pada ibunya setelah ia pulang nanti.
Mendengar kata-kata Putri Rui, Shen Zi terbelalak. Bagaimana mungkin ia tidak tahu kalau Shen Jin akan pergi keluar? Selain itu, Shen Jin akan pergi dengan siapa? Tidak mungkin Putri Rui kan?
Ia kemudian teringat bahwa tampaknya ia pernah mendengar ada yang menyebut bahwa Putri Rui sudah bersiap-siap untuk pergi ke Kediaman BangsawanYongle. Ini berhubungan.
Ia ingin bertanya, tetapi kemudian ia merasa bahwa bertanya secara langsung bisa membuat Pangeran Rui tidak senang. Jadi, ia hanya menunduk dan bepikir dalam-dalam sebentar.
Saat ia mengangkat kepalanya kembali, wajahnya sudah menampakkan ekspresi yang dipenuhi keirian dan hasrat. “Adik ketiga, hari ini pakaian dan perhiasanmu indah sekali.. Kenapa sebelumnya aku belum pernah melihatmu memakainya? Apa itu baru?”
Wajah Shen Jin memerah. Ia mengigit bibirnya dan menampakkan senyuman yang tampak malu-malu. Ia bahkan menggenggam sapu tangannya dan tidak mengatakan apa-apa.
Melihat hal ini, Shen Zi hampir ingin mencubit Shen Jin dengan keras. Tetapi ia hanya menatap Pangeran Rui dengan penuh harapan, lalu kembali menatap Putri Rui dan berkata, “Ibunda Putri, apa ibu akan pergi bersama adik? Tetapi kenapa kami tidak boleh ikut?” Walaupun kata-kata itu ia tujukan pada Putri Rui, sebenarnya ia sedang memprotes terhadap Pangeran Rui.
Wajah Pangeran Rui menggelap. Melihat hal ini, Shen Zi merasa senang dan lanjut berkata, “Ibunda Putri ingin membawa adik ketiga ke mana? Aku dan kedua adikku juga sudah lama sekali tidak keluar rumah. Apakah ibu mau membawa kami untuk pergi bersama?”
“Adik kedua, ibu juga tidak membawaku keluar.” Shen Qi tersenyum lembut. “Sekarang yang ada di pikiran ibu hanya adik ketiga.”
Shen Jin berpura-pura gemetar. Sekarang kakak tertuanya benar-benar semakin hebat. Tetapi menurutnya, sebelum melakukan sesuatu, Putri Rui pasti sudah mendapat persetujuan Pangeran Rui.
Jadi, ketika kata-kata ini mencapai telinga Pangeran Rui yang mengetahui semuanya, ini membantu Shen Zi untuk membebaskan dirinya dari semua tuduhan. Tetapi ketika kata-kata itu mencapai telinga Shen Zi yang tidak tahu apa-apa, ia merasa Shen Qi membantu Putri Rui untuk menjelaskan pada Pangeran Rui. Jadi, Shen Zi tetap merasa tidak rela.
Mata Shen Zi memerah. Air mata tangisannya yang serupa bunga pir sangat membuatnya menyedihkan. “Ibunda Putri, apa Zi’er sudah membuat Ibu marah? Tolong maafkan Zi’er. Kalau Ibunda marah, tolong marah pada Zi’er saja. Jing’er dan Rong’er sama sekali tidak bersalah.”
Putri Rui mendesah dan berkata, “Putri kedua, kau sudah tidak kecil lagi. Sebagai putri bangsawan di kediaman pangeran, jangan belajar dari keluarga para pelayan kecil itu. Dengan selalu menangis dan meraung seperti itu, kau hanya mempermalukan Ayahanda Pangeranmu. Cui, bawa Nona Kedua masuk ke kamar untuk mandi dan berpakaian.”
“Untuk apa kau menangis?” kata Pangeran Rui dengan tak sabaran. “Aku yang memberikannya pada Shen Jin. Bagaimana cara Xu Shi mengajari putrinya…”
“Pangeran.” Putri Rui memotong kata-kata Pangeran Rui dengan menarik lengan pakaiannya. “Jangan bicarakan tentang ibu mereka di hadapan mereka.”
Mendengar hal itu, Shen Jin sekarang sudah merasa yakin. Ia takut Putri Rui sudah mengenal sifat Selir Xu dan ketiga anaknya. Dalam pertunjukkan hari ini, Putri Rui tidak sedikit berperan. Dan kata-kata yang barusan memang seolah nasihat untuk Pangeran Rui, tetapi sebenarnya itu adalah lubang yang dalam untuk Xu Shi.
“Baik. Sekarang kalian semua kembalilah.” Putri Rui tampak canggung. Ia kemudian menasihati Pangeran Rui dengan suara kecil, “Beberapa hari lagi para pelayan tua akan datang dari istana. Biarkan mereka yang mengajar nanti.”
“Kalau begitu minta mereka untuk lebih keras dan mengajar dengan baik, seperti yang kau katakan.” Pangeran Rui mengernyitkan dahinya dan berkata, “Mereka semua tidak sebanding dengan Qi’er.”
Setelah mendengar kata-kata ini, mata Shen Jing dan Shen Rong memerah. Mereka berdua sama-sama menarik Shen Zi dan pergi. Saat ini, Shen Jin sudah melihat tujuan Putri Rui. Ia takut ketika ia dan Putri Rui kembali, seluruh kediaman sudah tahu bahwa Shen Zi dan kedua adiknya dimarahi oleh Pangeran Rui hingga menangis.
Putri Rui? Ini ada hubungan apa dengan Putri Rui? Putri Rui begitu tenang dan lembut. Bagaimana mungkin ia menganiaya anak selir?
Pantas saja ibunya pernah berkata bahwa Putri Rui adalah wanita yang paling cerdas.
Pangeran Rui tidak tinggal lama. Ia masih memiliki hal-hal yang harus dikerjakan. Saat ini, ia sedang bersiap-siap untuk meminta gelar bagi putri tertuanya. Lalu, ia juga masih harus membicarakan masalah tentang putra Bangsawan Yongle. Ia harus melakukan hal ini agar setelah putrinya menikah, putra resmi Bangsawan Yongle tidak merasa ia mengantarkan putrinya dengan buruk.
Putri Rui membawa Shen Jin pergi ke kediaman Bangsawan Yongle. Selama perjalanan, Putri Rui tidak menjelaskan apa-apa karena ia ingin menguji mental Shen Jin. Jika Shen Jin berbuat tidak baik, maka tentu saja ia takkan membawa Shen Jin keluar lagi.
Siapa yang tahu bahwa walaupun Shen Jin tidak suka berbicara dan tampak sedikit malu, caranya bertindak ternyata sangat santai. Ditambah lagi, saat ia berbicara tentang masalah pernikahan dengan Nyonya Bangsawan Yongle, Putri Rui merasa semakin menyukai Shen Jin.
Para pelayan tua dari istana datang dengan cepat. Karena Pangeran Rui sudah mengatakannya, tentu saja Putri Rui tidak boleh membuatnya kecewa. Ia memilihkan pelayan yang paling tegas untuk Shen Zi.
Apalagi, dengan metode istana, itu tidak tampak seperti hukuman sama sekali. Sebaliknya, pelayan milik Shen Jin, walaupun cukup tegas, tetapi cara bertindaknya cukup lembut.
Melihat hal itu, Selir Chen berkali-kali merasa bersyukur. Saat malam hari, ia membuat sebuah pakaian dengan corak awan keberuntungan perak untuk diberikan pada Putri Rui. Ia tak memiliki maksud lain selain untuk memberi tahu Putri Rui rasa syukurnya.
Hari demi hari berlalu. Musim semi pergi dan musim gugur datang. Tanpa sadar, waktu pernikahan Shen Qi sudah datang. Karena masalah pernikahan Shen Qi, pelajaran di kediaman dihentikan selama berbulan-bulan. Karena Shen Jin dan Shen Zi tinggal dengan jarak yang sangat jauh dan mereka sibuk belajar, mereka tidak bertemu dalam waktu yang lama sekali.
Shen Jin memberikan Shen Qi dua belas lembar sapu tangan yang ia sulam sendiri. Walaupun corak di atas sapu tangan itu semuanya tetap gemuk, tetapi sulaman itu jauh lebih indah dari yang sebelumnya. “Kakak, jangan lupakan aku ya.”
Walaupun Shen Qi sering menggunakan kebaikan Shen Jin, pada akhirnya ia tetap memiliki kasih sayang untuk adiknya itu, apalagi karena ia akan segera meninggalkan rumahnya. Matanya memerah saat ia menarik tangan Shen jin dan berkata, “Adik ketiga, jika nanti kau tidak sibuk, datanglah kemari dan cari kakak untuk bermain.”
“En,” jawab Shen Jin. “Besok kakak adalah seorang pengantin. Kalau kakak menangis seperti ini, kakak tidak akan tampak cantik.”
Shen Qi mencubit wajah Shen Jin dengan lembut. Ketika ia ingin mengatakan sesuatu, Shen Zi, Shen Jing, dan Shen Rong tiba. Mereka semua juga memberikan benda-benda kecil padanya.
Ia juga tidak tahu apakah ini mungkin karena mereka lama tak bertemu atau karena perasaannya salah, tetapi Shen Jin merasa bahwa Shen Zi tampaknya lebih kaku.
Wajah Shen Zi sangat cantik. Walaupun sebelumnya ia kasar dan jarang menggunakan logikanya, tetapi ekspresinya selalu ceria dan memesona. Tetapi hari ini…Shen Jing juga. Ada perasaan tidak suka di wajah mereka. Sebaliknya, di wajah Shen Rong yang masih kecil tidak tampak apa-apa, tetapi hari ini ia tampak sangan cantik dengan mengenakan pakaian dengan warna terang.
Shen Qi menikah. Tetapi mereka juga tidak boleh keluar dari halaman belakang. Mereka hanya bisa melihat adik kandung Shen Qi, Shen Xuan, mengikuti Shen Qi keluar.
Hubungan mereka berempat tidak baik. Mereka tidak berbicara apa-apa lagi, dan masing-masing dari mereka kembali sendiri-sendiri.
Sebagai putri Pangeran Rui, sebelum menikah, Pangeran Rui akan memberikan mereka gelar. Shen Qi menggunakan gelar Jun Zhu1 saat ia menikahi putra resmi seorang bangsawan. Dengan lebih dari sepuluh li barisan pelayan wanita, bisa dikatakan bahwa pernikahannya sangat megah.
Shen Jin melihat bahwa walaupun ia mengagumi pernikahan kakaknya, ia tidak iri. Karena di dalam hatinya ia tahu bahwa ke mana pun ia pergi, Pangeran Rui pasti tidak akan pernah memilih orang yang bisa merusak reputasinya, dan Putri Rui pasti juga tidak akan mengatur masalah kecil itu seperti ini.
Selir Chen membantu Putri Rui di halaman depan dan baru kembali setelah Shen Jin selesai makan. Shen Jin tergesa-gesa meminta pelayan untuk mengambil air hangat untuk merendam kaki Selir Chen.
Selir Chen menatap putrinya yang setiap hari terus tumbuh besar itu dan mendesah. “Hari ini ibu juga sudah melihat putra resmi itu. Ternyata ia seorang pria yang memiliki bakat. Ibu tidak tahu apakah jika kau sudah besar, Tuan Putri akan memilihkan orang yang seperti apa. Ibu tidak berharap dia orang yang kaya, berpangkat, dan terkenal. Ibu hanya berharap dia bersikap baik padamu, bisa menjaga dan membahagiakan dirimu.”
“Ibu.” Wajah Shen Jin memerah. Ia masih berusia tiga belas tahun dan masih terlalu awal bagi dirinya untuk membicarakan hal ini. “Masih ada kakak kedua.”
Selir Chen hanya tertawa dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Shen Zi dan kedua adiknya sejak dulu tidak jarang mengganggu putrinya yang baik ini, seperti Xu Shi. Putri Rui pasti akan memilihkan sebuah keluarga yang baik untuk Shen Zi dan takkan membiarkan orang-orang bergosip tentang hal ini, apalagi membiarkan Shen Zi mengalami kesulitan.
Tetapi Selir Chen tidak siap memberi tahu kata-kata ini pada putrinya. Ia mengelap kakinya hingga bersih lalu berbaring di atas tempat tidur panjang yang lembut, lalu menatap putrinya yang tengah mengetuk kakinya dengan sebuah palu yang lembut.
Ia merasa hatinya melembut. Jika putrinya bisa menikah dengan baik dan bahagia, semua penderitaannya selama sepuluh tahun ini akan ia anggap lunas.
“Kakak tertuamu baru saja menikah. Tuan Putri pasti merasa sedih. Kau harus sering menemani Tuan Putri, paham?” Selir Chen memperingatkan Shen Jin lagi dengan suara lembut, “Kau tidak boleh nakal dan membuat Tuan Putri terganggu.”
“Aku paham,” jawab Shen Jin dengan manis. “Sapu tangan yang belakangan ini aku buatkan untuk Ibunda Putri akan segera selesai. Beberapa hari, lagi aku akan memberikannya pada Ibunda Putri.”
“Anak baik.”
.
.
.
- Jun Zhu adalah gelar yang diberikan pada putri seorang pangeran dan kerabat pangeran (Gelar ini memiliki makna yang berbeda di setiap dinasti. Pada Dinasti Tang, gelar ini hanya diberikan pada putri pangeran mahkota. Di Dinasti Song, gelar ini diberikan pada putri pangeran mahkota dan keluarga kerajaan, sementara gelar ini diberikan pada putri kaisar selama Dinasti Ming dan Qing.)
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
Donasi pada kami dengan Gojek!
