Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia] - Bab 80.2
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 80.2 - Bukankah Putrimu Menyukai Sepatu?
Feng Yu Heng membuka kemasan beberapa obat Tiongkok yang sudah biasa untuk digunakan, kemudian memilah-milah obat itu, dan memasukkannya ke dalam botol porselen kecil. Setiap botol porselen kecil itu dilengkapi dengan catatan yang berisi rincian mengenai khasiat obat dan petunjuk penggunaan obat itu. Feng Yu Heng memilah-milah semua obat itu dan menulis catatan. Feng Yu Heng telah menyiapkan sekitar sepuluh jenis obat yang sudah biasa untuk digunakan, dan masing-masing obat itu dibagi lagi menjadi sepuluh bagian. Semua obat-obatan itu akan dijual di Aula Seratus Ramuan. Feng Yu Heng dapat memprediksi bahwa hal-hal semacam itu pasti akan diterima dengan baik oleh masyarakat. Feng Yu Heng sedang menunggu Qing Yu dan yang lainnya kembali, sehingga Feng Yu Heng bisa meminta pelayannya yang bisa membaca dan menulis itu untuk membantunya menulis. Petunjuk penggunaan obat dengan cara ditulis tangan adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh Feng Yu Heng pada saat ini.
Dari resep obat-obatan yang disiapkan oleh Feng Yu Heng itu, ada yang berbentuk pil, tablet, dan bubuk obat yang harus dilarutkan dalam air. Masing-masing dari obat-obatan itu adalah sesuatu yang tidak ada dalam jaman ini. Feng Yu Heng sudah memikirkan jawaban jika ada yang menanyakan mengenai obat-obatan itu. Penjelasan yang akan diberikan oleh Feng Yu Heng adalah bahwa obat-obatan itu dibuat berdasarkan petunjuk dari guru Feng Yu Heng, yaitu orang aneh dari Persia. Obat-obatan itu kemudian dibuat oleh Feng Yu Heng. Adapun metode pembuatan obat-obatan itu, jelas hal itu merupakan rahasia.
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, Feng Yu Heng membawa keluar semua obat-obatan itu dari ruangannya di masa depan. Pada saat itu, Qing Yu dan Huang Quan sudah kembali dari toko.
Feng Yu Heng mengajak Qing Yu dan Huang Quan untuk pergi ke ruang obat-obatan dan menyerahkan semua barang yang sudah disiapkannya tadi kepada Qing Yu, “Obat ini memiliki khasiat yang sama dengan sup obat tradisional, bahkan obat-obatan ini jauh lebih baik daripada sup obat tradisional. Aku telah menulis khasiat dan petunjuk penggunaan, juga peringatan pemakaian obat-obatan ini. Berikan semua obat-obatan ini kepada Wang Lin dan suruh dia untuk meletakkan semua obat-obatan ini di atas meja untuk dijual. Adapun mengenai harganya, minta Wang Lin untuk mematok harga sesuai dengan berapa banyak ginseng yang diperlukan dalam resep obat-obatan itu, kemudian naikkan lima kali lipat.”
“Hah?” Qing Yu terkejut, “Dinaikkan lima kali lipat? Jadi berapa harga obat-obatan itu? Apakah akan ada orang yang mau membelinya?”
“Jangan khawatir.” Feng Yu Heng memiliki rencana yang sudah dia pikirkan secara matang, “Bukankah Aula Ratusan Ramuan juga memiliki tabib yang merawat para pasien? Setiap hari, pilih salah seorang pasien yang dapat diobati dengan menggunakan salah satu dari obat-obatan itu dan berikan obat itu secara gratis kepada pasien itu. Jika orang-orang ini sembuh setelah meminum obat itu, maka berita mengenai khasiat obat itu akan menyebar secara alami. Produk yang berkualitas tidak perlu khawatir akan kurangnya pelanggan. Di tahun ini, ada banyak orang kaya.”
Huang Quan mengangguk, “Nona Muda benar. Siapa yang mau meminum sup obat tradisional yang pahit itu, apalagi para bangsawan, jika aku bisa memilih jenis obat semacam ini ketika aku jatuh sakit, aku tidak akan pernah mau memilih untuk meminum sup obat tradisional yang pahit itu.”
Qing Yu terdiam, “Saudari Huang Quan benar-benar orang yang kaya.”
Huang Quan mengangkat alis ke arah Qing Yu, “Gadis yang keras kepala, kau akan segera menjadi orang yang sangat kaya.” Melihat Qing Yu tampak bingung, Huang Quan menambahkan, “Dengan kau membantu Nona Muda mengurus tiga buah toko, apakah kau pikir Nona Muda tidak akan membayarmu dengan bayaran yang lebih tinggi!”
Qing Yu terkejut, “Tetapi aku tidak berpikir untuk meminta bayaran yang tinggi!”
Feng Yu Heng juga tertawa, “Apakah kau berpikir bahwa meminta itu adalah merupakan masalah untukmu. Apakah aku akan memberikannya, itu adalah urusanku. Aku bukanlah orang yang pelit. Jika kalian mengikutiku dengan tulus, maka ketika aku mendapatkan berkah, aku akan menikmati berkah itu bersama dengan semua orang.”
Kedudukan Feng Yu Heng itu membuat Qing Yu merasa sangat bersyukur. Huang Quang juga merasa lebih yakin bahwa Nona Muda Kedua keluarga Feng itu sangat cocok dengan keluarga Yang Mulia Pangeran Yu.
===
Keesokkan harinya, semua anggota keluarga Feng berkumpul di pintu gerbang kediaman keluarga Feng untuk mengantar Kasim Zhang kembali ke istana Pangeran Yu. Feng Jin Yuan secara khusus memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan kereta bagi Kasim Zhang.
Kasim Zhang samasekali tidak merasa sungkan dengan kesopanan yang ditunjukkan oleh Feng Jin Yuan. Sebaliknya, Kasim Zhang menerima semuanya bagitu saja.
Dan Feng Jin Yuan sendiri juga tidak mempedulikan akan hal itu. Feng Jin Yuan tentu saja mengerti bahwa yang terbaik adalah menghindari untuk menyinggung seseorang seperti Kasim Zhang itu.
Pagi-pagi sekali tadi, Feng Yu Heng sudah memberikan total sebanyak sepuluh buah plester rematik kepada Kasim Zhang. Feng Yu Heng juga berkata bahwa jika semua plester itu berkhasiat, Feng Yu Heng akan menyiapkan beberapa buah plester lagi untuk Kasim Zhang.
Kasim Zhang tidak tahu bagaimana cara membuat plester yang tipis itu, tetapi Kasim Zhang merasa terlalu malu untuk bertanya. Sebagai gantinya, Kasim Zhang mengucapkan terima kasih kepada Feng Yu Heng sebanyak ribuan kali. Kasim Zhang merasa lebih puas dengan calon Selir Pangeran Yu ini. Tampaknya penglihatan Pangeran Kesembilan itu cukup bagus. Tidak heran Nyonya Zhou begitu memuji gadis ini setelah Nyonya Zhou kembali dari bertemu dengan Feng Yu Heng.
Akhirnya setelah mengantar Kasim Zhang pergi, guru yang diundang oleh Feng Jin Yuan untuk mengajar Feng Zi Rui-pun tiba. Menurut yang diketahui oleh Feng Jin Yuan, guru ini telah mengajar banyak anak dari keluarga kaya. Guru ini cukup terkenal di ibukota.
Feng Yu Heng tidak memiliki harapan yang tinggi pada seseorang yang telah berhubungan dengan banyak keluarga besar. Tipe orang semacam ini biasanya adalah rubah tua yang cerdik. Sulit untuk menentukan seberapa banyak kemampuan yang sebenarnya dimiliki oleh mereka. Syukurlah, Feng Zi Rui hanya perlu untuk belajar membaca. Tujuan Feng Yu Heng adalah agar guru ini mengajar Feng Zi Rui cara untuk membaca. Segala sesuatu yang lain bisa diatur perlahan-lahan nanti.
Para pelayan membawa guru itu dan Feng Zi Rui kembali ke paviliun Tong Sheng. Feng Yu Heng bersiap untuk mengunjungi Nenek Besar untuk meminta ijin meninggalkan kediaman keluarga Feng bersama dengan Qing Yu untuk pergi ke Aula Seratus Ramuan. Tetapi sebelum Feng Yu Heng bisa mengatakannya, seorang gadis melambai ke arah Feng Yu Heng dari luar pintu sambil tersenyum.
Nenek Besar melihat gadis itu dan merupakan orang pertama yang mengenali gadis itu, “Oh! Bukankah itu adalah Putri Wu Yang?” Nenek Besar ingin membungkuk untuk menyambut Putri Wu Yang.
Putri Wu Yang, yang melihat hal ini, dengan cepat berlari dan menghentikan Nenek Besar, “Nenek Besar Feng, jangan memaksakan diri anda sendiri. Aku datang pada hari ini adalah untuk mencari A Heng. Aku akan mengambil kesempatan ini untuk memintakan ijin bagi A Heng untuk pergi meninggalkan kediaman keluarga Feng. Kami dua bersaudara ini akan pergi keluar, apakah hal ini diperbolehkan?”
“Tidak apa-apa! Tentu saja tidak apa-apa!” Apakah Nenek Besar itu berani untuk mengatakan tidak. Orang itu adalah seorang penguasa daerah. Selain itu, Nenek Besar sungguh-sungguh berharap agar Feng Yu Heng pergi berjalan-jalan bersama dengan Putri Wu Yang. Dengan cara seperti ini, hubungan antara keluarga Feng dan istana Wen Xuan perlahan-lahan akan dapat untuk diperbaiki.
Bahkan Feng Jin Yuan juga mengangguk sambil tersenyum, “Putri Wu Yang bisa berteman akrab dengan A Heng adalah keberuntungan bagi A Heng kami.”
Putri Wu Yang merasa terlalu malas untuk mendengarkan pidato resmi Feng Jin Yuan itu. Putri Wu Yang menarik Feng Yu Heng, dan keluar dari kediaman keluarga Feng. Wang Chuan segera mengikuti di belakang mereka berdua.
Baru setelah mereka memutari beberapa sudut jalan, langkah Putri Wu Yang terhenti. Putri Wu Yang kemudian menunjuk ke arah beberapa orang yang berdiri tidak terlalu jauh dari mereka, “A Heng, apakah kau melihatnya! Mereka adalah beberapa orang saudari perempuan yang hari ini ingin aku perkenalkan kepadamu!”
===
Mulai chapter ini, saya akan mengganti ‘Hundred Herb Hall’ menjadi ‘Aula Seratus Ramuan’ agar lebih enak untuk dibaca, dan lebih mudah untuk dipahami. Terima kasih 🙂
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 80.2 - Bukankah Putrimu Menyukai Sepatu?
Donasi pada kami dengan Gojek!
