I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia] - Chapter 36
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 36 - Bertemu Mantan Pacar
Shen Weiyin ini benar-benar diberkati oleh surga. Sosoknya yang tinggi dan ramping menonjol di tengah kerumunan. Kulitnya lembut, dan wajahnya tampak memukau. Hanya dengan berjalan di sana memakai gaun merahnya, semua orang menghilang menjadi latar belakang. Dia dengan mudah menjadi fokus perhatian semua orang. Orang-orang yang datang dan pergi mengenalinya. Dari waktu ke waktu, seseorang akan menemukan alasan untuk mendekatinya untuk mengobrol.
Ibu Ye berbisik kepada Ye Qing, “Kenapa aku tidak tahu kau berteman dengan Shen Weiyin sebelumnya?”
Ye Qing tersenyum. “Aku punya banyak teman, dan kau tidak pernah bertanya padaku. Lagipula, putrimu sangat luar biasa, apakah aneh kalau aku mengenal Shen Weiyin?”
“Katakan yang sebenarnya. Bagaimana kau bertemu dengannya?”
“Hanya melalui teman yang sama.” Sedikit tidak senang, Ye Qing mengerutkan alisnya saat dia melihat ibunya. “Bu, aku hanya mencari teman baru. Kenapa kau begitu khawatir tentang itu?”
“Kenapa aku tidak boleh tahu teman putriku?” Tidak memiliki pilihan yang lebih baik, Ibu Ye hanya bisa berkata, “Sudahlah, aku tidak bisa mengendalikan pilihan yang kau buat. Tapi ingat bahwa adik perempuanmu sedang hamil sekarang, jangan berdebat dengannya ketika dia tiba di sini.”
Mendengar kata-kata ini, Ye Qing tampak sedikit kesal, tapi dia dengan cepat menutupi ketidaksenangannya. “Aku mengerti. Kau tidak perlu khawatir tentang ini.”
Ibu Ye akhirnya santai setelah memohon putri sulungnya.
Hamil? Ye Qing dalam hati mencibir. Dia memandang Shen Weiyin.
Dia selalu memiliki ambisi besar dan tidak pernah merasa ada teman yang lebih baik darinya. Tetapi ketika itu adalah Shen Weiyin, dia harus mengakui wanita ini sedikit lebih baik darinya.
Shen Weiyin ramah dan baik hati. Dia memiliki sikap yang anggun dan memperlakukan orang lain dengan baik. Selain itu, dia cantik dan glamor. Dia memiliki banyak penggemar. Apakah ada pemuda yang tidak mengenalinya?
Karena wanita ini bahkan lebih luar biasa darinya, tidak mungkin dia akan kalah dari Ye Zhen.
Meskipun Lu Beichuan dan Ye Zhen sudah menikah dan Ye Zhen sedang hamil, Ye Qing masih tidak bisa membiarkan masa lalu berlalu. Itu tidak adil. Ye Zhen tidak melakukan apa pun. Itu hanya keberuntungan yang memberi Ye Zhen status Nyonya Lu.
Dia tidak punya niat atau perlu menyelidiki alasan sebenarnya mengapa Shen Weiyin mendekatinya untuk berteman. Itu tidak masalah. Wanita ini pernah memiliki hubungan dekat dengan Lu Beichuan dan memiliki masa lalu dengan Lu Beichuan yang tidak dimiliki orang lain. Dia akan bahagia selama Shen Weiyin membuat Ye Zhen merasa kesal.
Melihat Nyonya Ye berjalan pergi, Shen Weiyin menghampiri Ye Qing. Sambil tersenyum, dia berkata, “Aku dengar kau memiliki saudara kembar yang identik. Pastikan untuk memperkenalkan kami nanti.”
Ye Qing balas tersenyum padanya. “Tentu saja, tetapi adik perempuanku sedang hamil, jadi Tuan Lu mungkin tidak akan dengan mudah membiarkannya lolos dari pandangannya.”
Shen Weiyin dengan santai menyesap segelas anggur merah. “Hmm… Sepertinya Tuan Lu sangat mencintai adik perempuanmu.”
“Tentu saja, kalau tidak, dia tidak akan hamil sebulan setelah pernikahan mereka.”
Shen Weiyin samar-samar tersenyum dan mengangguk. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Ye Qing memandang Shen Weiyin dari sudut matanya dan memperhatikan ekspresinya. Melihat ke bawah, dia tersenyum kecil dan tidak mengatakan apapun.
Tiba-tiba, ada gerakan di pintu. Banyak orang di aula tempat perjamuan melihat ke arah itu untuk melihat orang-orang memasuki aula.
Dengan hati-hati melihat ke sana, Ye Qing melihat bahwa itu adalah Lu Beichuan dan Ye Zhen.
Karena Ye Zhen sedang hamil, Lu Beichuan meninggalkan pekerjaan untuk datang ke sini bersamanya. Dia menyuruh supir untuk mengemudi dengan pelan di sini. Seharusnya hanya butuh setengah jam untuk sampai ke sini, tetapi kecepatan mengemudi yang berkurang telah memperpanjang perjalanan menjadi satu jam.
Khawatir bahwa dia akan kedinginan, dia membungkusnya begitu dia keluar dari mobil.
Ayah Ye mengikuti mereka di samping. Sambil tersenyum, dia membawa mereka ke aula venue. Merasakan tatapan semua orang, dia mengangkat kepala dan dadanya tinggi-tinggi. Dia merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.
Satu demi satu, para tamu yang diundang oleh Ayah Ye maju dan mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan Lu Beichuan.
Lu Beichuan sudah lama menjadi seorang ahli dalam menangani jenis kejadian seperti ini. Tapi, menundukkan kepalanya untuk menatap orang yang ada dalam pelukannya, dia melihat alisnya berkerut. Khawatir bahwa mungkin akan terjadi suatu kecelakaan dengan begitu banyak orang, dia berkata dengan pelan kepada Ye Zhen, “Carilah dulu tempat untuk duduk, aku akan segera kesana begitu aku selesai dengan urusan disini.”
Ye Zhen mengangguk.
Ayah Ye memimpin Ye Zhen menuju sebuah tempat sepi untuk duduk. Setelah mengatakan beberapa kata basa-basi mengenai menjaga diri, dia pergi dengan tidak sabar.
Ye Zhen duduk. Memegang segelas jus, dia mengamati segala jenis orang yang menyapa Lu Beichuan dan mencoba untuk memulai percakapan.
Dia tetap tenang dan menangani kerumunan tersebut dengan cekatan. Tampaknya dia sudah menguasai interaksi sosial semacam ini, dimana kau harus tahu kapan harus maju dan kapan harus mundur sesuai dengan etika.
Setelan jasnya rapih, dan kemejanya yang dikancingkan menutupi semuanya. Hanya dengan santai berdiri di sana, dia memiliki aura yang agung membuatnya terpisah dari yang lainnya. Pria ini hanya akan memberikan memberikan pandangan lembutnya kepada isterinya.
Siapa yang tidak akan mencintai pria yang luar biasa dan berdisiplin diri seperti itu?
Tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk kehilangan sosok Lu Beichuan dalam kerumunan yang mendekatinya.
Ye Zhen berhenti menatap kearahnya. Setelah dia baru saja menyesap sedikit jusnya, dia melihat Ye Qing datang kearahnya dan membawa seorang wanita dengannya. Mereka duduk berseberangan dengannya.
Ada senyum lebar di wajah Ye Qing. Seakan dia sudah benar-benar melupakan perasaan buruk diantara mereka sebelumnya dan rasa malunya di pernikahan. “Zhenzhen, kudengar kau sedang hamil. Selamat.”
Namun, tidak ada sedikitpun jejak rasa senang pada wajahnya. Ucapan selamat macam apa itu?
Ye Zhen tidak ingin berpura-pura sopan kepadanya. Dia memberikan tanggapan yang hangat. “Makasih.”
“Izinkan aku memperkenalkam seseorang. Ini temanku, Shen Weiyin.”
Shen Weiyin?
Ye Zhen mengamati wanita cantik di samping Ye Qing.
Secara alami dia tahu tentang wanita ini.
Shen Weiyin adalah seorang aktris yang terkenal. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah memenangkan banyak penghargaan untuk perannya yang menonjol dalam perfilm-an dan pertelevisian. Dia hanya selangkah lagi diberikan gelar Ratu Perfilman.
Namun, ini tidak terlalu penting. Yang penting adalah bahwa orang setingkat dewi ini adalah teman sekelas kuliah Lu Beichuan. Kampus perguruan tinggi adalah tempat bagi para pemuda untuk mengembangkan perasaan mereka. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Shen Weiyin dan Lu Beichuan di perguruan tinggi, tapi Ye Zhen tahu bahwa aktris terkenal ini mempromosikan produk yang berada di bawah panji Perusahaan Lu. Dan, ada skandal antara dia dan Lu Beichuan.
Dalam novel itu, karena Lu Beichuan memuja dan mengagumi Ye Qing, Shen Weiyin menjadi salah satu saingan berat Ye Qing. Shen Weiyin melakukan yang terbaik untuk menyebabkan masalah untuk Ye Qing di setiap kesempatan. Tetapi pada akhirnya, upaya Shen Weiyin sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri.
Berlawanan dengan perkiraan Ye Zhen bahwa Shen Weiyin sekarang anehnya berdiri di sisi yang sama dengan Ye Qing.
Pada saat bersamaan dia melihat Shen Weiyin, Shen Weiyin juga memperhatikannya. Tatapan Shen Weiyin sedikit melayang di atas perut Ye Zhen. “Miss Ye tidak kelidatan sedang hamil.”
Ye Zhen tersenyum. “Ini baru lebih dari sebulan. Ini masih awal kehamilan, jadi sulit untuk mengetahuinya.”
“Kau dan Beichuan baru menikah selama sebulan, dan kau lagsung hamil. Berdasarkan pemahamanku tentang Beichuan, kamu bukanlah tipenya. Apakah kalian berdua punya waktu untuk menumbuhkan perasaan kalian?”
“Oh? Nona Shen, kau bahkan tahu wanita seperti apa yang disukai suamiku?”
“Kami teman sekelas di kampus. Pernah…” Bibir merah Shen Weiyin melengkung membentuk senyum kecil ketika dia memandang Ye Zhen. Kata-katanya yang tak terucapkan adalah bukti itu sendiri.
Ye Zhen bisa membayangkan bagaimana orang setingkat dewi ini akan sangat dihormati di kampus perguruan tinggi.
“Waktu adalah hal yang baik. Itu bisa mengubah banyak orang. Lu Beichuan tidak terkecuali. Mungkin, dia tidak menyukai tipe sepertiku di masa lalu, tetapi dia mengaku di pernikahan bahwa dia jatuh cinta padaku pada pandangan pertama.” Ye Zhen menutup matanya saat dia tersenyum. “Aku yakin kau tahu cinta seorang pria pada pandangan pertama hanyalah nafsu, yang berarti bahwa selera Tuan Lu telah berubah. Dia menyukai tipe sepertiku sekarang.”
“Apakah begitu?” Menyembunyikan perasaannya, Shen Weiyin tersenyum. “Nona Ye, pastinya kau tidak percaya bahwa ketika seorang pria dengan santai mengatakan dia mencintaimu itu adalah perasaannya yang tulus, kan?”
Tentu saja Ye Zhen tidak begitu naif. Lagipula, hubungannya dengan Lu Beichuan ditulis di atas hitam putih.
Dia memiliki kesadaran diri tentang itu.
Teringat akan perjanjian mereka, Ye Zhen memikirkan tentang apa yang tertulis dalam perjanjian itu. Dia bertanggung jawab untuk menghalangi pengagum Lu Beichuan. Dia pasti akan menghalangi Shen Weiyin untuknya.
Shen Weiyin tersenyum kecil. “Nona Ye, aku benar-benar memiliki pemahaman yang sangat baik tentang situasi keluarga Beichuan. Kakek Lu telah mengakui Beichuan sebagai satu-satunya pewarisnya. Dalam keadaan itu, Beichuan tentu saja harus memberikan keturunan. Beichuan adalah cucu yang berbakti. Dia tidak akan tidak mematuhi kata-kata Kakek Lu.”
Apakah dia menyiratkan bahwa dia bisa menikah ke dalam keluarga Lu sebagai istri Lu Beichuan karena kakeknya menginginkan seorang anak dan bukan karena Lu Beichuan menyukainya dan mencintainya?
Ye Zhen tidak peduli. “Aneh. Aku belum pernah mendengar tentang Tuan Lu yang menyebutmu, nona Shen. Sejak Tuan Lu jatuh koma, aku pikir kau jarang bertemu dengannya. Di mana kau akan mendengar kata-kata ini? Kau sepertinya tidak asing dengan Lu.”
“Keluarga Shen dan Lu pernah memiliki banyak transaksi bisnis satu sama lain. Kakekku berteman baik dengan Kakek Lu selama bertahun-tahun. Gampangnya, aku tumbuh di rumah keluarga Lu. Jadi sesedikit ini, aku akan mengerti.”
Ye Zhen mengangkat alis.
Sangat sulit untuk berurusan dengan seorang wanita yang mengakui status kekasih masa kecil dan cinta pertama di kampus.
“Oh? Sedekat itu? Mengejutkan bahwa aku belum pernah mendengar Beichuan menyebutkanmu. Kalau tidak, aku pasti akan mengatakan kepadanya untuk mengirimkanmu undangan kepernikahan kami.” Ye Zhen menghela nafas. “Sayang sekali.”
Ekspresi Shen Weiyin tetap tenang. Dia adalah seseorang yang muncul di layar film dan berada di dunia hiburan. Tidak mungkin bagi seseorang untuk dengan mudah memprovokasinya agar menunjukkan kemarahan.
“Jika Nona Shen tidak keberatan, ketika kau menikah, kau bisa mengirim undangan pernikahanmu ke rumah keluarga Lu. Aku pasti akan membawa Beichuan untuk menghadiri pernikahanmu.”
“Aku tidak terburu-buru untuk menikah.” Shen Weiyin menghela nafas. Sambil memindahkan gelas anggur ke tangan satubya, dia berkata, “Jika aku terlalu tergesa-gesa menemukan lelaki, aku akan menjadi orang yang hidup dalam penyesalan nanti. Akan lebih baik untuk tenang dan hati-hati mempertimbangkan dan merasakan siapa yang akan menjadi orang yang paling cocok untukku.”
Lu Beichuan, yang berdiri di tengah orang banyak, sesekali akan melihat ke arah Ye Zhen. Melihat wanita yang duduk di seberang Ye Zhen, dia menyipitkan matanya dan meninggalkan kerumunan dan melangkah menuju Ye Zhen.
Ye Zhen melihat bahwa Lu Beichuan sedang berjalan ke arahnya dengan membawa gelas anggur. Dia menunggu sampai dia mendekat, lalu dia tersenyum dan berkata, “Tuan Lu, waktu yang tepat. Aku bosan sekarang. Bagaimana kalau kau memperkenalkan mantan pacarmu kepadaku?”
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 36 - Bertemu Mantan Pacar
Donasi pada kami dengan Gojek!
