Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia] - Bab 99.2
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 99.2 - Amarah Inipun Meledak
“Jadi, masih belum memanggil tabib?” Feng Jin Yuan merasa sedikit marah. Han Shi masih merupakan Selir kesayangan Feng Jin Yuan. Mengapa ketika Han Shi jatuh sakit sepanjang malam itu, tidak ada seorangpun yang memanggil tabib?
Tepat ketika Feng Jin Yuan hendak menegur Feng Fen Dai, Nenek Besar berkata, “Karena Han Shi berhasil bertahan sepanjang malam itu tanpa adanya seorang tabib, pasti penyakit yang diderita oleh Han Shi itu bukanlah penyakit yang sangat serius. Han Shi bisa menunggu sedikit lebih lama lagi. Membicarakan masalah yang resmi jauh lebih penting untuk saat ini.”
Mendengar Nenek Besar mengucapkan kata-kata seperti ini, Feng Jin Yuan merasa sulit untuk melanjutkan. Feng Jin Yuan hanya dapat untuk berhenti berbicara dan mendengarkan Nenek Besar berkata, “Memanggil kalian semua pada hari ini, karena ada dua topik utama untuk dibicarakan.” Nenek Besar mengedarkan pandangannya kepada semua orang yang ada di ruangan itu, dan akhirnya tatapan mata Nenek Besar itu bertumpu kepada Feng Zi Hao. Nenek Besar berkata dengan pelan-pelan, “Cedera yang dialami oleh Zi Hao kurang lebihnya sudah hampir sembuh. Ayahmu sudah mengatur untukmu agar kau pergi ke Akademi Zi Yan milik Qi Zhou. Dalam waktu lima hari kedepan, kau akan dikirim ke Qi Zhou.”
Feng Zi Hao diam-diam mendengus. Feng Zi Hao merasa sedikit tidak senang, tetapi Feng Zi Hao tidak mengatakan apa-apa.
Nenek Besar melihat bahwa Feng Zi Hao menjadi agak sedikit patuh dan Nenek Besar-pun sedikit menganggukkan kepalanya sebelum melanjutkan perkataannya, “Hal kedua adalah mengenai Chen Shi. Chen Shi masih berada di Kuil Pu Du selama beberapa hari hingga saat sekarang ini, mendoakan nasib baik bagi keluarga Feng. Chen Shi akan bersiap untuk kembali ke kediaman keluarga Feng pada hari ini. Bagaimanapun, hal ini merupakan peristiwa besar bahwa Chen Shi kembali dari mendoakan nasib baik bagi keluarga Feng, karena Chen Shi kembali dengan membawa berkah dari kuil, maka kita perlu untuk mempersiapkan semua ini.”
Feng Yu Heng mencibir di dalam hatinya. Secara gamblangnya, bukankah semua ini maksudnya adalah untuk mengatakan bahwa Chen Shi akan kembali dan semua orang harus bersiap untuk menyambutnya.
Feng Yu Heng bukan satu-satunya orang yang merasakan akan hal ini. Selain Jin Zhen yang sudah mengetahui mengenai hal ini, semua orang merasa bahwa hal ini sangatlah aneh. Terutama Feng Fen Dai. Kembalinya Chen Shi menyebabkan Feng Fen Dai merasakan kemarahannya yang membengkak itu kini telah meledak. Feng Fen Dai sepertinya telah mendengar suara hancurnya impiannya untuk menjadi putri dari istri pertama. Feng Fen Dai tidak dapat menahan diri untuk diam-diam menyalahkan Han Shi karena tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada.
Feng Chen Yu hanya bereaksi biasa saja, tidak ada yang istimewa. Feng Chen Yu hanya berkata kepada Feng Zi Hao, “Kali ini Kakak tidak boleh mengecewakan harapan Nenek dan Ayah. Meskipun Akademi Zi Yan tidak dapat dibandingkan dengan Akademi Yun Lu, tetapi Akademi Zi Yan itu juga masih sedikit terkenal.”
Mendengar Feng Chen Yu mengatakan hal ini, Feng Jin Yuan tidak dapat menahan diri untuk melotot ke arah Yao shi, menyalahkan Yao Shi karena Yao Shi tidak mau berbicara kepada Selir Wen Xuan demi Feng Zi Hao. Jika tidak, bagaimana mungkin putra dari Perdana Menteri yang terhormat gagal memasuki Akademi Yun Lu?
Feng Yu Heng melihat ketika Feng Jin Yuan melotot ke arah Yao Shi. Feng Yu Heng tidak terburu-buru untuk menegur Feng Jin Yuan, akan tetapi Feng Yu Heng berkata dengan tenang, “Kakak Laki-laki Tertua juga harus menjaga diri Kakak. Membicarakan mengenai hal itu, penyakit Kakak itu menyebabkan Nenek dan Ayah mengkhawatirkan Kakak.”
Penyakit Feng Zi Hao itu telah menyebabkan terbentuknya simpul di hati seluruh anggota keluarga Feng. Bukannya Feng Jin Yuan tidak mau mencari tabib yang terkenal, tetapi tidak peduli siapapun yang datang, para tabib itu semuanya menggelengkan kepala. Feng Zi Hao akan sulit untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan sesuatu hal yang sudah ditegaskan oleh semua tabib.
Ekspresi Nenek Besar menjadi buruk dan Nenek Besar-pun menghela nafas dengan perlahan-lahan, Nenek Besar tidak mau lagi membicarakan mengenai hal ini, Nenek Besar kembali melanjutkan pembicaraan mengenai kembalinya Chen Shi ke kediaman keluarga Feng, “Mari kita pergi dan merayakan festival Pertengahan Musim Gugur sebagai satu keluarga. Kita sangat jarang bersenang-senang bersama. Mari kita manfaatkan kembalinya Chen Shi ke kediaman keluarga Feng ini untuk makan bersama sebagai satu keluarga.” Ketika Nenek Besar mengatakan hal ini, Nenek Besar melirik Feng Fen Dai, “Suruh Han Shi untuk mengistirahatkan tubuhnya dengan benar, maka Han Shi akan memiliki tenaga untuk keluar untuk makan bersama nanti.”
Feng Fen Dai menganggukkan kepalanya berulangkali tanpa mengatakan sepatah katapun kepada yang lainnya.
Jelas-jelas Feng Jin Yuan yang mengatakan bahwa Chen Shi tidak akan pernah kembali ke kediaman keluarga Feng, tetapi setelah beberapa hari berlalu, Feng Jin Yuan telah mengubah pikirannya?
Feng Jin Yuan juga merasa bahwa hal ini agak sedikit sulit berkenaan dengan kehormatannya, tetapi tekanan yang datang dari Istana Xiang terlalu besar. Maka Feng Jin Yuan hanya bisa melakukan hal seperti ini.
Adalah Feng Chen Yu yang memecah suasana canggung yang menyelimuti ruangan itu, ketika Feng Chen Yu menaikkan volume suaranya yang lembut itu dengan berkata, “Berbicara mengenai acara makan bersama seluruh anggota keluarga, Chen Yu memiliki sebuah ide.”
“Oh?” Nenek Besar merasa sangat senang karena ada seseorang yang angkat bicara pada saat seperti ini dan Nenek Besar-pun dengan cepat bertanya kepada Feng Chen Yu, “Ide apa yang dimiliki oleh Chen Yu?”
Feng Chen Yu berkata, “Adik Kedua adalah satu-satunya anak yang bertunangan dan akan menikah dengan Istana Yu. Peran itu kelak akan membuat Adik Kedua memiliki tugas untuk mengatur para bangsawan. Bagaimana jika pengaturan acara makan bersama seluruh anggota keluarga Feng ini diserahkan kepada Adik Kedua. Kita ini semua adalah satu anggota keluarga, jadi apakah nanti Adik Kedua melakukan sesuatu hal yang benar atau salah, baik atau buruk, kita semua ini tidak akan banyak rewel. Hal ini juga akan memberikan kesempatan kepada Adik Kedua untuk berlatih mengatur sesuatu.”
Usulan dari Feng Chen Yu itu benar-benar masuk akal. Kedengarannya Feng Chen Yu benar-benar menyayangi saudari perempuannya itu, dan Nenek Besar-pun tersenyum puas, dan mengangguk, “Kau benar-benar layak mendapatkan gelar anak perempuan dari istri pertama keluarga Feng ini. Pemikiran Chen Yu ini benar-benar cermat dan teliti. Bersedia untuk memikirkan Adik Perempuanmu, hal ini benar-benar jarang untuk ditemukan.”
Feng Jin Yuan juga setuju dengan ide Feng Chen Yu itu. Feng Jin Yuan menoleh ke arah Feng Yu Heng dan berkata, “A Heng, kami akan menyusahkanmu untuk menyiapkan pesta kecil ini. Ayah akan mengirim seseorang untuk menjemput kembali Ibu pada esok lusa dan tidak akan mengundang orang luar. Pesta ini hanya untuk anggota keluarga kita saja. Kau hanya perlu untuk menyiapkan makanannya saja. Jangan merasa terlalu tertekan, yang dikatakan oleh Chen Yu itu benar. Kita semua adalah anggota keluarga, apakah pesta nanti berjalan baik atau buruk, tidak akan ada seorangpun yang marah-marah kepadamu.”
Apa yang bisa dikatakan oleh Feng Yu Heng. Feng Yu Heng hanya bisa menunjukkan senyum dan menerima semuanya, “Putri mematuhinya.”
===
Kembali ke paviliun Tong Sheng, Yao Shi merasa sedikit khawatir, “Memintamu untuk mengatur pesta keluarga, mengapa aku merasa bahwa sesuatu akan terjadi?”
Feng Yu Heng tersenyum dan berkata, “Akan aneh jika tidak terjadi sesuatu.” Feng Yu Heng menggulung lengan pakaian Yao Shi, “A Heng tidak akan jatuh ke dalam rencana mereka. Ibu, duduklah dan bersiaplah untuk menyaksikan sebuah pertunjukkan.”
Yao Shi terus saja merasa sedikit khawatir, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan oleh Yao Shi. Putrinya itu adalah seorang anak yang memiliki ide-ide yang luar biasa. Karena Feng Yu Heng telah meminta Yao Shi untuk menyaksikan sebuah pertunjukkan, maka Yao Shi akan menyaksikannya.
Ketika mereka kembali ke halaman mereka, Ban Zou juga kembali dan memberitahu Feng Yu Heng, “Tampaknya orang-orang keluarga Chen berkali-kali telah pergi ke Kuil Pu Du untuk menemui Chen Shi secara rahasia. Sikap Chen Shi menjadi jauh lebih ramah daripada sebelumnya. Pada siang hari, Chen Shi bahkan membantu para biarawati untuk membawa air dan menyiapkan sayuran. Tapi begitu malam tiba, sikap Chen Shi itu langsung saja berubah dan amarahnya masih meledak-ledak, memukuli dan mencaci-maki pelayannya yang bernama Man Xi itu.
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 99.2 - Amarah Inipun Meledak
Donasi pada kami dengan Gojek!
