Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia] - Bab 104.2
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 104.2 - Memberikan Obat yang Lebih Kuat Kepada Chen Shi
“Apa hubungan Pangeran Chun dengan Kakak Perempuan Tertua?” Feng Yu Heng menatap Feng Chen Yu dengan tatapan penuh ejekan, “Mo Bu Fan diundang dari Istana atas permintaan dari Pangeran Chun dan Pangeran Yu. Oh benar, Kaisar juga ikut campur dalam masalah ini. Ayah, apakah Kaisar juga perlu untuk disalahkan dalam masalah ini?”
“Tutup mulut kalian!” Feng Jin Yuan hampir menjadi gila karena marah, “Kalian berani untuk mengatakan apa saja. Apakah kalian berdua ingin agar keluarga Feng berakhir buruk?” Feng Jin Yuan berkata dan melotot ke arah Feng Chen Yu, “Semua ini tidak ada hubungannya denganmu. Kembalilah ke kamarmu!”
Feng Chen Yu merasa diperlakukan tidak adil dan ingin untuk mengatakan sesuatu, tetapi ekspresi Feng Jin Yuan tampak tenggelam, dan Feng Chen Yu-pun benar-benar merasa takut. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh Feng Chen Yu selain membungkuk dan melangkah pergi dengan enggan. Tepat sebelum Feng Chen Yu meninggalkan ruangan itu, Feng Chen Yu melemparkan sebuah kalimat, “Yang Mulia Pangeran Chun tidak bersalah!”
Feng Yu Heng hampir saja tidak dapat menahan tawanya. Hanya memikirkan mengenai orang itu saja. Terjatuh ke dalam jaring cinta, bahkan logika yang dimilikipun tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Feng Yu Heng tidak berniat untuk tinggal di ruangan itu lebih lama lagi. Feng Yu Heng melihat sekali lagi ke arah Chen Shi, yang masih terbaring di atas lantai, dan berkata dengan dingin, “Aku benar-benar tidak mengerti. Apa maksud Ayah yang sebenarnya dengan membawa orang seperti itu kembali ke kediaman keluarga Feng? Nenek benar ketika mengatakan bahwa orang ini telah menyinggung Kaisar.”
Sambil mengatakan hal ini, Feng Yu Heng menarik Feng Zi Rui dan juga memanggil Yao Shi sebelum berbalik dan melangkah pergi.
Nenek Besar berkata dengan suara gemetar, “Jin Yuan, apakah Tuan Mo itu benar-benar sangat dihormati oleh Kaisar?”
Feng Jin Yuan menghela nafas, “Kaisar tidak hanya menghormati Tuan Mo. Kaisar juga sangat peduli kepada Tuan Mo itu. Apakah Ibu tidak mendengar Tuan Mo mengatakan bahwa dia tidak hanya membuatkan makanan yang dimasak dengan obat untuk Kaisar dan Permaisuri saja, Tuan Mo bahkan juga bertanggungjawab atas makanan yang dimakan oleh Selir Kekaisaran Yun.”
“Sudah berakhir!” Nenek Besar merasa jiwanya terbang keluar dari tubuhnya, “Semuanya sudah berakhir!”
Feng Jin Yuan menyaksikan adegan yang sangat dramatis ini. Melihat ke bawah, ke arah tubuh Chen Shi yang terbaring di atas lantai, Feng Jin Yuan tiba-tiba saja teringat kepada kata-kata yang diucapkan oleh Pangeran Ketiga, Xuan Tian Ye, “Putri dari istri pertama haruslah pas dan pantas. Ibunya bisa saja meninggal, tetapi mengapa mesti meninggalkannya di kuil?”
Sambil menggertakkan giginya, Feng Jin Yuan-pun langsung membuat sebuah keputusan.
===
Di dalam paviliun Tong Sheng.
Wang Chuan membawakan beberapa makanan yang diletakkan di atas nampan ke dalam kamar Feng Yu Heng, “Nona Muda, ini adalah hidangan yang secara khusus diminta oleh Tuan Mo kepada para juru masak kekaisaran agar disisihkan untuk anda. Anda tidak banyak makan pada saat berada di halaman Peony tadi, maka hamba memanaskan kembali makanan ini, karena hamba berpikir bahwa Nona Muda pasti merasa lapar.”
“Kau memang benar-benar Wang Chuan-ku yang tersayang!” Feng Yu Heng dengan cepat menghampiri meja, “Bagaimana bisa aku makan meski hanya sedikit saja, aku bahkan samasekali tidak makan tadi. Ah, sayang sekali, meja itu penuh dengan makanan yang enak. Sayang sekali, semua makanan itu dicampur dengan obat-obatan herbal yang terbaik. Itu benar, Ibu dan Zi Rui juga tidak banyak makan tadi. Apakah ada makanan yang tersisa untuk Ibu dan Zi Rui?”
Wang Chuan tersenyum dan menyendok beberapa sendok bubur untuk Feng Yu Heng, “Nona Muda harus cepat makan Huang Quan membawakan makanan ke tempat Nyonya dan juga Tuan Muda. Ada beberapa makanan yang disisihkan di dapur kita untuk malam ini.”
Feng Yu Heng mengangguk. Berpikir sebentar, Feng Yu Heng-pun berkata, “Di masa mendatang, paviliun Tong Sheng kita ini perlu untuk sering-sering memakan makanan yang dimasak dengan obat. Kalian juga harus memakannya. Aku akan menyiapkan resep untuk juru masak dan mengajari mereka bagaimana cara untuk membuatnya.”
Wang Chuan dengan cepat berterima kasih kepada Feng Yu Heng, “Mengikuti Nona Muda benar-benar merupakan sebuah berkah.”
Ketika Feng Yu Heng dan Wang Chuan tengah bercakap-cakap, seorang pelayan datang dari luar dan dengan takut-takut melaporkan, “Nona Muda, Ibu Selir Jin Zhen datang untuk meminta bertemu dengan anda lagi.”
Feng Yu Heng masih memegang sepotong daging domba diantara sumpitnya. Berpikir sebentar, Feng Yu Heng-pun berkata, “Biarkan dia masuk.”
Dengan sangat cepat, Jin Zhen muncul dari arah belakang pelayan itu. Pelayan itu juga tahu bagaimana harus bersikap pada situasi seperti itu, ketika pelayan itu berbalik dan pergi meninggalkan ruangan. Pelayan itupun kemudian menutup pintu yang ada di belakangnya.
Jin Zhen cepat-cepat menghampiri Feng Yu Heng. Jin Zhen tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan mengenai masalah memberi salam kepada Feng Yu Heng, ketika Jin Zhen tiba-tiba saja menangis, “Nona Muda Kedua, apakah anda sudah selesai memikirkan mengenai masalah yang dikatakan oleh hamba sebelumnya?”
Sumpit Feng Yu Heng tidak berhenti bergerak. Ketika Feng Yu Heng makan, Feng Yu Heng memberi isyarat kepada Jin Zhen, “Aku melihat bahwa kau mungkin hanya makan sedikit. Duduklah dan makanlah lagi bersamaku. Tubuhmu adalah tubuh yang seharusnya mendapatkan banyak asupan makanan.”
Jin Zhen menggelengkan kepalanya, “Bagaimana mungkin saya memiliki nafsu untuk makan. Pikiran hamba ini hanya memikirkan masalah mengenai anak ini saja. Saya memohon agar Nona Muda Kedua bersedia untuk menolong hamba ini.” Setelah mengatakan hal ini, Jin Zhen-pun kemudian maju beberapa langkah dan diam-diam berkata, “Tuan telah mengurung Chen Shi di halaman Jin Yu. Kali ini, Chen Shi dihukum tidak hanya dengan dikurung saja, tetapi halaman Jin Yu itu juga telah dijaga dengan ketat.”
“Oh?” Feng Yu Heng menatap Jin Zhen, “Apa artinya dengan benar-benar telah dijaga dengan ketat itu?”
Jin Zhen menjawab, “Pintu ruangan itu dikunci dari luar. Para pelayan juga telah diberitahu bahwa mereka tidak boleh untuk mengantarkan makanan kepada Chen Shi. Diam-diam saya bertanya kepada pelayan yang sudah saya kenal dengan baik dan pelayan itu mengatakan bahwa di dalam kamar Chen Shi hanya terdapat sepoci teh dingin saja. Selain itu, tidak ada satupun makanan yang dapat dimakan oleh Chen Shi. Sekarang sudah memasuki Musim Gugur, tetapi selimut di kamar Chen Shi itu telah diganti dengan selimut untuk Musim Panas yang sangat tipis. Para pelayan tidak diizinkan untuk menggantinya kembali dengan selimut yang tebal.”
Feng Yu Heng berkedip. Demi untuk melindungi Feng Chen Yu, apakah Ayahnya itu akhirnya menggunakan strategi yang seperti itu?
Jin Zhen kemudia menambahkan, “Sepertinya Nona Muda Kedua sudah memahami maksud dari Tuan Besar, akan tetapi, ketika sebelumnya Chen Shi dikirim ke biara, Tuan Besar telah mengatakan bahwa Chen Shi tidak akan pernah kembali lagi ke kediaman keluarga Feng ini. Akan tetapi, tidak lama kemudian, Chen Shi dibawa kembali ke kediaman keluarga Feng ini. Tampaknya pengaruh dari keluarga Chen cukup besar. Sekarang, kesempatan seperti itu akan sulit untuk didapatkan kembali. Jika mereka ingin memastikan bahwa Chen Shi tidak memiliki cara untuk kembali lagi, mereka kali ini harus menggunakan obat yang lebih kuat.”
- Home
- Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia]
- Bab 104.2 - Memberikan Obat yang Lebih Kuat Kepada Chen Shi
Donasi pada kami dengan Gojek!
