Divine Doctor: Daughter of the First Wife [Bahasa Indonesia] - Bab 100.1
Feng Yu Heng mengerti dengan baik. Keluarga Chen-lah yang memberikan ide kepada Chen Shi. Keluarga Chen membantu Chen Shi untuk menciptakan kondisi agar Chen Shi dapat untuk kembali ke kediaman keluarga Feng, tetapi hal itu juga mengharuskan Chen Shi untuk terus berpura-pura bersikap manis seperti itu. Akan tetapi, apa yang tidak diketahui oleh Feng Yu Heng adalah, berapa hari Chen Shi dapat terus berpura-pura bersikap manis seperti itu setelah kembali ke kediaman keluarga Feng.
“Tuan.” Ban Zou tidak pergi dan melanjutkan kata-katanya, “Hamba mengetahui bahwa Ayah anda akhir-akhir ini bertemu dengan Pangeran Ketiga, Xuan Tian Ye. Seharusnya hal itu terkait dengan persaingan untuk mendapatkan tahta kekaisaran dan juga mengenai sikap keluarga Feng.”
Feng Yu Heng mengerutkan kening, “Apakah Xuan Tian Ming mengetahuinya?”
Ban Zou mengangguk, “Yang Mulia mengetahuinya.”
“Ngomong-ngomong, kelompok mana yang didukung oleh Yang Mulia kita itu?” Feng Yu Heng merasa sedikit penasaran. Xuan Tian Ming untuk saat ini sepertinya tidak memiliki kesempatan untuk memperebutkan tahta kekaisaran, maka Xuan Tian Ming harus mendukung atau membantu seseorang. Pangeran Ketujuh? Sangat tidak mungkin.
Mengenai hal ini, Ban Zou benar-benar menggelengkan kepalanya dan berkata kepada Feng Yu Heng, “Hamba tidak mengetahuinya. Yang Mulia Pangeran Kesembilan biasanya hanya dekat dengan Yang Mulia Pangeran Ketujuh, tetapi Yang Mulia Pangeran Ketujuh tidak pernah sekalipun menyatakan bahwa dia ingin memperjuangkan tahta kekaisaran.”
“Jika seperti itu, maka tidak ada seorangpun yang didukung oleh Xuan Tian Ming?” Feng Yu Heng kaget. Sepertinya Feng Yu Heng telah menyadari sesuatu. Feng Yu Heng tidak ingin menyelidiki terlalu mendalam mengenai masalah yang terkait dengan Xuan Tian Ming ini. Feng Yu Heng percaya bahwa akan ada hari dimana Xuan Tian Ming akan mengatakannya secara langsung kepada Feng Yu Heng, “Tidak apa-apa. Sekarang kau boleh melakukan apa yang ingin kau lakukan.” Feng Yu Heng melambaikan tangannya dan mempersilakan Ban Zou untuk pergi. Akan tetapi, Ban Zou, benar-benar mengabaikan kata-kata Feng Yu Heng itu. Feng Yu Heng terkejut, “Uh … Ban Zou, apakah masih ada yang lain?”
Ban Zou menatap Feng Yu Heng dengan tatapan mata tidak senang, “Hamba mendengar bahwa Tuan meninggalkan paviliun Tong Sheng ketika hamba pergi ke Kuil Pu Du?”
Feng Yu Heng memegang dahinya, “Aku hanya pergi untuk melihat istana Ding An saja.”
“Tetapi Tuan telah berjanji bahwa Tuan tidak akan meninggalkan paviliun Tong Sheng ketika hamba tidak ada.”
“Aku tidak meninggalkan ibukota. Apa yang mungkin akan terjadi? Lagipula, bukankah aku masih memiliki Wang Chuan. Terlebih lagi, sebagai Tuanmu, aku tidak mudah untuk dikalahkan!” Feng Yu Heng mengangkat dan menekuk lengannya, “Lihatlah, mengalahkan tiga atau empat orang bukan masalah untukku.”
Ban Zou mengangkat alisnya, “Apakah benar-benar tidak masalah?”
Feng Yu Heng mengangguk dan berkata kepada Ban Zou, “Hal ini benar-benar tidak masalah.”
“Itu bagus.” Ban Zou-pun dengan cepat menghilang, dan terdengar suara Ban Zou berkata, “Maka hamba akan pergi untuk membicarakan hal ini dengan Wang Chuan.”
“…” Wang Chuan, jaga dirimu baik-baik!
Malam itu, Feng Yu Heng tidur ringan selama kurang lebih dua jam setelah menyelesaikan latihan malamnya yang secara rutin dilakukan oleh Feng Yu Heng itu. Feng Yu Heng menyadari bahwa dia samasekali tidak dapat tidur, maka Feng Yu Heng-pun kembali bangun. Berpikir sebentar, Feng Yu Heng memutuskan untuk berlatih ilmu beladiri di taman.
Feng Yu Heng merasa bahwa alasannya tidak dapat tidur itu adalah karena dorongan dari Ban Zou. Jika kebugaran fisik Feng Yu Heng sekarang sebagus kebugaran fisik Feng Yu Heng di kehidupannya yang sebelumnya, Ban Zou tidak akan merasa terlalu mengkhawatirkan keselamatan Feng Yu Heng. Singkatnya, tubuh dan tenaga Feng Yu Heng tidak cukup kuat.
Dengan berpikir seperti ini, Feng Yu Heng-pun berlatih satu set pelatihan militer untuk meningkatkan kecepatannya. Feng Yu Heng mendengar suara Ban Zou yang menegurnya, suara Ban Zou itu melayang-layang di udara, “Tuan, kau hanya kurang memiliki ilmu meringankan tubuh saja.”
Feng Yu Heng mendengus sebentar, ilmu meringankan tubuh? Itu agak sedikit sulit!
Ketika Feng Yu Heng kembali bergerak, Feng Yu Heng merasa ada semacam gerakan yang datang dari kejauhan. Awalnya, Feng Yu Heng merasa sedikit terkejut dan berdiri terpaku di tempatnya. Merasa bahwa gerakan itu semakin mendekat dan mendekat, gerakan itu datang bersama angin dan langsung menuju ke arah Feng Yu Heng.
Tetapi Ban Zou hanya diam saja. Un, lebih tepatnya untuk mengatakan, Ban Zou tidak memiliki niat untuk bergegas menyelamatkan Feng Yu Heng. Sebaliknya, Ban Zou tertawa dan kemudian kembali terdiam.
Feng Yu Heng mengeluarkan suara, “Oh.” Kemudian menggerakkan tubuhnya, langsung menuju ke taman.
Di belakangnya, Feng Yu Heng mendengar suara “Hmph.” Ketika orang yang berada di belakangnya itu juga ikut mengejarnya.
“Jangan menggunakan ilmu meringankan tubuh!” Orang yang berada di depan berlari sambil berteriak, “Jika kau tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh, maka kau akan kalah!”
Orang yang berada di belakang menyangkal pernyataan ini, “Kakiku tidak sehat.”
Terdengar suara sesuatu yang dipukul-pukul!
Feng Yu Heng merasa bahwa Xuan Tian Ming ini paling mahir untuk bersikap tidak tahu malu! Bahkan jika kakimu tidak sehat, kau sudah duduk di atas kursi roda dan menggunakan ilmu meringankan tubuh. Kau akan menjadi lebih cepat dari kereta kuda sekalipun!
Itu benar, orang yang datang itu adalah Xuan Tian Ming. Sebelum Feng Yu Heng memperhatikan reaksi Ban Zou, Feng Yu Heng sudah memastikan kenyataan ini. Hanya ketika Xuan Tian Ming datang, Ban Zou yang bodoh itu tidak peduli apakah Feng Yu Heng itu hidup atau mati. Tepat sebelum Ban Zou pergi, Ban Zou ingat untuk menertawakan Feng Yu Heng.
Feng Yu Heng merasa kegembiraannya muncul, ketika Xuan Tian Ming mulai mengejarnya. Akan tetapi Feng Yu Heng, secara khusus memilih untuk berlari ke banyak sudut. Tidak peduli apakah tempat itu merupakan celah di antara bebatuan, atau ruangan yang ada diantara semak-semak, jika tempat itu bisa menghalangi jalannya kursi roda, tempat itu merupakan pilihan utama bagi Feng Yu Heng.
Xuan Tian Ming menggertakkan giginya dengan keras, “Kau menganiaya orang yang cacat!”
“Orang yang aku aniaya adalah kau!” Feng Yu Heng berlari dan tertawa, “Jika kau memiliki kemampuan, maka gigitlah aku!”
Orang yang berada di belakang Feng Yu Heng itu tidak dapat berkata-kata. Apakah gadis ini tidak tahu apa yang dia katakan itu? Menggigitnya? Apa yang akan dilakukan oleh Feng Yu Heng jika Xuan Tian Ming benar-benar menggigitnya?
Akhirnya, seseorang mulai kehabisan tenaga, karena kecepatan mereka lambat laun menjadi lambat. Xuan Tian Ming mendengus kemudian bergegas maju sambil duduk di atas kursi rodanya dan meraih Feng Yu Heng, “Baiklah, teruslah berlari!”
Feng Yu Heng begitu lelah sehingga merasa seolah-olah paru-parunya hampir meledak, “Aku selesai. Aku selesai! Aku belum berlatih selama berhari-hari, sehingga kemampuan fisikku belum kembali pulih.”
Xuan Tian Ming telah mendengar sebelumnya bahwa gadis ini akan berlari dan melompat-lompat setiap pagi dan malam. Pada awalnya, Xuan Tian Ming ingin datang dan melihat Feng Yu Heng. Xuan Tian Ming bahkan membawakan beberapa makanan penutup. Siapa yang menduga bahwa gadis ini masih tetap berada di taman di waktu yang sudah larut malam seperti ini!
“Saat ini sudah tengah malam, jadi mengapa kau tidak tidur? Ilmu beladiri aneh apa lagi yang sedang kau latih itu?” Xuan Tian Ming merasa sedikit kesal, maka Xuan Tian Ming-pun menepuk punggung Feng Yu Heng.
Feng Yu Heng berteriak, “Ah!”, ketika Feng Yu Heng menggeliat agar bisa lepas dari cengkraman Xuan Tian Ming itu, “Apakah tidak bisa tidur bukan merupakan hal yang baik?” Feng Yu Heng menatap Xuan Tian Ming, “Pengawal tersembunyi yang kau berikan kepadaku itu memandang rendah diriku sebagai majikannya. Jika aku tidak membiarkan dia melihatku berlatih dengan baik, maka aku benar-benar bisa hancur oleh tatapan matanya itu.”
Xuan Tian Ming tertawa, “Kau tidak akan pernah bisa sebagus Ban Zou.”
Donasi pada kami dengan Gojek!
