Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia] - Bab 77.2
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 77.2 - Apakah Nona Muda Keempat Sedang Menyatakan Perasaannya Kepada Calon Kakak Ipar Kedua?
Melihat bahwa dirinya tidak dapat menghindar dari hal ini, Kasim Zhang tidak lagi menolaknya. Sebaliknya, mata Kasim Zhang mulai berkaca-kaca, ketika Kasim Zhang berkata dengan penuh emosional, “Hamba jelas memiliki kehidupan yang baik. Pada usia muda, hamba telah mengikuti Kaisar dan Kaisar sangat mempercayai hamba. Setelah itu, hamba mengikuti Yang Mulia Pangeran Kesembilan, dan Yang Mulia Pangeran Kesembilan memperlakukan hamba dengan sangat baik. Sekarang, Tuan Putri memperlakukan hamba seperti ini. Hamba telah menuai nasib baik dari kehidupan hamba yang sebelumnya.”
Feng Yu Heng memeriksa kaki Kasim Zhang dan berkata sambil tersenyum, “Hal itu dikarenakan Kasim Zhang adalah orang yang baik dan juga melakukan pekerjaan dengan baik. Inilah mengapa Kaisar dan Yang Mulia Pangeran Kesembilan mempercayai Kasim Zhang.” Feng Yu Heng menekan beberapa titik akupuntur kemudian meraba beberapa jaringan jalan energi Kasim Zhang, “Penyakit anda ini disebut dengan rematik. Rematik adalah penyakit yang mengganggu sendi, tulang, otot, dan pembuluh darah. Penyakit ini biasanya tersembunyi dan perkembangannya lambat. Penyakit ini sudah cukup berkembang di kaki Kasim Zhang. Untuk sepenuhnya dapat menyembuhkannya tidaklah mudah, tetapi saya dapat membantu anda untuk mengurangi rasa sakitnya.”
Kasim Zhang tidak dapat memahami penyakitnya itu, tetapi Kasim Zhang mendengar bahwa rasa sakitnya itu bisa diatasi, maka Kasim Zhang-pun menjawab, “Benarkah? Itu sangat bagus. Tuan Putri mungkin tidak tahu, tetapi ketika kaki ini mulai terasa sakit, hal itu benar-benar mengerikan. Terutama ketika hari-hari terasa lebih dingin, kaki ini hampir mustahil untuk digunakan berjalan.”
Feng Yu Heng mengangguk. Feng Yu Heng jelas mengerti mengenai hal ini. Rematik adalah penyakit yang diderita oleh hampir semua orang yang sudah lanjut usia.
“Saya sendiri yang akan menyiapkan obat untuk Kasim Zhang untuk membantu mengatasi penyakit ini. Jangan khawatir, Kasim.” Feng Yu Heng berdiri dan memberikan senyuman yang meyakinkan kepada Kasim Zhang.
Qing Yu melihat Feng Yu Heng sudah menyelesaikan urusannya, maka Qing Yu-pun berkata, “Nona Muda, hamba dan Kasim Zhang ini telah memeriksa semua rekening.”
Kasim Zhang juga berdiri dan menggosok wajahnya. Wajah Kasim Zhang menjadi serius, “Semua rekening telah diubah. Hamba dan gadis bernama Qing Yu ini telah menata ulang semua akun. Dengan menggabungkan tiga toko, Nyonya Besar keluarga Feng, Chen Shi, telah menggelapkan dua ratus ribu tael.”
Qing Yu menambahkan, “Semua itu belum termasuk barang-barang antik yang ada di Rumah Harta yang Berharga. Nilai barang antik sangat bervariasi, sehingga sulit untuk diperkirakan. Kami berdua hanya menambahkan jumlah untuk barang-barang yang hilang saja.” Ketika Qing Yu berbicara, Qing Yu menyerahkan jurnal yang baru saja direkonsiliasi kepada Feng Yu Heng.
Feng Yu Heng tidak memahami hal-hal ini dengan baik, maka Feng Yu Heng membalik secara acak halaman jurnal rekonsiliasi itu sebelum menutupnya, “Aku percaya kepadamu.” Feng Yu Heng berbalik dan meninggalkan ruangan. Qing Yu dan Kasim Zhang mengikuti Feng Yu Heng di belakangnya, “Qing Yu, pergilah untuk mengundang Ibu Selir An dan Ibu Selir Han untuk datang ke paviliun Tong Sheng. Katakan bahwa aku ada sesuatu yang ingin untuk dibicarakan dengan mereka berdua.”
“Baik.” Qing Yu menerima perintah itu dan cepat-cepat pergi.
===
Pada saat itu di tempat Han Shi, Feng Fen Dai memegang lengannya yang patah dan mencaci Han Shi dengan suara yang keras, “Kau hanyalah keledai yang tidak memiliki otak!”
Tubuh Han Shi bergetar karena marah, “Aku ini Ibumu!”
“Ibu?” Mata Feng Fen Dai melotot dan seakan hampir melompat keluar dari tempatnya, “Apakah ada seorang Ibu yang bersikap sepertimu? Apa yang telah kau berikan kepadaku? Kau hanya tahu bagaimana memanfaatkan penampilanmu itu untuk menggoda Ayah, tetapi mengapa kau tidak berpikir untuk mengatakan beberapa kata yang baik untukku ketika berbaring di samping Ayah di tempat tidur?”
“Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku belum mengatakan apa-apa?” Air mata menetes dari mata Han Shi. Han Shi memang seorang Selir, dan status kelahiran Han Shi memang tidak baik, akan tetapi, kehormatan apa yang akan dimiliki oleh Han Shi jika putrinya sendiri mencacinya seperti ini?
“Jika kau mengatakannya, mengapa Ayah masih memperlakukanku seperti ini? Aku ini putrinya! Lenganku patah oleh seseorang di depan matanya! Mengapa Ayah bahkan tidak mengatakan sepatah katapun untuk membelaku? Mengapa Ayah bahkan tidak datang untuk menemuiku? Atau apakah aku ini bukan anak Ayah? Apakah aku ini adalah anak yang sudah kau curi dari seseorang?”
Kata-kata Feng Fen Dai yang tidak bertanggung jawab ini keluar dari mulut Feng Fen Dai dan kata-kata ini membuat Han Shi merasa ketakutan, kemudian Han Shi segera menutup mulut Feng Fen Dai, “Omong kosong apa yang sudah kau ucapkan itu! Apakah kau sudah tidak ingin hidup lagi? Tentu saja kau adalah anak Ayahmu! Jika kata-kata semacam ini diucapkan di luar, maka itu artinya kau mencari mati!” Han Shi juga merasakan beberapa kebencian, “Fen Dai, biarkan aku memberitahumu. Di kediaman ini, diatasmu adalah Kakak Tertuamu, Feng Chen Yu. Di tingkat yang sama, ada saudari perempuanmu yang kedua, Feng Yu Heng. Jika kau ingin bertahan, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menyerah begitu saja! Kau belum mengetahui hal ini, tetapi Nyonya Besar sudah dikirim ke kuil. Kemungkinan Nyonya Besar tidak akan pernah bisa kembali ke kediaman keluarga Feng ini. Itulah hasil dari menentang Feng Yu Heng! Pikirkan sendiri mengenai hal itu!”
“Apa?” Feng Fen Dai sangat terkejut. Dengan sekuat tenaga, Feng Fen Dai mengibaskan tangan Han Shi dari mulutnya, “Nyonya Besar dikirim ke kuil? Mengapa? Apakah keluarga Chen tidak memiliki banyak uang? Apakah Nyonya Besar tidak mau menyaksikan Kakak Tertua menjadi Permaisuri di masa depan?”
“Tutup mulutmu untukku!” Han Shi merasa sangat marah bahkan hatinya juga terluka. Anak perempuannya itu memiliki temperamen seperti Chen Shi dan juga Feng Fen Dai tidak pernah memikirkan terlebih dulu kata-kata yang dia ucapkan, “Jadi bagaimana jika mereka memiliki uang? Nyonya Besar tidak melihat siapa yang dia sakiti. Tidak masalah jika itu adalah Pangeran Kesembilan atau Selir Kekaisaran Yun di istana, yang salah satu dari mereka dapat untuk disinggung oleh Nyonya Besar? Bahkan jika itu adalah Ayahmu, Ayahmu tidak akan mampu menyinggung Pangeran Kesembilan maupun Selir Kekaisaran Yun! Jangan berpikir bahwa aku tidak mengetahui perasaanmu untuk Pangeran Kesembilan. Selagi ini masih awal, kuasai perasaanmu itu!”
“Aku tidak akan melakukannya! Aku hanya menyukai Pangeran Kesembilan! Aku hanya akan menikah dengan Pangeran Kesembilan!” Feng Fen Dai menjadi kesetanan dan mengungkapkan semua perasaannya itu.
Tetapi terdengar suara dari arah pintu, “Nona Muda Keempat, apakah anda sedang menyatakan perasaan anda kepada calon kakak ipar kedua anda?”
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 77.2 - Apakah Nona Muda Keempat Sedang Menyatakan Perasaannya Kepada Calon Kakak Ipar Kedua?
Donasi pada kami dengan Gojek!
