I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia] - Chapter 2
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 2 - Meremas Seekor Semut
Di meja makan, penampilan luar tenang dan tentram. Namun, situasi di bawah meja menjadi lebih buruk. Lu Beifuan, yang duduk berseberangan dari Ye Zhen, mengulurkan kakinya hingga dia menyentuh paha Ye ZhenDari sudut pandang Lu Beifuan, kakak iparnya yang cantik menikahi orang yang koma, dia mungkin juga menjadi seorang janda. Sungguh penyia-nyiaan yang buruk.
Tidak mungkin bahwa kakaknya, yang menerima keuntungan yang tidak adil, akan membaik. Dari pada membiarkan kakak iparnya menjadi sia sia, dia harus mencicipinya. Lagipula, seluruh keluarga Lu akan menjadi miliknya di masa depan.
Selama beberapa hari terakhir, kakak iparnya yang awalnya malu-malu dan takut-takut tiba-tiba berubah menjadi wanita yang dingin dan elegan. Terasa mengerikan untuk menahan keinginannya.
Ye Zhen meletakkan sendoknya dan menatap Lu Beifan dengan senyuman. “Permisi, betisku secara tak sengaja berakhir di bawah kakimu. Bisakah kau tolong pindahkan kakimu dari pahaku?”
Lu Beifan adalah contoh pola dasar dari orang bodoh yang gila seks. Baik itu penampilannya, pendidikan, kemampuan, atau statusnya, tidak ada yang pantas untuk diperlihatkan. Dia mewarisi sifat yang menggambarkan Papa Lu dengan sempurna, bejat secara alami.
Selama beberapa hari terakhir, Ye Zhen sudah cukup jijik dilirik oleh mata Lu Beifan yang kecil bercahaya. Dia memilih untuk mengabaikannya, dan Lu Beifan menganggapnya sebagai undangan untuk melakukan yang lebih buruk. Dia bahkan berani menyentuhnya sekarang di bawah tutup meja.
Dia semata-mata hanya ingin untuk hidup damai. Dia berencana untuk pergi diam-diam dari keluarga Lu begitu dia selesai membuat pengaturan. Namun, dia tidak menyangka saja makhluk sesat itu akan mengganggunya.
Tepat setelah Ye Zhen mengatakan kalimat ini, suasana di ruang makan mendadak berubah. Itu terasa seakan atmosfer yang tadinya menegang telah menyentuh garis kekuatan volt tinggi. Para pelayan yang berdiri di sebelah bahkan tidak berani bernafas terlalu keras.
Setelah Mama Lu melemparkan mangkuk dan sendok, Lu Beifan menarik kakinya dari paha Ye Zhen dengan tergesa-gesa.
Lu Beifan memeras otaknya dan berpura-pura bingung, “…..kakak ipar, maaf, itu tidak sengaja.”
Ye Zhen tersenyum, “Tidak apa-apa.”
Orang orang ini terkemuka. Meskipun tidak ada yang melihat apa yang terjadi di bawah meja, semua orang telah melihat sikap sugestif Lu Beifan yang terang-terangan dan yang terselubung, dan kerlingan panasnya terhadap Ye Zhen selama beberapa hari terakhir. Itu adalah hal yang jelas bagi semua orang.
Lu Beifan adalah putera yang dia miliki dengan kekasih kesukaannya, jadi Papa Lu membantunya keluar dari situasi yang canggung ini.
Mengambil handuk yang dibawa oleh pelayan, dia menatap Lu Beifan dan berkata, “Baiklah, saatnya pergi ke kantor.”
Merasa aman mengetahui bahwa dia memiliki pendukung, Lu Beifan melirik pada Ye Zhen dengan pandangan yang menunjukan dia sangat senang dengan dirinya sendiri. Dia mengabaikan pandangan peringatan dari Papa Lu seakan hal itu adalah haknya.
Ye Zhen diam-diam tertawa.
Meskipun kakaknya belum meninggal, dia berpikir bahwa dia adalah satu-satunya pilihan keluarga Lu sebagai penerusnya. Dia bernafsu terhadap kakak iparnya dan sudah berencana mengambil isteri kakaknya yang sedang koma. Tapi, dia gagal mempertimbangkan bahwa keluarga Lu tidaklah kekurangan penerus. Dia benar-benar kurang dalam hal pengendalian. Ye Zhen tidak menemukan hal itu aneh bahwa akhir hidupnya akan sangat menyedihkan.
Dia adalah orang bodoh. Ye Zhen berpikir bahwa itu beralasan untuk percaya bahwa bahkan jika Lu Beichuan tidak bangun, orang ini tetap tidak akan memiliki akhir yang bagus. Begitu si tokoh utama pria muncul, orang bodoh ini akan memicu kematiannya sendiri.
Lu Beifan berdiri dan mengikuti Lu Shaoren dengan sopan ketika mereka keluar dari rumah.
Tepat setelah Lu Beifan dan Lu Shaoren pergi, Mama Lu menghancurkan perangkat makan yang ada di depannya hingga berkeping-keping dan dengan benci menatap ke arah pintu utama.
Ye Zhen tetap duduk di meja makan. Tidak gelisah, dia perlahan menghabiskan sarapannya.
Rasa terimakasih dan dendam, keluarga kaya dan berkuasa, memperjuangkan hak warisan. Tidak ada hubungan apapun dengannya. Begitu dia mengatur semuaya, dia akan meninggalkan keluarga Lu dengan nyaman. Lagipula, yang menikahi Lu Beichuan adalah Ye Qing, bukan Ye Zhen.
Setelah sarapan, Ye Zhen pergi ke lantai atas untuk “melayani” suaminya yang koma seperti biasa. Pada saat ini, inspeksi keseharian rutin dokter sudah berakhir.
Mama Lu telah secara khusus mengundang seorang spesialis otak terkenal dari luar negeri untuk memeriksa puteranya. Nama dokter tersebut adalah William, dan dia adalah warga Negara Amerika dengan leluhur China. Dia memakai kacamata dan memiliki penampilan yang lembut secara menarik dan sopan. Dia memiliki aura elegan seorang sarjana. Dia dipertimbangkan sebagai pemuda yang menjanjikan dalam bidang profesi medis.
Ye Zhen menunjukan ekspresi perhatian, “Dokter, suamiku, dia,.. bagaimana keadaannya?”
William menghela nafas. Ekspresinya terlihat berat. Dia menjawab Ye Zhen dengan fasih dalam standar Madain, “Kondisinya tidak berubah. Tapi jangan menyerah. Dengan usaha, semuanya bisa terjadi. Ketika kau punya waktu, lebih bayak pijat dia. Hal ini akan membantu mencegah ototnya mengalami atrophi . ketika dia bangun, dia akan bisa sembuh dengan lebih cepat. Juga, dia harus mendapatkan cahaya matahari lebih bayak. Itu aka menguntungkan untuk tubuhnya.”
“Baiklah, terimakasih dokter.”
“Tentu, tidak masalah.”
Setelah dokter dan rombongan perawat pergi, Ye Zhen duduk di tempat tidur dan mulai memijat Lu Beichuan menggunakan teknik yag telah dia pelajari dari seorang pemijat terapi. Menggunakan nada yang khawatir dan murung, dia berkata, “Apakah kau tahu bahwa seseorag melecehkan isterimu hari ini? Adikmu yang mengerikan mengulurkan kakinya ke atas pahaku selama sarapan. Ketika aku membaca novel…” Ye Zhen ragu dan mengubah kata-katanya, “Aku mendengar dari orang lain bahwa dulu kau sangat berkuasa. Bagaimana bisa kau jatuh ke titik diamana isterimu diganggu oleh orang lain?”
Ye Zhen menatap rahang Lu Beichuan yang tegas dan memikirkan seluruh tindakan jahat yang telah dia ambil di dalam novel. “Umurku dua puluh dua tahun. Aku tidak pernah berada dalam hubungan atau tinggal sendirian sebelumnya. Aku bahkan tidak tahu bagaimana ini terjadi, sungguh, tapi aku menggantikan kakakku menikahimu untuk membawa keberuntungan baik. Aku melakukan yang terbaik untuk melayanimu, tapi lihat, tidak ada tempat bagiku di keluarga ini,” dia menghela nafas.
“Jadi aku telah memutuskan. Aku akan meninggalkan tempat ini dalam dua hari. Jangan salahkan aku. Ayah dan ibumu tidak menyukaiku. Aku benar-benar tidak bisa tinggal di keluarga Lu lebih lama lagi.”
Ye Zhen hampir merasa tergerak dengan penampilannya yang berurai air mata.
—
Di kegelapan malam, baru ketika Ye Zhen meraba lengannya yang lelah dan akan turun ke lantai bawah, dia mendengar suara berisik dari luar ruangan.
Lu Beifan terhuyung-huyung ketika dia mendorong pintu, dan aroma alkohol menabrak tepat ke arahnya. Ye Zhen merengut secara reflek dan mencoba untuk menahan nafasnya. Baru ketika dia akan memanggil bantuan, dia menatap mata Lu Beifan yang bernafsu, dan sebuah ide muncul. Dia duduk kembali di sisi tempat tidur Lu Beichuan.
Lu Beifan jelas telah mabuk terlalu banyak. Dia bahkan tidak bisa menjaga keseimbangan ketika berdiri. Pipinya memerah tak normal. Bersendawa, dia menatap Ye Zhen dari samping dengan pandangan yang berkabut oleh pengonsumsian alkohol.
“Kakak ipar, kakakku….. bagaimana keadaannya hari ini?”
Ye Zhen berkata dengan lirih, “Sama seperti sebelumnya.”
“Sama…..” Lu Beifan berbisik. Kemudian, dia tersenyum bahagia dan mulai mengatakan kalimat yang hanya akan dikatakan oleh bajingan.
“Kakak ipar, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau mengabaikanku selama beberapa terakhir?”
Ye Zhen telah bertransmigrasi ke sini pada saat yang salah. Ketika dia datang ke sini, “Ye Zhen” sudah menyelinap keluar dengan Lu Beifan.
“Ye Zhen” belum mau menyerah terhadap takdirnya. Dia sudah merasa dirugikan oleh ibu mertuanya yang dengan sengaja membuat hal-hal menjadi sulit untuknya. Lu Beifan sudah berlama-lama di sekitarnya dengan senyum lembutnya. Setelah dia membuat beberapa pemberian, tidak akan memakan waktu lama bagi Ye Zhen untuk jatuh cinta dengan dalam terhadap tindakannya yang lembut. “Aku harus menjaga kakakmu.” Ye Zhen menaikkan matanya untuk menatap Lu Beifan dan berkata dengan serius, “Aku memikirkannya dengan hati-hati. Karena aku adalah menikahi kakakmu, itu berarti aku adalah isteri kakakmu, kakak iparmu. Perlakukanlah aku dengan rasa hormat yang benar.”
“Hormat?” Lu Beifan terlihat seakan dia telah mendengar sesuatu yang sangat lucu. “Kakak ipar, dokter sudah mengatakan bahwa kakakku tidak akan membaik. Dia tidak akan bangun. Kau adalah wanita muda yang cantik. Bukankah kau akan merasa diperlakukan dengan tidak adil dengan memiliki orang yang koma sepanjang hidupmu?”
Ye Zhen tidak bisa tahan untuk menatap wajah menjijikan Lu Beifan dan perilaku kejinya. Dia berkata dengan datar, “Kenapa aku harus merasa diperlakukan dengan tidak adil?”
“Aku tahu bahwa kakak ipar masih muda dan masih belum mengetahui kesenangan tubuh. Tapi kakak ipar, aku bisa menjamin bahwa begitu kau mengalami jenis kesenangan seperti itu, kau akan mengerti kenapa kau harus merasa diperlakukan dengan tidak adil, dengan harus menjaga orang koma sepanjang sisa hidupmu.”
Ye Zhen menundukkan kepalanya. Dia fokus memijat Lu Beichuan dan kelihatannya tidak memasukkan kata kata Lu Beifan ke dalam hati.
Mungkin, hal itu karena jendela terbuka. Aroma manis berhembus. Aroma ini berbeda dari harum minyak wangi dan produk perawatan kulit yang mahal. Ini adalah aroma lembut yang hanya berasal dari tubuh seorang wanita.
Lu Beifan menikmati aroma ini secara insting. Dia menghirup nafas dalam dan terlihat mabuk pada aroma tersebut. “Aku adalah penerus keluarga Lu. Di masa depan, semua yang ada di dalam keluarga Lu akan menjadi milikku, termasuk dirimu. Apapun yang kau inginkan, aku akan memberikannya untukmu selama kau mengikutiku dengan patuh.”
Ye Zhen meneruskan tetap diam.
Lu Beifan berdiri di belakang Ye Zhen. Dia menatap punggung sosok cantik ini. Punggungnya yang kecil, rambut hitam panjangnya yang tersapu ke satu bahu, dan lehernya yang seperti leher angsa yang indah dan anggun yang melengkung dengan mempesona.
Sungguh kasihan bagi wanita cantik seperti itu untuk menjadi janda.
Aroma itu memenuhi udara. Mulut dan lidah pria itu yang agak mabuk terasa kering. Dia mabuk pada aroma manis dan pemandangan wanita cantik. Lu Beifan maju ke depan, dengan lembut meletakkan tangannya di atas bahu Ye Zhen yang kurus dan memijat kulit halusnya. Maksudnya tidak perlu disuarakan untuk dimengerti.
Dalam nada yang ambigu, dia berkata, “Kakak ipar, jangan khawatir. Selama kita diam, tidak akan ada yang tahu.”
Ye Zhen tidak bereaksi terhadap sentuhan Lu Beifan yang menjelajah, jadi keberaniannya tumbuh, dan dia memeluknya dari belakang.
Aroma melayang ke dalam hidungnya. Seorang pria lebih mudah bersemangat ketika dia mabuk. Kakak ipar yang telah dia nafsukan untuk waktu yang lama akhirnya berada di dalam lengannya. Itu terasa seakan seluruh darah dalam tubuhnya mendidih secara serempak tersembur ke kepalanya. Dalam hitungan kilat, wajahnya memerah, dan dia kehilangan kemampuannya untuk beralasan.
Baru ketika Lu Beifan penuh dengan kegembiraan diam-diam, alis Ye Zhen mengerut kencang. Matanya penuh dengan cemoohan.
Kata-katanya diucapkan dengan nada yang sangat datar, tapi dibawah jenis keadaan ini, semua orang hanya akan berpikir bahwa Ye Zhen memalsukan ketenangannya, “Lu Beifan, lepaskan aku!”
Lu Beifan selalu menjadi seorang bajingan yang memalukan dan tidak menganggap kata-kata Ye Zhen dengan serius. Sebaliknya, dia bahkan memeluknya lebih erat, “Kakak ipar, jangan takut. Kakak mungkin tidak pernah akan bangun. Dari pada menjaga orang koma ini, kau harus mengikutiku. Begitu aku mengambil alih perusahaan, seluruh keluarga Lu akan menjadi milikku. Ketika saat itu tiba, aku akan menendang mereka semua keluar. Tidak akan ada yang bisa berbicara buruk tentangmu. Aku akan membuatmu menjadi isteriku. Oke?”
“Aku akan mengatakannya sekali lagi. Lepaskan aku!”
“Kakak ipar, kenapa kau menjadi sangat keras kepala? Jika kau mengikutiku, aku bisa memberikan semuanya untukmu. Apa gunanya bersama dengan orang yang koma?” Lu Beifan menghela nafas kasar. “Ye Qing, sayang, bersamalah denganku, oke? Aku bisa memberimu apapun. Aku bahkan bisa memberikan hidupku untukmu!”
Sebuah suara berbisik di telinga Lu Beifan dengan mengejek, “Kau bahkan bisa memberikan hidupmu untukku? Sungguh?”
Pada saat yang sama ketika kalimat ini dikatakan, sebuah suara yang sangat geram melintasi ruangan. “Bajingan!”
Terkejut, Lu Beifan melepaskan Ye Zhen.
Ada seorang kakek berdiri di pintu masuk dan bersandar pada tongkat untuk bantuannya. Dia memakai pakaian China tradisional, dan rambutnya disisir ke belakang dengan teliti. Matanya tajam terlihat seakan dia akan membunuh seseorang.
Meskipun dia berusia lanjut, Tuan Tua Lu adalah seseorang yang telah lapuk melewati pergolakan besar. Ketika dia geram, dia bukanlah seseorang yang bisa ditangani oleh Lu Beifan yang merupakan generasi kedua yang hedon.
Begitu Lu Beifan melihatnya, kakinya terasa lemas.
“K-kakek, biar kujelaskan. Ini tidak seperti kelihatannya. Ini… kakak ipar, dialah yang mencoba untuk menggodaku!”
Tuan Tua Lu mengetuk tongkatnya dengan kasar ke lantai. Dia berkata dengan berat, “Seret bajingan ini ke luar!”
Dua penjaga yang sudah berdiri di lorong maju ke depan. Mereka berdua menyambar lengan Lu Beifan satu-satu dan dengan paksa menyeretnya keluar dari ruangan itu.
Vila tersebut banjir dengan suara ratapan menyedihkan Lu Beifan.
“Kakek, aku belum melakukan apapun!” Ye Zhen menatap Tuan Tua Lu. Tatapannya tegas. Dia bertemu mata dengan Tuan Tua Lu tanpa tanda ketakutan apapun, tapi tubuhnya gemetar tanpa sadar.
Tuan Tua Lu menghela nafas. Meskipun dia telah berada jauh di rumah leluhur selama beberapa waktu terakhir, dia sudah mendengar tentang perilaku keji Lu Beifan. Dia mengerti bahwa wanita muda ini tidak memiliki siapapun untuk  diandalkan. Bahkan ketika dia dihina dan diperlakukan dengan tidak adil, dia hanya bisa tetap diam.
“Jangan takut. Kakek tahu bahwa ini tidak ada hubungannya denganmu. Kesalahan bersandar sepenuhnya pada makhluk tak tahu malu itu, Lu Beifan. Jangan khawatir. Kakek pasti akan membenarkan kesalahan ini untukmu!”
Ye Zhen terdiam lama sebelum akhirnya mengangguk.
Tuan Tua Lu melirik Lu Beichuan, yang masih tidak sadar, dan menghela nafas dalam. “Rawat Lu Beichuan dengan baik. Jangan khawatir, keluarga Lu tidak akan memperlakukanmu dengan salah.”
Ye Zhen menjawab dengan lirih, “Em.”
Menggenggam tongkatnya, Tuan Tua Lu berbalik dan pergi.
Ye Zhen duduk lagi.
Jika Lu Beifan sudah meninggalkannya sendirian, dia tidak akan repot dengan menghancurkannya.
Lu Beifan adalah orang bodoh. Dia memamerkan kenyataan bahwa dia telah memasuki keluarga Lu dan bertindak tanpa kendali. Dia berpikir bahwa dia berada di atas semua orang lainnya hanya karena Lu Shaoren menerimanya. Namun, Lu Shaoren memiliki seseoorang yang berada di atasnya, seorang ayah yang bertanggungjawab dalam segala hal.
Tuan Tua Lu tidak peduli bahwa Lu Shaoren berpikir tinggi tentang anak haram ini. Apa yang dipedulikan oleh Tuan Tua Lu adalah memiliki penerus untuk mengemban perusahaan keluarga Lu.
Selanjutnya, Tuan Tua Lu telah menetapkan peraturan keluarga Lu yang luar biasa. Bisakah orang yang sepeduli itu terhadap peraturan dan kesopanan mengizinkan masalah yang memalukan seperti seorang adik ipar bernafsu terhadap kakak iparnya, untuk hadir?
Ye Zhen menatap orang yang berada di tempat tidur dan tersenyum. “Lu Beichuan, aku menyingkirkan satu musuhmu dari hari ini. Meskipun ini hanya memencet seekor semut, masih tetap jarikulah yang bekerja keras.”
Kelopak mata Lu Beichuan menggelepar. Bola mata di bawah kelopak matanya bergerak. Itu terlihat seakan dia akan membuka matanya. Namun sebaliknya, matanya kembali ke ketenangan di detik selanjutnya.
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 2 - Meremas Seekor Semut
Donasi pada kami dengan Gojek!
