I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia] - Chapter 19
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 19 - Semakin Cepat Ia Menyingkirkan Wanita Lancang Ini, Semakin Baik
Ketika Ye Zhen akan terbangun keesokan harinya dengan merasa segar karena memiliki tidur yang nyenyak di samping harinya yang melelahkan karena kesibukan, Ye Qing dan Lin Zhan tidak memiliki tidur yang cukup.
Karena itu tidak akan baik baginya jika ia membenarkan kesalahpahaman Lu Beichuan, Ye Qing hanya bisa berpura-pura ia adalah Ye Zhen dan pergi ke kamar tamu untuk tidur. Ia membolak-balikkan badan sepanjang malam. Ia tidak bisa memecahkan apa tujuan Lu Beichuan.
Sejak dia datang ke sini, ia telah memperlakukannya dengan dingin dan datar. Dia bahkan tak akan mengizinkannya tidur di kamar yang sama dengannya. Dia sering berspekulasi bahwa Lu Beichuan menderita penyakit hormonal. Jika tidak, bagaimana bisa ia mengabaikannya dengan begitu mudah?
Tapi kalau begitu, kenapa ia membungkuskan lengannya di sekeliling pinggang Ye Zhen?
Dia menatapnya dengan pandangan lembut dan berbicara kepadanya dalam nada yang lembut. Dia tidak pernah melihat sisi dirinya yang itu sebelumnya.
Ia telah melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk berpura-pura menjadi Ye Zhen. Baik itu menirukan kepribadian atau kebiasaannya, tidak ada kerusakan dalam tindakannya. Jadi, kenapa dia merasa bahwa Lu Beichuan memperlakukannya dan Ye Zhen dengan benar-benar berbeda?
Ye Qing memikirkan ini selama semalam, tapi ia tidak bisa memecahkannya.
Mirip, Lin Zhan yang berbagi dinding dengan kamar tamu Ye Qing, juga tidak bisa tidur.
Kata-kata Ye Qing telah memutar balikkan pandangannya terhadap dunia.
Orang yang telah menuliskan lebih dari dua puluh surat cinta untuknya bukanlah Ye Qing. Orang yang bekerja bersamanya di restoran dan membawanya ke rumah sakit ketika ia pingsan di tempat kerja juga bukan dia. Dan orang yang tanpa lelah merawat ibunya pasti bukan dia.
Itu telah menjadi kenangan-kenangan Lin Zhan yang paling berharga, dan alasan kenapa akhirnya ia jatuh cinta dengan Ye Qing. Tapi sekarang, ia menemukan bahwa bukan Ye Qing yang berada dalam kenangan tersebut. Itu orang lain.
Dia menyukai tulisan tangan yang anggun dalam surat cinta itu, dan bagaimana ia dengan malu menyatakan rasa cintanya dalam tulisan. Dia hampir bisa membayangkan wajahnya yang memerah ketika ia menuliskan surat-surat itu.
Dia ingat betapa baiknya ia ketika mereka bekerja bersama di restoran dan bagaimana ia merawat ibunya dengan hati-hati. Di dalam kenangannya yang berharga itu, selalu ada wajah tersenyum yang ditujukan untuknya.
Tapi sekarang Ye Qing memberitahunya bahwa ia salah.
Gadis yang pernah bersumpah untuk merawatnya sepanjang sisa hidupnya sebenarnya adalah gadis yang telah ia abaikan selama ini?
Beberapa detail yang ia pilih ia abaikan sekarang dengan jelas terlihat karena mencurigakan.
Sebagai contoh, membuat Ye Zhen mengirimkan hadiah dari Ye Qing.
Untuk menghindari orang tua Ye dari mencurigai, kedua saudari akan keluar ketika ia berkencan dengan Ye Qing. Setelah kencan mereka berakhir, Ye Zhen akan pulang bersama Ye Qing.
Pada akhirnya, untuk membantunya dan Ye Qing, bukan hanya Ye Zhen memunculkan rencana untuk membantu mereka melarikan diri, dia menggantikan Ye Qing menikahi orang yang koma.
Dia tidak ingin memikirkan bagaimana sedihnya yang dirasakan Ye Zhen dulu ketika dirinya bahkan tidak menyadari Ye Zhen tersenyum dan menatapnya.
Lin Zhan merasa seakan sebuah pisau menusuk jantungnya.
Ia adalah seorang gadis yang baik hati seperti itu, dan ia telah berulang kali diabaikan dan disakiti olehnya secara emosiaonal.
Malam ini, ia terus menanyakan dirinya pertanyaan yang sama. Bagaimana bisa ia salah mengenali Ye Qing sebagai Ye Zhen?
***
Setelah Ye Zhen bangun merasa segar, dia memakai pakaian yang dibawakan oleh seorang pelayan, dan menuju ke tangga untuk turun.
Ia secara tak sengaja bertemu dengan Ye Qing dan Lin Zhan ketika mereka keluar dari kamar masing-masing. Mereka berdua bermata merah.
Melihat bahwa tidak ada orang dari keluarga Lu di sekitar, Ye Qing tidak menunggu Ye Zhen untuk berbicara. Dia menarik Ye Zhen mendekat dan berbisik, “Ayo tukar pakaian kita.”
Ye Qing merasa bahwa karena mereka adalah kembar identik, dan satu-satunya cara orang membedakan mereka dengan pakaian mereka, mereka bisa dengan mudah bertukar identitas kembali hanya dengan mengganti pakaian mereka.
“Oke.”
Dengan hening berdiri di belakang mereka, pandangan Lin Zhan terpaku pada Ye Zhen. Itu seakan ada seribu kata yang ingin ia katakan, tapi ia tidak tahu dimana harus memulai. Dia mengepalkan dan membuka telapak tangannya beberapa kali. Pada akhirnya, ia akhirnya memanggil, “……Ye Zhen”
Dia ingin bertanya pada Ye Zhen apakah kata-kata yang diucapkan oleh Ye Qing kemarin benar atau tidak.
Entah itu benar atau tidak, ia ingin mendengarnya langsung dari Ye Zhen.
Mendengar suara Lin Zhan, Ye Qing berbalik dan menatapnya tajam. Dia mendesis, “Apapun yang ingin kau katakan, lakukan setelah kau pergi dari sini!”
Wajah Lin Zhan membeku. Sebuah ekspresi yang tak yakin terbentang di wajahnya.
Ye Qing telah menghabiskan malam dengan membolak-balikkan badan ketika ia mencoba untuk mencari sebuah cara untuk bertukar kembali dengan Ye Zhen. Ini adalah saat yang tepat untuk bertukar, dan dia kehilangan kendali dirinya sebentar karena ia marah bahwa Lin Zhan yang menginterupsinya.
Ye Zhen menarik lengan Ye Qing dan berbisik, “Ayo ganti.”
Ye Qing tidak memiliki waktu untuk berurusan dengan Lin Zhan. Menarik Ye Zhen bersamanya, mereka diam-diam menuju ke kamar Ye Qing.
Tapi, ketika mereka sampai di ujung atas tangga lantai dua, kepala pelayan tua memanggil untuk menghentikan mereka.
“Nona Ye, selamat pagi. Tuan Muda menyuruh saya untuk membawa anda ke ruang makan untuk sarapan.”
Ye Zhen tersenyum dan berkata, “Aku akan ke kamar untuk berganti pakaian. Aku akan segera kesana.”
Si kepala pelayan tua tersenyum ketika beliau menatap Ye Zhen. “Nona Ye, saya minta maaf. Tuan Muda mengatakan pakaian anda terlalu ketinggalan zaman. Ia memerintahkan kami untuk membuang semua pakaian anda. Pakaian anda diperkirakan akan dikirim ke sini pada pukul 8 malam.”
… Apakah ada yang salah dengan mental Lu Beichuan?
Tidak ada yang bisa mereka lakukan. Putar balik mereka telah dipotong. Mereka hanya bisa mengikuti si kepala pelayan tua ke ruang makan untuk sarapan.
Lu Shaoren melewati mereka di tangga dengan tergesa-gesa. Beliau melemparkan pandangan pada Lin Zhan dan berkata dengan gelisah, “Lin Zhan, ikuti aku, kita harus pergi ke suatu tempat.”
Itu terlihat seakan sesuatu yang besar telah terjadi.
Lin Zhan menatap Ye Zhen secara insting. Sesaat kemudian, ia pergi dengan Lu Shaoren.
Setelah mereka berdua pergi, Mama Lu terlihat sangat senang ketika beliau menuangkan bubur. Baru ketika Mama Lu akan mengisyaratkan mereka untuk duduk, beliau menatap mereka untuk waktu yang lama dan tidak bisa membedakan kedua saudari itu.
“Aku benar-benar tidak bisa membedakan kalian berdua.” Setelah mengatakan ini, beliau menggoda puteranya dengan wajah tersenyum, “Beichuan, kau seharusnya bisa mengenali isterimu sendiri, kan?”
Lu Beichuan menatap Ye Zhen. “Tentu saja.”
Di bawah tatapan Lu Beichuan yang tak tergoyahkan, Ye Zhen hanya bisa duduk di sampingnya. Dia merasa seakan dirinya duduk di atas peniti dan jarum.
Lu Beichuan menuangkan semangkuk bubur ayam dan meletakkannya di hadapan Ye Zhen. “Bukankah kemarin kau mengatakan bahwa orang tuamu gelisah untuk menemui adikmu? Aku akan menyuruh supir untuk mengantarkannya pulang setelah sarapan.”
Setelah mengatakan ini, ia menatap Ye Qing dengan dingin.
Ye Qing dengan marah duduk di kursi tamu dan memaksakan diri untuk tersenyum. “Aku sudah menelepon orang tuaku tadi malam. Aku ingin tinggal di sini selama beberapa hari dan mengambil kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama kakakku.”
Ye Zhen mengikuti kata-kata Ye Qing. Tersenyum, Ye Zhen berkata, “Kami tidak melihat satu sama lain untuk waktu yang lama. Jadi, bisakah kau mengizinkan kakakku… Zhenzhen untuk tinggal disini selama beberapa hari?”
“Apakah kau mengatakan ini karena kau merindukan kakakmu atau karena dia tidak ingin meninggalkan pacarnya?” Mama Lu dengan dingin berkata, “Qingqing, jangan libatkan dirimu dalam masalah ini. Adikmu dan Lin Zhan harus membuat keputusan yang bertanggungjawab dengan kembali ke rumah orang tuamu dan membicarakannya dengan mereka.”
Mama Lu benar-benar menyalah pahami kenapa “Ye Zhen” ingin tinggal disini.
Lu Beichuan mengupas sebuah telur rebus untuk Ye Zhen. “Mamah benar. Itu akan baik bagi Lin Zhan dan adikmu untuk menyelesaikan status hubungan mereka bersama orang tuamu.”
Ye Qing sangat gelisah. Sekarang ini, dia yang normalnya adalah sumber ide, tidak bisa memikirkan kata apapun untuk diucapkan untuk meyakinkan mereka untuk membiarkannya tinggal disitu.
Di bawah tatapan waspada Mama Lu, Ye Zhen hanya bisa menerima telur yang dikupaskan Lu Beichuan untuknya. Ia memindahkan bagian kuning telur dan meninggalkannya di piring kecil. Setelah memikirkannya, ia berkata, “Itu akan sulit untuk membicarakannya dengan orang tuaku. Zhenzhen dan aku akan pulang bersama, jadi kami bisa bekerja sama untuk membujuk orang tua kami. Kami akan melakukan yang terbaik.”
Ekspresi Lu Beichuan sedikit tenggelam, tapi ia tetap diam.
Mendengar kata-kata ini, Ye Qing berhenti khawatir. Dia tersenyum dan berkata, “Terima kasih kakak.”
“…Tentu.” Wow, Ye Qing dengan begitu mudahnya memanggilnya kakak.
Mama Lu tiba-tiba berpikir sesuatu dan berkata, “Tidak, tidak hari ini. Qingqing kau tidak boleh meninggalkan vila hari ini.”
Mama Lu menatap Lu Beichuan. “Beichuan, hari ini kau juga harus tetap di rumah. Kau tidak boleh pergi ke kantor. Aku memesan gaun gaun pernikahan untuk dikirim kesini agar Qingqing bisa mencobanya.”
“Gaun pernikahan?” Tanya Ye Zhen.
“Tentu saja, ketika Beichuan belum sepenuhnya sembuh, aku tidak mau menyebutkan pernikahan. Tapi sekarang, Beichuan bahkan bisa berdiri, jadi kita harus mengatur sebuah tanggal untuk pernikahan. Tanggal 10 bulan depan akan jadi hari yang baik. Aku akan menemui orang tuamu dalam beberapa hari ke depan untuk mendiskusikan masalah pernikahan ini dengan mereka.”
Ye Zhen tertegun. Baru ketika dia akan menolak, dia mendengar Lu Beichuan bertanya, “Kapan mereka akan mengirimkan gaun-gaunnya?”
“Sekitar jam 10 pagi.”
“En.” Lu Beichuan mengangguk ringan.
Melihat bahwa Lu Beichuan menyetujui rencananya, Mama Lu tenang.
Disisi lain, Ye Qing merasa kecewa mendengar percakapan ini.
Mangkuk bubur yang telah dituangkan oleh Lu Beichuan dan telur rebus yang telah ia kupaskan, keduanya seharusnya adalah miliknya. Kenapa dia harus menggunakan nama Ye Zhen dan tersisihkan sedangkan Ye Zhen duduk di samping Lu Beichuan dan menikmati perhatian hangat semua orang?
Begitu dia memikirkan tentang bagaimana Lu Beichuan memperlakukannya dengan dingin dan datar ketika ia duduk di sampingnya kemarin, sebuah api kecemburuan yang tak beralasan menyala di dalam hatinya dan hampir membakar semua akalnya.
Setelah menyelesaikan sarapan dengan buru-buru, Ye Zhen ingin menemukan kesempatan untuk bertukar kembali dengan Ye Qing. Namun, Mama Lu menariknya untuk melihat desain desain gaun pernikahan yang akan dikirimkan nanti.
Gaun gaun ini khususnya adalah gaun yang didesain khusus dan buatan tangan. Baik itu gaya atau bahannya, semua sangat bagus. Masing-masing gaun itu cantik dan mempesona. Ada begitu banyak desain bahwa itu sulit bagi Ye Zhen untuk selesai melihat seluruhnya sebelum jam 10 pagi.
Sekitar jam 10 pagi, gaun gaun pernikahan itu dikirimkan. Ketika gaun gaun pernikahan putih polos diatur dalam barisan di ruang tamu, Mama Lu mengangguk puas.
“Qingqing, kemari lihatlah. Yang mana yang kau sukai? Ayo coba dulu yang ini.”
Ye Zhen tidak pernah berpikir bahwa akan ada hari dimana begitu banyak gaun pernikahan yang cantik diletakkan di hadapannya dan dia bisa memilih yang manapun secara bebas. Hanya dengan melihat berlian berlian kecil yang ada pada gaun-gaun itu dan betapa panjangnya gaun itu, dia bisa mengatakan bahwa gaun-gaun tersebut sangatlah mahal.
“Ini… semuanya bagus.”
“Pilih satu untuk dicoba. Jika kau tidak menyukai gaun-gaun ini, kita bisa menyuruh untuk mengirimkan lebih banyak lagi kesini.”
Lu Beichuan menyapukan pandangannya pada gaun-gaun itu dan menunjuk pada gaun ketiga. “Cobalah yang itu.”
Mama Lu berkata dengan senyuman, “Puteraku memiliki penglihatan yang bagus.”
Ada seorang spesialis yang tugasnya membawa gaun gaun yang dipilih ke ruang ganti dan membantu memakaikannya pada Ye Zhen.
Ye Qing, yang duduk di atas sofa, matanya memerah. Dia menggali kukunya ke telapak tangannya dan melakukan yang terbaik untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.
Bahkan sekarang, ia masih bisa mengingat gambar-gambar dari pernikahan Lu Beichuan dan Ye Zhen yang megah dari kehidupannya yang lalu.
Pernikahan itu dibicarakan dengan senang hati oleh media media berita. Ada jumlah orang yang tak terhitung yang mengirikan pasangan yang berbahagia itu.
Dia tidak memahaminya. Kenapa? Ia sudah kembali ke satu titik lebih awal dalam hidupnya, tapi ia dipaksa untuk melihat Ye Zhen memakai gaun pernikahan lagi!
Isteri Lu Beichuan adalah dirinya, Ye Qing. Orang yang seharusnya mencoba gaun-gaun pernikahan itu juga dirinya!
Hak apa yang dimiliki Ye Zhen untuk mencoba gaun-gaun pernikahan miliknya?!
Juga duduk di sofa, Lu Beichuan menatap Ye Qing. Ada jejak kejengkelan di wajahnya.
Setelah interaksi beberapa hari ini, dia bisa mengatakan secara pasti bahwa dirinya benar-benar tidak memiliki ketertarikan terhadap kakak kembar Ye Zhen. Sebenarnya, ia merasa ketidaksukaan dan rasa jijiknya tumbuh terhadap wanita itu karena usahanya dalam menggodanya dan skemanya.
Makin cepat dia bisa menyingkirkan wanita lancang ini, semakin baik. Dia tidak menginginkannya tinggal disini lebih lama lagi dan menyebabkan lebih banyak masalah.
T/N : Hai ges… Ngetik chapter ini tu bikin males banget. Kenapa? Karena kuku aku yang baru aku potong malah bikin typo terus -_ Kan kesel jadinya -_-
- Home
- I'm Pregnant With Villain's Child [Bahasa Indonesia]
- Chapter 19 - Semakin Cepat Ia Menyingkirkan Wanita Lancang Ini, Semakin Baik
Donasi pada kami dengan Gojek!
